30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tak Dukung Turnamen Sister City Cup II 2023, Komisi II DPRD Medan Kecewa dengan FORKI

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari ST, mengaku sangat kecewa atas sikap pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Sumut dan Kota Medan yang tidak mendukung terlaksananya Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023 di Kota Medan yang tinggal menghitung hari.

Sudari menegaskan, Komisi II DPRD Medan selaku alat kelengkapan dewan yang membidangi kepemudaan dan olahraga, menilai sikap FORKI tersebut sebagai langkah yang tidak mendukung pemerintah dalam memfasilitasi pemuda untuk berprestasi di bidang olahraga, khususnya cabang olahraga karate.

“Dalam hal ini saya sangat kecewa dengan sikap pengurus FORKI Sumut dan FORKI Medan. Apapun alasan dan latar belakang masalahnya, tetap saja bahwa ini bukan sikap yang mendukung anak-anak muda kita untuk berprestasi,” ucap Sudari kepada Sumut Pos, Kamis (16/11).

Dikatakan Sudari, sejatinya para pengurus FORKI harus mendukung Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang telah memfasilitasi para pemuda untuk bergiatan positif dan menjadi generasi yang berprestasi. Khususnya, dalam kondisi maraknya tawuran dan aksi kriminalitas lainnya yang saat ini sangat melekat dengan generasi muda.

Sementara, cara efektif dalam menekan angka keterlibatan pemuda dalam aksi-aksi kriminalitas seperti narkoba, tawura, begal dan lainnya adalah dengan memfasilitasi dan menyibukkan para pemuda tersebut dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya lewat olahraga.

“Kalau FORKI tidak mendukung kegiatan positif yang digelar Pemko Medan tersebut, itu sama artinya FORKI tidak mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka kriminalitas yang saat ini sangat melekat dengan para pemuda kita,” ujarnya.

Diterangkan politisi PAN tersebut, sudah selayaknya FORKI justru bersyukur karena pemerintah telah mendukung mereka dalam menggelar event bertaraf internasional seperti Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023.

Tak hanya itu, sambung Sudari, baik FORKI Sumut maupun FORKI Medan juga seharusnya bangga, bahwa Kota Medan bisa menjadi tuan rumah untuk turnamen olahraga yang jumlah pesertanya lebih dari 1.100 orang dan berasal dari berbagai daerah, bahkan manca negara.

“Artinya, anak-anak muda di Kota Medan diberi kesempatan untuk berprestasi di event bertaraf internasional. Namun sayang, kesempatan itu justru kita buang percuma karena sikap FORKI yang tidak memberi izin rekomendasi kegiatan,” katanya.

Ke depan, FORKI diharapkan bisa bersikap lebib dewasa dengan mengutamakan kepentingan para pemuda, yakni para atlet binaannya untuk bisa berprestasi dalam ruang lingkup yang lebih luas.

“Dengan semakin banyaknya pemuda berprestasi, maka akan semakin banyak pula generasi yang terhindar dari bahaya narkoba dan aksi-aksi kriminalitas. Semakin banyak anak muda berprestasi, maka akan semakin baik pula kualitas bangsa ini kedepan. Hal ini harus kita sadari bersama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, Benny Sinomba Siregar, juga menyayangkan sikap FORKI Sumut dan Kota Medan yang tidak mendukung terlaksananya Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023. Padahal, even itu dijadwalkan berlangsung pada 17-19 November 2023 di Pardede Hall, Medan.

“Tujuannya even ini baik, untuk menekan angka kenakalan remaja, bahaya narkoba dan begal yang marak di Kota Medan. Tetapi, kenapa FORKI selaku induk dari cabang olahraga karate tak memberi izin rekomendasi kegiatan,” ungkapnya, Rabu (15/11).

Benny menjelaskan, segala prosedur sudah dilaksanakan panitia Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023, mulai dari audiensi ke FORKI Medan dan Sumut. Namun anehnya, kedua lembaga tersebut terkesan mengintervensi kegiatan.

“Kami, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan ingin terlibat memajukan olahraga karate merasa kecewa atas kejadian ini. Peserta yang sudah mendaftar sebanyak 1.105 orang, juga pasti lebih kecewa. Apalagi seluruh stakeholder yang sudah terlibat,” pungkasnya.

Seperti diketahui, peserta Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II merupakan karateka yang berasal dari kota sister city dan perguruan di bawah naungan PB FORKI , yang mewakili Pengcab Kota Medan.

Selain atlet Kota Medan, event ini juga akan diikuti dari peserta sister city lainnya seperti Kota Penang (Malaysia), Kota Mersin (Turki), Kota Gwangju (Korea Selatan), Kota Chengdu (Cina), Kota Georgy Town (Malaysia) dan Kota Ichikawa (Japan).(map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari ST, mengaku sangat kecewa atas sikap pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Sumut dan Kota Medan yang tidak mendukung terlaksananya Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023 di Kota Medan yang tinggal menghitung hari.

Sudari menegaskan, Komisi II DPRD Medan selaku alat kelengkapan dewan yang membidangi kepemudaan dan olahraga, menilai sikap FORKI tersebut sebagai langkah yang tidak mendukung pemerintah dalam memfasilitasi pemuda untuk berprestasi di bidang olahraga, khususnya cabang olahraga karate.

“Dalam hal ini saya sangat kecewa dengan sikap pengurus FORKI Sumut dan FORKI Medan. Apapun alasan dan latar belakang masalahnya, tetap saja bahwa ini bukan sikap yang mendukung anak-anak muda kita untuk berprestasi,” ucap Sudari kepada Sumut Pos, Kamis (16/11).

Dikatakan Sudari, sejatinya para pengurus FORKI harus mendukung Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang telah memfasilitasi para pemuda untuk bergiatan positif dan menjadi generasi yang berprestasi. Khususnya, dalam kondisi maraknya tawuran dan aksi kriminalitas lainnya yang saat ini sangat melekat dengan generasi muda.

Sementara, cara efektif dalam menekan angka keterlibatan pemuda dalam aksi-aksi kriminalitas seperti narkoba, tawura, begal dan lainnya adalah dengan memfasilitasi dan menyibukkan para pemuda tersebut dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya lewat olahraga.

“Kalau FORKI tidak mendukung kegiatan positif yang digelar Pemko Medan tersebut, itu sama artinya FORKI tidak mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka kriminalitas yang saat ini sangat melekat dengan para pemuda kita,” ujarnya.

Diterangkan politisi PAN tersebut, sudah selayaknya FORKI justru bersyukur karena pemerintah telah mendukung mereka dalam menggelar event bertaraf internasional seperti Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023.

Tak hanya itu, sambung Sudari, baik FORKI Sumut maupun FORKI Medan juga seharusnya bangga, bahwa Kota Medan bisa menjadi tuan rumah untuk turnamen olahraga yang jumlah pesertanya lebih dari 1.100 orang dan berasal dari berbagai daerah, bahkan manca negara.

“Artinya, anak-anak muda di Kota Medan diberi kesempatan untuk berprestasi di event bertaraf internasional. Namun sayang, kesempatan itu justru kita buang percuma karena sikap FORKI yang tidak memberi izin rekomendasi kegiatan,” katanya.

Ke depan, FORKI diharapkan bisa bersikap lebib dewasa dengan mengutamakan kepentingan para pemuda, yakni para atlet binaannya untuk bisa berprestasi dalam ruang lingkup yang lebih luas.

“Dengan semakin banyaknya pemuda berprestasi, maka akan semakin banyak pula generasi yang terhindar dari bahaya narkoba dan aksi-aksi kriminalitas. Semakin banyak anak muda berprestasi, maka akan semakin baik pula kualitas bangsa ini kedepan. Hal ini harus kita sadari bersama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, Benny Sinomba Siregar, juga menyayangkan sikap FORKI Sumut dan Kota Medan yang tidak mendukung terlaksananya Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023. Padahal, even itu dijadwalkan berlangsung pada 17-19 November 2023 di Pardede Hall, Medan.

“Tujuannya even ini baik, untuk menekan angka kenakalan remaja, bahaya narkoba dan begal yang marak di Kota Medan. Tetapi, kenapa FORKI selaku induk dari cabang olahraga karate tak memberi izin rekomendasi kegiatan,” ungkapnya, Rabu (15/11).

Benny menjelaskan, segala prosedur sudah dilaksanakan panitia Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023, mulai dari audiensi ke FORKI Medan dan Sumut. Namun anehnya, kedua lembaga tersebut terkesan mengintervensi kegiatan.

“Kami, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan ingin terlibat memajukan olahraga karate merasa kecewa atas kejadian ini. Peserta yang sudah mendaftar sebanyak 1.105 orang, juga pasti lebih kecewa. Apalagi seluruh stakeholder yang sudah terlibat,” pungkasnya.

Seperti diketahui, peserta Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II merupakan karateka yang berasal dari kota sister city dan perguruan di bawah naungan PB FORKI , yang mewakili Pengcab Kota Medan.

Selain atlet Kota Medan, event ini juga akan diikuti dari peserta sister city lainnya seperti Kota Penang (Malaysia), Kota Mersin (Turki), Kota Gwangju (Korea Selatan), Kota Chengdu (Cina), Kota Georgy Town (Malaysia) dan Kota Ichikawa (Japan).(map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/