Speedy NBL Indonesia 2012-2013
JAKARTA-Power forward Pacific Caesar Surabaya Airlangga Sabara meroket sebagai seorang pemain terbaik di NBL Indonesia musim ini. Bahkan, untuk urusan double-double, dialah yang terbaik.
Pertandingan Satria Muda (SM) Britama Jakarta melawan Pacific Caesar Surabaya berakhir dengan kemenangan tim ibu kota 64-56. Meskipun kalah, catatan statistik Airlangga Sabara menunjukkan, pemain kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, itu bekerja keras buat kemenangan timnya.
Bahkan, minute play-nya mencapai 40 menit. Artinya, dia tak pernah diganti sepanjang empat kuarter. Airlangga membukukan double-double di laga tersebut. Menjadi top scorer Pacific dengan 16 poin sekaligus mengukir rebound terbanyak (14).
Catatan hebat Airlangga di laga melawan SM itu hanya satu performa dahsyatnya sepanjang musim ini. Hingga seri kedua NBL, dia sudah mengemas point per game 14,75. Itu menduduki peringkat ketiga terbaik di liga. Produktif mendulang poin, Airlangga juga tangguh dalam rebound dengan rata-rata 11,38 per pertandingan.
Tidak ada pemain lain yang memiliki statistik double-double lebih baik daripada Airlangga. Bahkan, catatan rebound Airlangga musim ini melebihi raihan Galank Gunawan (SM) yang sepanjang era NBL membukukan rebound terbanyak.
Namun, sang rising star ternyata tidak sadar dengan capaiannya yang begitu tinggi. Ketika ditemui setelah laga melawan SM, dia menyatakan tak percaya memiliki catatan double-double terbaik. “Saya soalnya jarang lihat statistik individu. Paling statistik tim,” ujar pemain kelahiran 27 Februari 1985 tersebut.
Soal penampilan garangnya musim ini, Airlangga mengatakan, hal itu tidak lepas dari semangatnya yang kian tinggi. Karena mau lebih keras berjuang, penampilan pemain dengan jersey nomor 10 itu pun jauh lebih baik jika dibandingkan dengan saat bersama Tonga BSC Jakarta musim lalu. “Dulu di Tonga lebih banyak pemain muda. Sekarang di Pacific teman-teman lebih senior. Ada yang pernah main di Kobatama juga. Jadinya lebih nyaman dan pas buat kerja sama,” ungkapnya.
Pemain senior yang dimaksud Airlangga di antaranya adalah Hari Suharsono dan Pek King Dhay. “Saya banyak belajar dari mereka,” tandasnya.
Soal ketangguhan staminanya hingga bisa bermain 40 menit dalam satu pertandingan, Airlangga menyebut dirinya memang rakus latihan. Setiap selesai latihan reguler, dia selalu nambah. Biasanya dia joging minimal satu jam. “Kadang-kadang juga ada variasi latihan fisik lainnya, tapi biasanya lari saja terus selama sejam,” beber dia. Airlangga juga mengaku sangat cocok dengan Eddy Santoso. Penampilan yang gemilang, kata dia, tak lepas dari arahan pelatihnya itu. Baik saat pertandingan maupun ketika latihan.
Eddy sendiri mengakui, performa Airlangga sangat bagus secara individu. Namun, pelatih yang mengarsiteki Bimasakti Nikko Steel Malang musim lalu tersebut menuturkan, Airlangga harus memperbaiki tiga hal. Yakni lebih ngotot dalam box out, lebih meningkat dalam pressure bola, dan lebih cepat serta tangkas dalam second break. “Satu lagi, dia harus bisa bermain untuk menyokong tim. Individu bagus saja tidak cukup. Kalau di-double team, selesai sudah. Seandainya dia mau banyak assist, saya kira kemampuannya akan lebih meningkat,” tutur Eddy. (c9/ang/jpnn)