MEDAN-Kekhawatiran kondisi lapangan Kebun Bunga semakin parah pasca konser musik yang digelar Sabtu (13/4) lalu ini menjadi kenyataan. Skuad PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang merasakan dampak buruknya, saat latihan kembali digelar Selasa (16/4). Paku dan kawat yang berserakan di lapangan pun membahayakan para pemain yang berlatih.
Latihan kembali digelar di Kebun Bunga setelah sepekan berlatih di Teladan. Namun bukannya langsung menggelar latihan, pemain lebih dulu harus membersihkan lapangan. Seluruh pemain termasuk tim pelatih terlihat meraba-raba setiap sisi lapangan.
Paku dan kawat-kawat yang ditemukan lalu dikumpulkan ke sebuah kardus. Hasilnya? Mengejutkan!!! “Bahaya sekali. Kalau jatuh kena kaki kan bahaya. Ada sekardus penuh. Apalagi kawat-kawatnya pun berkarat. Bisa tetanus nanti,” tutur Gelandang PSMS Donny Fernando Siregar.
Begitu juga dengan Kiper Oki Rengga Winata yang mengeluhkan bertebarnya kawat. “Ini bahaya kalau kena. Kalau nyenggol sedikit nggak apa-apa. Tapi kalau nancap gimana?” tegasnya.
Selain itu kondisi lapangan Kebun Bunga pun diperparah dengan bagian lapangan yang tampak botak. Terutama di bagian letak panggung konser. Tak hanya itu pagar kawat Kebun Bunga yang biasa membatasi lapangan juga tak lagi tampak. Ada bekas potongan karena sebelumnya dibuat pintu masuk gelaran konser.
Kepala Sekretariat Kebun Bunga Wibi, mengecam penyelenggara konser yang dinilainya bertindak seenaknya. “Pagar dipotong. Kelihatan ini bekasnya. Mereka juga tidak minta izin ke kami soal ini. Saya pikir ini sudah keterlaluan. Apalagi katanya mereka mau tanggung jawab jika nantinya ada kerusakan,” katanya.
Wibi berharap Panpel mau bertanggung jawab atas kondisi lapangan saat ini. “Sudah paku berserakan di mana-mana, pagar dipotong tanpa izin. Saya masih memegang komitmen Kepala Dinas Pertamanan Zulkifli Sitepu, karena ia sempat mengatakan akan melakukan somasi kepada panitia kalau ada kerusakan di lapangan,” tegasnya. (don)