MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menghadapi PSMS Medan pada lanjutan Liga 2 2019 di Stadion Teladan Medan, Jumat (19/7) mendatang, skuad Blitar United tiba di Kota Medan lebih cepat dari jadwal. Hal ini dimaksudkan untuk lebih beradaptasi dengan kondisi di Kota Medan.
Pelatih Blitar United, Liestiadi mengaku, melawan Ayam Kinantan bukan perkara mudah. Apalagi harus menghadapi tim besutan Abdul Rahman Gurning itu, di hadapan para supporter fanatiknya. Dan skuad PSMS sedang dalam performa apik. Namun, pelatih yang juga berasal dari Kota Medan ini, sudah sangat mengenal gaya permainan PSMS.
“PSMS saat ini timnya cukup bagus. Terakhir bisa seri lawan PSCS Cilacap. Kemudian mereka juga bisa menang di kandang PSPS Riau dan Persibat Batang. Artinya, mereka tim yang solid saat ini,” tutur Liestiadi, Selasa (16/7).
Menurut Liestiadi, yang harus lebih diwaspadai pada laga kali ini, adalah semangat para pemain yang cukup tinggi. Apalagi saat memakai seragam ‘hijau-hijau’ tersebut. “Para pemain PSMS memiliki semangat dan fanatisme daerah yang tinggi, saat berseragam PSMS. Motivasi mereka pasti berlebih, belum lagi didukung atmosfer Stadion Teladan bersama para supporter-nya. Ini tentu meningkatkan gengsi untuk menang di kandang,” katanya.
Sementara terkait kedatangan ke Kota Medan yang lebih cepat dari jadwal, menurut Liestiadi, agar tim besutannya bisa melakukan persiapan lebih awal. “Kemarin kami lawan Babel United, dekat dari Medan juga. Kalau kami balik ke Bandung lagi, makan waktu,” ujarnya, usai memimpin sesi latihan di Lapangan TGM, Selasa (16/7).
“Penerbangan dari Babel itu tidak ada yang langsung ke Bandung. Kami harus ke Jakarta dulu. Setelah dihitung-hitung biaya operasionalnya, kami memilih langsung ke Medan saja,” imbuh Liestiadi.
Liestiadi juga mengatakan, melakukan persiapan di Kota Medan cukup bagus buat timnya. Sebab, dia ingin anak asuhnya cepat beradaptasi dengan cuaca dan atmosfer pertandingan di Kota Medan. “Saya ingin pemain cepat beradaptasi dengan cuaca di Medan. Karena kami tahu cuaca di sini berbeda dengan Bandung. Di sini lebih panas, sedangkan kami terbiasa cuaca dingin,” jelasnya.
Selama di Kota Medan, Liestiadi mengungkapkan, selain berlatih timnya juga akan menggelar ujicoba ringan dengan tim lokal. Rencananya Rabu (17/8) pagi ini, mereka berlaga kontra PS TGM. “Kemarin kami sudah latihan di Lapangan Futsal The Kop. Hari ini (kemarin,red) latihan di sini (Lapangan TGM). Dan besok (hari ini, red) kami mau tanding dengan TGM,” bebernya.
Sebelumnya, Pelatih PSMS, Abdul Rahman Gurning mengaku, sama sekali belum mengetahui peta kekuatan lawan. “Sampai sekarang belum tahu (kekuatan lawan). Tapi melihat mereka bisa membobol gawang Babel United kemarin (Blitar United kalah 2-1), tentu harus tetap diwaspadai,” jelasnya.
Namun, dari sisi pelatih lawan, sedikit banyak Gurning mengaku tahu karakter kepelatihannya, yang menjurus ke cara bertanding tim lawan. Karena notabene, Liestiadi juga merupakan pelatih asal Kota Medan. “Karena Blitar United dilatih Liestiadi, mungkin saya sedikit tahu karakter main mereka. Hanya tahu gaya kepelatihannya. Tapi secara keseluruhan, saya belum tahu kekuatan mereka,” katanya lagi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk mengantisipasi strategi lawan yang dinilai cukup baik di sisi penyerangan, PSMS bakal menerapkan permainan bertahan. “Karena mereka cukup baik di penyerangan, maka kami akan coba perkuat di pertahanan. Semoga kami bisa membendung itu. Apalagi lini pertahanan PSMS semakin solid, dengan kembalinya Syaiful Ra-madhan. Dan itu terlihat saat lawan PSCS Cilacap kemarin,” pungkas Gurning. (bbs/saz)