28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Cedera Lutut, Gulo Gagal Sumbang Medali

PEKANBARU- Sumatera Utara (Sumut) kembali kehilangan medali dari cabang atletik dari nomor maraton putra sejauh 42,195 km, Minggu (16/9). Pasalnya, Mari Yusuf Gulo yang diharapkan mampu menyumbang emas hanya mampu menempati posisi ketujuh. Gulo bahkan nyaris mundur pada kilometer 15 setelah mengalami cedera pada lutut kanan.

Namun pelari berusia 26 tahun asal Nias yang berlatih di Guangzhou, China, sejak April sampai akhir Agustus lalu terus berlomba dan akhirnya finish dengan catatan waktu 2:49:36.9. Catatan waktu itu sangat jauh dari catatan waktu terbaik Gulo, yakni 2:34:00 saat dia memperoleh medali perunggu di PON XVII/2008 Kalimantan Timur.

Medali emas maraton diperoleh pelari asal Jawa Barat I Gustu Gede Karang (2:31:14.9). Perak dihasilkan Nicolas Silva asal Bali (2:35:52.7) dan perunggu didapat Johari Johan (2:37:29.0). Rekor PON masih belum terpecahkan atas nama Eduardus Nabunome (Nusa Tenggara Timur) dengan catata waktu 2:19:18.00.

“Saya mengalami hamstring pada kilometer 15. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin,” kata Gulo usai perlombaan yang digelar di kawasan Stadion Utama Panam Pekanbaru, mulai pukul 05:30 WIB.

Dari cabang atletik sampai kemarin sore, kontingen Sumut baru mengumpulkan dua medali perunggu melalui Dimas Arif Sumantri (lempar cakram) dan Zulham Effendi (lontar martil). Sebelumnya, cabang atletik gagal mempersembahkan medali melalui Zulkarnaen Purba di nomor 110 meter gawang dan 400 m gawang.

Zulkarnaen pada dua PON sebelumnya, PON XVI/2004 Palembang dan PON XVII/2008 Kalimantan Timur memperoleh 1 emas (400m gawang) dan 1 perak (110m gawang). “Saya cedera pada saat kualifikasi 110 m gawang. Saya mohon maaf kepada masyarakat Sumatera Utara gagal mempertahankan medali emas,” ujar Zulkarnaen, atlet asal Asahan.

Sedangkan Edi Herianto, Yogi Triono dan Nyai Agita Prima juga gagal mempertahankan medali perunggu. PON 2008 di Kaltim, cabang atletik Sumut memperoleh 1 emas, 1 perak dan 5 perunggu. (jun)

PEKANBARU- Sumatera Utara (Sumut) kembali kehilangan medali dari cabang atletik dari nomor maraton putra sejauh 42,195 km, Minggu (16/9). Pasalnya, Mari Yusuf Gulo yang diharapkan mampu menyumbang emas hanya mampu menempati posisi ketujuh. Gulo bahkan nyaris mundur pada kilometer 15 setelah mengalami cedera pada lutut kanan.

Namun pelari berusia 26 tahun asal Nias yang berlatih di Guangzhou, China, sejak April sampai akhir Agustus lalu terus berlomba dan akhirnya finish dengan catatan waktu 2:49:36.9. Catatan waktu itu sangat jauh dari catatan waktu terbaik Gulo, yakni 2:34:00 saat dia memperoleh medali perunggu di PON XVII/2008 Kalimantan Timur.

Medali emas maraton diperoleh pelari asal Jawa Barat I Gustu Gede Karang (2:31:14.9). Perak dihasilkan Nicolas Silva asal Bali (2:35:52.7) dan perunggu didapat Johari Johan (2:37:29.0). Rekor PON masih belum terpecahkan atas nama Eduardus Nabunome (Nusa Tenggara Timur) dengan catata waktu 2:19:18.00.

“Saya mengalami hamstring pada kilometer 15. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin,” kata Gulo usai perlombaan yang digelar di kawasan Stadion Utama Panam Pekanbaru, mulai pukul 05:30 WIB.

Dari cabang atletik sampai kemarin sore, kontingen Sumut baru mengumpulkan dua medali perunggu melalui Dimas Arif Sumantri (lempar cakram) dan Zulham Effendi (lontar martil). Sebelumnya, cabang atletik gagal mempersembahkan medali melalui Zulkarnaen Purba di nomor 110 meter gawang dan 400 m gawang.

Zulkarnaen pada dua PON sebelumnya, PON XVI/2004 Palembang dan PON XVII/2008 Kalimantan Timur memperoleh 1 emas (400m gawang) dan 1 perak (110m gawang). “Saya cedera pada saat kualifikasi 110 m gawang. Saya mohon maaf kepada masyarakat Sumatera Utara gagal mempertahankan medali emas,” ujar Zulkarnaen, atlet asal Asahan.

Sedangkan Edi Herianto, Yogi Triono dan Nyai Agita Prima juga gagal mempertahankan medali perunggu. PON 2008 di Kaltim, cabang atletik Sumut memperoleh 1 emas, 1 perak dan 5 perunggu. (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/