28.9 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Tanidis Ingin Lanjut

doni hermawan/sumut pos
TERTARIK: Alexandros Tanidis tertarik terus berkarir di Indonesia.

SUMUTPOS.CO – Bek asal Yunani, Alexandros Tanidis tak melihat musim perdananya di Indonesia sebagai kesan perdana yang buruk. Meski timnya harus degradasi dari Liga 1 dengan finish sebagai juru kunci.

Tanidis mengatakan secara umum PSMS bermain baik terutama di putaran kedua. Terbukti dengan banyaknya poin yang mereka dapatkan. Hanya saja, tim lain punya koleksi poin yang lebih baik.

“Pasti bisa lebih baik, tetapi ketika saya melihat kembali musim ini dengan tim, saya dapat mengatakan bahwa kami memainkan sepakbola yang lebih baik daripada tim yang dimainkan di putaran pertama pertama. Kami memenangkan 25 poin. Kami telah memenangkan 2 laga tandang dan banyak hasil imbang juga di mana sebelumnya tidak mendapat satu poin pun (tandang),” kata Tanidis , beberapa waktu lalu.

Tanidis bermain selama 15 laga dari 17 laga di putaran kedua. Hanya dua kali dia absen karena akumulasi dan cedera dan selalu tampil sebagai starter. Dia mencetak dua gol dan mengoleksi empat kartu kuning tanpa kartu merah.

Soal faktor terdegradasinya PSMS, Tanidis melihat banyak faktor. Baik itu teknis maupun non teknis. “Saya pikir kami tidak dapat memilih hanya satu faktor, kami dan dan pelatih Peter merasa sendirian. Kami tidak mendapat dukungan dari manajemen dan bahkan dengan keadaan ini kami tetap hidup sampai pertandingan terakhir. Selain itu saya pikir jika kami memiliki wasit yang lebih baik melawan Tira, kami bisa memenangkan pertandingan ini dan itu akan menentukan kami tetap di Liga 1,” tambah pemain yang pernah memperkuat Austria Salzburg dan 1860 Munchen B ini.

Namun sebagai pemain, Tanidis tetap merasa bersalah. Menurutnya mereka tetap bertanggung jawab dengan hasil tersebut.

“Tapi saya pikir kami tidak ingin saling menyalahkan. Kami sebagai pemain berada di depan, sehingga kami harus mengambil tanggung jawab itu, tetapi saya tahu orang-orang dan fans tahu apa yang terjadi di balik layar,” ucap pemain yang juga pernah bermain di Vietnam bersama, Binh Duong.

Untuk masa depannya, pemain berusia 27 tahun itu mengatakan belum memikirkan klub selanjutnya. Namun dia tak menampik berminat melanjutkan karir di Indonesia.

“Saya membuat musim yang baik di Indonesia dan tentu saja ada minat, tapi saya akan pulang dulu dan kumpul bersama keluarga, memulihkan tubuh dan pikiran saya sepenuhnya. Setelah itu saya akan memilih apa dan di mana saya ingin melanjutkan,” katanya.

Tanidis mengatakan kesempatan membela PSMS merupakan pengalaman berharga dalam karirnya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan klub ini dan kepercayaan fans kepada saya. Saya berharap para fans mendapat hari yang lebih baik, tetapi saya pikir mereka harus mengubah dasar-dasar agar klub ini menjadi lebih besar lagi,” pungkasnya. (don)

doni hermawan/sumut pos
TERTARIK: Alexandros Tanidis tertarik terus berkarir di Indonesia.

SUMUTPOS.CO – Bek asal Yunani, Alexandros Tanidis tak melihat musim perdananya di Indonesia sebagai kesan perdana yang buruk. Meski timnya harus degradasi dari Liga 1 dengan finish sebagai juru kunci.

Tanidis mengatakan secara umum PSMS bermain baik terutama di putaran kedua. Terbukti dengan banyaknya poin yang mereka dapatkan. Hanya saja, tim lain punya koleksi poin yang lebih baik.

“Pasti bisa lebih baik, tetapi ketika saya melihat kembali musim ini dengan tim, saya dapat mengatakan bahwa kami memainkan sepakbola yang lebih baik daripada tim yang dimainkan di putaran pertama pertama. Kami memenangkan 25 poin. Kami telah memenangkan 2 laga tandang dan banyak hasil imbang juga di mana sebelumnya tidak mendapat satu poin pun (tandang),” kata Tanidis , beberapa waktu lalu.

Tanidis bermain selama 15 laga dari 17 laga di putaran kedua. Hanya dua kali dia absen karena akumulasi dan cedera dan selalu tampil sebagai starter. Dia mencetak dua gol dan mengoleksi empat kartu kuning tanpa kartu merah.

Soal faktor terdegradasinya PSMS, Tanidis melihat banyak faktor. Baik itu teknis maupun non teknis. “Saya pikir kami tidak dapat memilih hanya satu faktor, kami dan dan pelatih Peter merasa sendirian. Kami tidak mendapat dukungan dari manajemen dan bahkan dengan keadaan ini kami tetap hidup sampai pertandingan terakhir. Selain itu saya pikir jika kami memiliki wasit yang lebih baik melawan Tira, kami bisa memenangkan pertandingan ini dan itu akan menentukan kami tetap di Liga 1,” tambah pemain yang pernah memperkuat Austria Salzburg dan 1860 Munchen B ini.

Namun sebagai pemain, Tanidis tetap merasa bersalah. Menurutnya mereka tetap bertanggung jawab dengan hasil tersebut.

“Tapi saya pikir kami tidak ingin saling menyalahkan. Kami sebagai pemain berada di depan, sehingga kami harus mengambil tanggung jawab itu, tetapi saya tahu orang-orang dan fans tahu apa yang terjadi di balik layar,” ucap pemain yang juga pernah bermain di Vietnam bersama, Binh Duong.

Untuk masa depannya, pemain berusia 27 tahun itu mengatakan belum memikirkan klub selanjutnya. Namun dia tak menampik berminat melanjutkan karir di Indonesia.

“Saya membuat musim yang baik di Indonesia dan tentu saja ada minat, tapi saya akan pulang dulu dan kumpul bersama keluarga, memulihkan tubuh dan pikiran saya sepenuhnya. Setelah itu saya akan memilih apa dan di mana saya ingin melanjutkan,” katanya.

Tanidis mengatakan kesempatan membela PSMS merupakan pengalaman berharga dalam karirnya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan klub ini dan kepercayaan fans kepada saya. Saya berharap para fans mendapat hari yang lebih baik, tetapi saya pikir mereka harus mengubah dasar-dasar agar klub ini menjadi lebih besar lagi,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/