27.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Kado untuk Indonesia dari SEA Games 2017

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Atlet panahan Indonesia Sri Ranti berselebrasi usai mendapatkan medali emas di Majlis Sukan Negara, Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (16/8/17). Indonesia mendapatkan 2 medali emas di nomor compund putra dan putri.

KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO – Lagu Indonesia Raya berkumandang dua kali pada hari pertama perebutan medali SEA Games 2017, Rabu (16/8) lalu. Cabang olahraga panahan yang berlangsung di Synthetic Turf Field, National Sport Council, KL Sport City, Bukit Jalil, menjadi penyumbang emas pertama bagi Indonesia. Kemarin tim Merah Putih dengan gagah menyapu bersih dua medali emas dari nomor individu compound putra dan putri.

Dari nomor individu putra, Prima Wisnu Wardhana menumbangkan wakil tuan rumah Mohammad Juwaidi bin Mazuki dengan skor 145-144. Sementara itu, di sektor putri, Sri Ranti menumbangkan wakil Vietnam Chau Kieu Oanh 144-143 untuk berdiri di panggung tertinggi.

Saat menemui wartawan seusai pengalungan medali, Ichi –panggilan akrab Sri Ranti– tidak bisa membendung air mata haru. ”Saya memberikan yang terbaik yang saya bisa. Untuk keluarga. Untuk Indonesia,” ucap atlet asal Jawa Barat itu dengan mata berkaca-kaca.

Sesaat setelah Ichi mempersembahkan emas pertama Indonesia, Prima melanjutkan dominasi Merah Putih. Momen kemenangan Prima lebih mendebarkan karena di final berhadapan langsung dengan atlet tuan rumah yang didukung para suporter.

”Kuncinya, saya tetap tenang. Tidak down meski sempat ketinggalan. Saya waktu itu masih yakin bisa mengejar,” ucap Prima.

Atlet asal Jogjakarta tersebut memang menang dramatis. Juwaidi sempat melakukan bidikan sempurna yang berbuah poin 60 pada putaran 1 dan 2. Momentum berbalik untuk Prima saat Juwaidi hilang fokus pada putaran ketiga dan sempat hanya membuat poin delapan pada bidikan kedua.

Momen kemenangan Prima tiba saat atlet 22 tahun itu membalikkan kedudukan di putaran kelima alias terakhir dengan melakukan tembakan sempurna yang berbuah poin 30. Sementara itu, Juwaidi hanya membukukan 29 poin.

”Saya banyak belajar dari kegagalan menembus skuad SEA Games 2015. Saat itu di pemilihan tim terakhir, saya tereliminas. Ini hadiah untuk hari kemerdekaan Indonesiai,” ungkap Prima. Medali emas yang diraih kemarin menjadi emas pertama yang dia persembahkan untuk Indonesia. Makin membanggakan karena menjadi hadiah manis untuk Hari Kemerdekaan Indonesia hari ini.

Denny Trisyanto, pelatih tim kepala Panahan Indonesia, menyebut kawin emas yang dilakukan anak asuhnya sesuai dengan prediksi. Meski, sehari sebelum final, dia sempat menyebut lawan-lawan yang akan dihadapi timnya cukup berat. ”Semua strategi harus kami keluarkan saat tampil di kejuaraan membela Indonesia seperti ini,” ucapnya.

Kawin emas di nomor individu compound putra dan putri tersebut juga menjadi catatan sejarah baru bagi Indonesia di ajang SEA Games. Pada 28 kali penyelenggaraan sebelumnya, Indonesia belum pernah melakukan itu. Bahkan, untuk sektor individu putra, capaian tersebut menjadi kali pertama Indonesia berhasil meraih emas.

Hari ini panahan melanjutkan perlombaan di nomor compound beregu putra dan putri. Besok giliran nomor mix compound yang dipertandingkan. Denny menyebut peluang anak asuhnya menambah medali emas terbuka lebar. ”Sebab, sebenarnya di nomor compound yang paling berat itu dari nomor individu. Dan, ternyata kami bisa meraih emas,” ucap Denny kemarin. (irr/c4/tom/jpnn/don)

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Atlet panahan Indonesia Sri Ranti berselebrasi usai mendapatkan medali emas di Majlis Sukan Negara, Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (16/8/17). Indonesia mendapatkan 2 medali emas di nomor compund putra dan putri.

KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO – Lagu Indonesia Raya berkumandang dua kali pada hari pertama perebutan medali SEA Games 2017, Rabu (16/8) lalu. Cabang olahraga panahan yang berlangsung di Synthetic Turf Field, National Sport Council, KL Sport City, Bukit Jalil, menjadi penyumbang emas pertama bagi Indonesia. Kemarin tim Merah Putih dengan gagah menyapu bersih dua medali emas dari nomor individu compound putra dan putri.

Dari nomor individu putra, Prima Wisnu Wardhana menumbangkan wakil tuan rumah Mohammad Juwaidi bin Mazuki dengan skor 145-144. Sementara itu, di sektor putri, Sri Ranti menumbangkan wakil Vietnam Chau Kieu Oanh 144-143 untuk berdiri di panggung tertinggi.

Saat menemui wartawan seusai pengalungan medali, Ichi –panggilan akrab Sri Ranti– tidak bisa membendung air mata haru. ”Saya memberikan yang terbaik yang saya bisa. Untuk keluarga. Untuk Indonesia,” ucap atlet asal Jawa Barat itu dengan mata berkaca-kaca.

Sesaat setelah Ichi mempersembahkan emas pertama Indonesia, Prima melanjutkan dominasi Merah Putih. Momen kemenangan Prima lebih mendebarkan karena di final berhadapan langsung dengan atlet tuan rumah yang didukung para suporter.

”Kuncinya, saya tetap tenang. Tidak down meski sempat ketinggalan. Saya waktu itu masih yakin bisa mengejar,” ucap Prima.

Atlet asal Jogjakarta tersebut memang menang dramatis. Juwaidi sempat melakukan bidikan sempurna yang berbuah poin 60 pada putaran 1 dan 2. Momentum berbalik untuk Prima saat Juwaidi hilang fokus pada putaran ketiga dan sempat hanya membuat poin delapan pada bidikan kedua.

Momen kemenangan Prima tiba saat atlet 22 tahun itu membalikkan kedudukan di putaran kelima alias terakhir dengan melakukan tembakan sempurna yang berbuah poin 30. Sementara itu, Juwaidi hanya membukukan 29 poin.

”Saya banyak belajar dari kegagalan menembus skuad SEA Games 2015. Saat itu di pemilihan tim terakhir, saya tereliminas. Ini hadiah untuk hari kemerdekaan Indonesiai,” ungkap Prima. Medali emas yang diraih kemarin menjadi emas pertama yang dia persembahkan untuk Indonesia. Makin membanggakan karena menjadi hadiah manis untuk Hari Kemerdekaan Indonesia hari ini.

Denny Trisyanto, pelatih tim kepala Panahan Indonesia, menyebut kawin emas yang dilakukan anak asuhnya sesuai dengan prediksi. Meski, sehari sebelum final, dia sempat menyebut lawan-lawan yang akan dihadapi timnya cukup berat. ”Semua strategi harus kami keluarkan saat tampil di kejuaraan membela Indonesia seperti ini,” ucapnya.

Kawin emas di nomor individu compound putra dan putri tersebut juga menjadi catatan sejarah baru bagi Indonesia di ajang SEA Games. Pada 28 kali penyelenggaraan sebelumnya, Indonesia belum pernah melakukan itu. Bahkan, untuk sektor individu putra, capaian tersebut menjadi kali pertama Indonesia berhasil meraih emas.

Hari ini panahan melanjutkan perlombaan di nomor compound beregu putra dan putri. Besok giliran nomor mix compound yang dipertandingkan. Denny menyebut peluang anak asuhnya menambah medali emas terbuka lebar. ”Sebab, sebenarnya di nomor compound yang paling berat itu dari nomor individu. Dan, ternyata kami bisa meraih emas,” ucap Denny kemarin. (irr/c4/tom/jpnn/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/