SUMUTPOS.CO – Dari seorang pahlawan yang selalu dielu-elukan di dalam lapangan, musim ini Lionel Messi tiba-tiba berubah bak seorang pesakitan. Megabintang Barcelona tersebut terus saja dirundung cedera berkepanjangan.
Terbaru, Messi harus menepi selama delapan pekan karena terkendala cedera hamstring. Striker dengan empat gelar pemain terbaik dunia itupun mengaku frustasi karena selalu dibekap cedera.
Itu merupakan cedera ketiga yang dialami Messi sepanjang musim ini. Namun, juga merupakan yang terparah. Di dua cedera sebelumnya, penyerang asal Argentina berusia 26 tahun tersebut maksimal hanya absen selama tiga pekan.
“Saya sedih karena saya tak pernah menginginkan mendapat cedera. Namun, saya juga marah karena cedera ini datang setelah saya mengalami cedera yang lain,” terang Messi dalam sebuah wawancara dengan Ole, Senin (18/11).
Messi mengaku tak tahu penyebab fisiknya yang tiba-tiba menjadi ringkih. Dia menampik intensitas bermain sebagai faktor utama.
Pasalnya, para penggawa Barcelona lainnya juga memiliki intensitas bermain yang tinggi. Dalam setahun, pemain berjuluk Si Kutu tersebut bisa bermain dalam 50 pertandingan bersama Barcelona dan timnas Argentina.
“Saya bukan satu-satunya pemain yang bertanding dalam banyak pertandingan selama satu musim. Banyak pemain di liga-liga lain yang bermain sebanyak saya,” tegas Messi. (jos/jpnn)
Lionel Messi dan Xavi Hernandez
SUMUTPOS.CO – Dari seorang pahlawan yang selalu dielu-elukan di dalam lapangan, musim ini Lionel Messi tiba-tiba berubah bak seorang pesakitan. Megabintang Barcelona tersebut terus saja dirundung cedera berkepanjangan.
Terbaru, Messi harus menepi selama delapan pekan karena terkendala cedera hamstring. Striker dengan empat gelar pemain terbaik dunia itupun mengaku frustasi karena selalu dibekap cedera.
Itu merupakan cedera ketiga yang dialami Messi sepanjang musim ini. Namun, juga merupakan yang terparah. Di dua cedera sebelumnya, penyerang asal Argentina berusia 26 tahun tersebut maksimal hanya absen selama tiga pekan.
“Saya sedih karena saya tak pernah menginginkan mendapat cedera. Namun, saya juga marah karena cedera ini datang setelah saya mengalami cedera yang lain,” terang Messi dalam sebuah wawancara dengan Ole, Senin (18/11).
Messi mengaku tak tahu penyebab fisiknya yang tiba-tiba menjadi ringkih. Dia menampik intensitas bermain sebagai faktor utama.
Pasalnya, para penggawa Barcelona lainnya juga memiliki intensitas bermain yang tinggi. Dalam setahun, pemain berjuluk Si Kutu tersebut bisa bermain dalam 50 pertandingan bersama Barcelona dan timnas Argentina.
“Saya bukan satu-satunya pemain yang bertanding dalam banyak pertandingan selama satu musim. Banyak pemain di liga-liga lain yang bermain sebanyak saya,” tegas Messi. (jos/jpnn)
