MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertandingan sengit diprediksi bakal terjadi saat Indonesia menghadapi tuan rumah Australia pada lanjutan Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Sydney Football Stadium, Australia, Kamis (20/3/2025) sore.
Kedua tim akan berjuang meraih poin guna menjaga peluang lolos. Saat Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C dengan enam angka. Sedangkan Australia berada di peringkat kedua dengan tujuh angka.
Sebagai tuan rumah, Australia memang diunggulkan. Selain itu, tim yang dijuluki The Socceroos ini meraih hasil cukup baik dalam dua pertandingan terakhir, yakni menahan imbang dua raksasa Jepang dan Arab Saudi.
Namun Indonesia juga memiliki peluang besar. Selain kedatangan pelatih baru Patrick Kluivert, pasukan Garuda juga manambah amunisi baru. Ole Romeny (Oxford United), Emil Audero (Palermo), Dean James (Go Ahead Eagles), dan Joey Pelupessy (Lommel SK) dipastikan bisa memperkuat Indonesia pada pertandingan ini.
Kedatangan pelatih dan empat pemain baru diharapkan bisa membuat kejutan di Australia.
“Timnas Indonesia di bawah kendali tim pelatih baru, diharapkan bisa menunjukkan performa terbaik. Hasil positif dari Sydney akan menjadi modal penting bagi perjuangan Tim Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026,” kata Kolonel (Purn) Hatunggal Siregar, kandidat kuat Ketua KONI Sumut periode 2025-2029, Rabu (19/3/2025)
Hatunggal mengatakan, hasil matchday keenam lalu, di mana skuad Garuda mampu membuat kejutan saat menang 2-0 atas Arab Saudi di GBK, Jakarta bisa menjadi patokan. Bukan tidak mungkin pada matchday ketujuh ini, Merah Putih kembali membuat kejutan sekali lagi.
“Saya optimis timnas buat kejutan lagi. Hasil imbang lawan Australia sudah cukup bagus,” tambah Hatunggal yang berencana nonton bareng Australia vs Indonesia bersama pengurus KONI Tebingtinggi.
Hatunggal Siregar yang juga ketua FOPI Sumut menyatakan keyakinannya bahwa chemistry antara pemain dengan pelatih baru Patrick Kluivert, tidak akan menjadi kendala.
Masalah chemistry ini bisa mencakup pemahaman antarpemain, kerja sama, komunikasi di lapangan, dan kekompakan tim ketika menghadapi situasi sulit. “Tapi kita percaya kekompakan tim akan terkendali,” pungkasnya. (dek)