30.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Basket Putri Indonesia Waspadai Myanmar dan Thailand

JAKARTA-Terbelit masalah pendanaan tak membuat Timnas basket putri Indonesia proyeksi SEA Games patah arang. Wulan Ayu Ningrum dkk tetap membidik hasil terbaik di multieven yang akan dilangsungkan di Myanmar, Desember mendatang.

Kini, Timnas sudah memetakan kekuatan di SEA Games. Manajer Timnas Hasan Gozali, mengatakan, ada dua negara yang dianggap sangat kuat di SEA Games mendatang. Mereka ialah tuan rumah Myanmar dan Thailand.

Myanmar dinilai sangat tangguh karena memiliki banyak pemain naturalisasi. Sebagai perbandingan, pada SEA Games 2011 lalu, jajaran pelatih nyaris tak pernah melakukan rotasi terhadap pemain naturalisasi.

“Terakhir mereka menaturalisasi lima pemain. Mungkin saat ini jumlahnya bertambah. Myanmar sedang gencar-gencarnya melakukan naturalisasi,” tutur Hasan, seperti dilansir laman resmi NBL Indonesia.

Sementara, Thailand juga layak diwaspadai. Sebab, kekuatan para pemain putri ‘Negeri Gajah Putih’ terus meningkat. Di sisi lain, Filipina justru dianggap menurun. Menurut Hasan, Filipina sudah mencapai peak performance pada SEA Games 2011 lalu. “Malaysia sedang mengalami persoalan regenerasi. Mereka agak kesulitan setelah Petronas tak lagi mendanai tim. Situasi Malaysia juga semakin pelik karena mereka tak memiliki liga basket putri seperti Indonesia,” tandas Hasan. (jos/jpnn)

JAKARTA-Terbelit masalah pendanaan tak membuat Timnas basket putri Indonesia proyeksi SEA Games patah arang. Wulan Ayu Ningrum dkk tetap membidik hasil terbaik di multieven yang akan dilangsungkan di Myanmar, Desember mendatang.

Kini, Timnas sudah memetakan kekuatan di SEA Games. Manajer Timnas Hasan Gozali, mengatakan, ada dua negara yang dianggap sangat kuat di SEA Games mendatang. Mereka ialah tuan rumah Myanmar dan Thailand.

Myanmar dinilai sangat tangguh karena memiliki banyak pemain naturalisasi. Sebagai perbandingan, pada SEA Games 2011 lalu, jajaran pelatih nyaris tak pernah melakukan rotasi terhadap pemain naturalisasi.

“Terakhir mereka menaturalisasi lima pemain. Mungkin saat ini jumlahnya bertambah. Myanmar sedang gencar-gencarnya melakukan naturalisasi,” tutur Hasan, seperti dilansir laman resmi NBL Indonesia.

Sementara, Thailand juga layak diwaspadai. Sebab, kekuatan para pemain putri ‘Negeri Gajah Putih’ terus meningkat. Di sisi lain, Filipina justru dianggap menurun. Menurut Hasan, Filipina sudah mencapai peak performance pada SEA Games 2011 lalu. “Malaysia sedang mengalami persoalan regenerasi. Mereka agak kesulitan setelah Petronas tak lagi mendanai tim. Situasi Malaysia juga semakin pelik karena mereka tak memiliki liga basket putri seperti Indonesia,” tandas Hasan. (jos/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/