25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Olimpiade London Masih Harus Tambah Anggaran

LONDON- Olimpiade London 2012 berpotensi menjadi olimpiade dengan dana paling besar kedua. Perkiraan paling anyar menyebutkan terjadi pembengkakan dana hingga mencapai USD 32,7 miliar atau sekitar Rp297 triliun.

Dengan jumlah tersebut Olimpiade 2012 cuma kalah dari olimpiade sebelumnya yang berlangsung di Beijing, 2008.

Penambahan dana paling besar terjadi pada upacara pembukaan dan penutupan. Diperlukan setidaknya 80 juta pound (Rp1,2 triliun) untuk acara-acara seremoni tersebut. Jumlah tersebut muncul setelah Perdana Menteri Inggris David Cameron menyaksikan presentasi yang dilakukan pengarah artistik kedua seremoni tersebut, Danny Boyle.

Usai presentasi, PM Cameron memerintahkan penambahan anggaran. Menurut PM Cameron upacara pembukaan menjadi atraksi unik sebagai ajang mempromosikan Inggris kepada dunia.

Tak urung, kontroversi merebak di Inggris. Dana yang diminta PM Cameron tersebut nyaris dua kali lipat dari anggaran semula. Di anggaran semula saja, dana yang berasal dari pembayaran pajak masyarakat mencapai 41 juta pound (Rp571,2 miliar).

Parlemen Inggris bereaksi keras terhadap permintaan PM Cameron. Mereka langsung mengirimkan pengawas keuangan, Kantor Audit Nasional (NAO). Mereka memperingatkan penambahan dananya sudah mencapai 9,3 miliar pound dan akan membutuhkan uang rakyat yang lebih besar lagi.
Paniatia Olimpiade London (Locog) menegaskan rencana tersebut tak mendapatkan penolakan. Pihak pemerintah seakan satu kata terhadap perintah PM Cameron.

Menteri Kebudayaan Jeremy Hunt dan Menteri Olahraga Hugh Robertson termasuk dalam kelompom yang mendukung penuh upaya tersebut.
“Pembukaan dan penutupan Olimpiade London adalah kesempatan sekali dalam satu generasi untuk menampilkan hal terbaik dari negara kami pada empat miliar orang di seluruh dunia. Untuk mendapatkan acara tepat sasaran dan memikat untuk bisnis dan pariwisata, kami memasukkan tambahan investasi pada acara semremoni itu,” ujar Robertson.

Robertson menambahkan, dana tambahan berasal dari badan pencari dana yang sudah dibentuk pemerintah, bukan dari pencari dana swasta yang sebelumnya dibentuk Locog. Dengan demikian, sedapat mungkin tambahan dana tersebut tak menyentuh uang rakyat.

Sebelum muncul perintah penambahan dana untuk seremoni pembukaan dan penutupan, penambahan dana sudah terjadi pada pengamanan venue. Jumlahnya juga nyaris mencapai dua kali lipat dari yang direncanakan, dari 282 juta pound ke 553 juta pound. Jumlah tersebut saja sudah membuat NAO mengeluarkan peringatan bahwa anggaran olimpiade berada dalam tekanan.

Peringatan tersebut datang dari Amyas Morse, general auditor dan Direktur NAO. Hal tersebut merupakan pukulan signifikan untuk keyakinan bahwa Olimpiade akan diselenggarakan tanpa menguras uang publik lebih banyak lagi.

Laporan NAO memperingatkan, biaya yang terlalu besar pada keamanan dan transportasi menunjukkan adanya “risiko nyata” terhadap dana yang diminta. Itu sekaligus berarti, Locog yang seharusnya dibiayai oleh swasta, juga membutuhkan subsidi publik karena semua dana kontingensi yang mungkin terpakai.

“Prioritas anggaran untuk venue dan infrastruktur untuk Olimpiade 2012 tetap pada jalurnya, sehingga uang yang dikeluarkan akan tetap dimanfaatkan di area tersebut,” kata Morse. (ady/jpnn)

LONDON- Olimpiade London 2012 berpotensi menjadi olimpiade dengan dana paling besar kedua. Perkiraan paling anyar menyebutkan terjadi pembengkakan dana hingga mencapai USD 32,7 miliar atau sekitar Rp297 triliun.

Dengan jumlah tersebut Olimpiade 2012 cuma kalah dari olimpiade sebelumnya yang berlangsung di Beijing, 2008.

Penambahan dana paling besar terjadi pada upacara pembukaan dan penutupan. Diperlukan setidaknya 80 juta pound (Rp1,2 triliun) untuk acara-acara seremoni tersebut. Jumlah tersebut muncul setelah Perdana Menteri Inggris David Cameron menyaksikan presentasi yang dilakukan pengarah artistik kedua seremoni tersebut, Danny Boyle.

Usai presentasi, PM Cameron memerintahkan penambahan anggaran. Menurut PM Cameron upacara pembukaan menjadi atraksi unik sebagai ajang mempromosikan Inggris kepada dunia.

Tak urung, kontroversi merebak di Inggris. Dana yang diminta PM Cameron tersebut nyaris dua kali lipat dari anggaran semula. Di anggaran semula saja, dana yang berasal dari pembayaran pajak masyarakat mencapai 41 juta pound (Rp571,2 miliar).

Parlemen Inggris bereaksi keras terhadap permintaan PM Cameron. Mereka langsung mengirimkan pengawas keuangan, Kantor Audit Nasional (NAO). Mereka memperingatkan penambahan dananya sudah mencapai 9,3 miliar pound dan akan membutuhkan uang rakyat yang lebih besar lagi.
Paniatia Olimpiade London (Locog) menegaskan rencana tersebut tak mendapatkan penolakan. Pihak pemerintah seakan satu kata terhadap perintah PM Cameron.

Menteri Kebudayaan Jeremy Hunt dan Menteri Olahraga Hugh Robertson termasuk dalam kelompom yang mendukung penuh upaya tersebut.
“Pembukaan dan penutupan Olimpiade London adalah kesempatan sekali dalam satu generasi untuk menampilkan hal terbaik dari negara kami pada empat miliar orang di seluruh dunia. Untuk mendapatkan acara tepat sasaran dan memikat untuk bisnis dan pariwisata, kami memasukkan tambahan investasi pada acara semremoni itu,” ujar Robertson.

Robertson menambahkan, dana tambahan berasal dari badan pencari dana yang sudah dibentuk pemerintah, bukan dari pencari dana swasta yang sebelumnya dibentuk Locog. Dengan demikian, sedapat mungkin tambahan dana tersebut tak menyentuh uang rakyat.

Sebelum muncul perintah penambahan dana untuk seremoni pembukaan dan penutupan, penambahan dana sudah terjadi pada pengamanan venue. Jumlahnya juga nyaris mencapai dua kali lipat dari yang direncanakan, dari 282 juta pound ke 553 juta pound. Jumlah tersebut saja sudah membuat NAO mengeluarkan peringatan bahwa anggaran olimpiade berada dalam tekanan.

Peringatan tersebut datang dari Amyas Morse, general auditor dan Direktur NAO. Hal tersebut merupakan pukulan signifikan untuk keyakinan bahwa Olimpiade akan diselenggarakan tanpa menguras uang publik lebih banyak lagi.

Laporan NAO memperingatkan, biaya yang terlalu besar pada keamanan dan transportasi menunjukkan adanya “risiko nyata” terhadap dana yang diminta. Itu sekaligus berarti, Locog yang seharusnya dibiayai oleh swasta, juga membutuhkan subsidi publik karena semua dana kontingensi yang mungkin terpakai.

“Prioritas anggaran untuk venue dan infrastruktur untuk Olimpiade 2012 tetap pada jalurnya, sehingga uang yang dikeluarkan akan tetap dimanfaatkan di area tersebut,” kata Morse. (ady/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/