27 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Nishimura Dihukum Menjadi Wasit Cadangan

Yuichi Nishimura
Yuichi Nishimura

RIO DE JANEIRO, SUMUTPOS.CO – Laga melawan Honduras kontra Ekuador di Arena da Baixada, Curitiba, dipastikan tidak akan dipimpin oleh wasit asal Jepang Yuichi Nishimura. Pria berumur 42 tahun itu akan menjadi wasit cadangan dalam partai kedua Grup E tersebut.

Sebagai gantinya, FIFA menunjuk wasit Australia Benjamin Williams untuk memimpin laga tersebut. Hal ini sebagai bentuk hukuman atas beberapa keputusan Nishimura yang kontroversial kala laga pembukaan Piala Dunia antara tuan rumah Brasil menghadapi Kroasia.

Salah satu yang paling kentara adalah ditunjuknya titik putih karena Nishimura menganggap bek Kroasia Dejan Lovren melanggar penyerang Brasil Fred. Akibatnya, tim tamu pun harus menelan kekalahan 3-1.

Walaupun menghukum Nishimura, FIFA pun mencoba membelanya. Hal itu diutarakan oleh ketua komite perwasitan induk sepakbola dunia Massimo Busacca. Busacca pun menganggap bahwa memang terjadi kontak antara Lovren dengan Fred meskipun minimal.

“Ketika Anda membuat keputusan, Anda tidak boleh berpikir “Ah, tetapi saya sedang di Brasil”. Manusia tidak dapat berpikir selama empat kali dalam waktu sedetik,” ujarnya seperti dikutip oleh Daily Mail.

Lebih lanjut, pria berusia 45 tahun yang pensiun sebagai pengadil lapangan sejak Juli 2011 itu mengatakan, para pemain harus mempercayai kejujuran wasit. “Mungkin ada kalanya mereka membuat kesalahan. Namun, kami harus tetap menghormati mereka,” paparnya.

Busacca yang mendapat lisensi FIFA sejak 1999 itu kembali menjelaskan, komite perwasitan mempunyai beberapa bahan kasus serupa yang dapat dijadikan pembanding. “Kemarin, kami dapat berdiskusi apakah itu (kontak) terjadi? Ya, atau tidak?”, paparnya.

Tidak hanya komite wasit, beberapa pejabat dalam FIFA pun juga angkat suara. Kali ini datang dari Thierry Weil, Direktur Marketing FIFA. Sebab, beberapa pihak menuding organisasi pimpinan Sepp Blatter itu sengaja memenangkan Brasil. “Kami tidak bermaksud menguntungkan tuan rumah. Kami disini hanya untuk membuat pertandingan yang bagus,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak Kroasia dibuat berang oleh tindakan Nishimura. Selain memberikan penalti kontroversial tersebut, blunder lain Nishimura adalah tidak menghadiahi golden boy Brasil Neymar dengan kartu merah setelah menyikut kepala gelandang Kroasia Luka Modric.

Vedran Corluka adalah salah satu penggawa Vatreni ” julukan Kroasia ” yang merasa kepempimpinan Nishimura konyol. Terlebih, klaim Corluka yang mengatakan bahwa Nishimura tidak bisa berbahasa Inggris. “Saya tidak pernah melihat selama hidup saya bahwa ada wasit yang tidak bisa berbahasa Inggris. Dia berbicara beberapa patah kata dalam bahasa Jepang. Namun, tidak seorangpun yang mengerti,” keluh pemain Tottenham Hotspur tersebut.

Pelatih Niko Kovac pun ikut-ikutan menyembur Nishimura. Tidak hanya dia, namun FIFA pun juga tak luput dari semprotannya. “Tentu saja saya marah. Saya ingin menangis. Namun, apa yang bisa saya lakukan? Jika demikian kenyataannya, mestinya mereka langsung saja memberikan Piala Dunia itu kepada Brasil,” semburnya. (apu)

Yuichi Nishimura
Yuichi Nishimura

RIO DE JANEIRO, SUMUTPOS.CO – Laga melawan Honduras kontra Ekuador di Arena da Baixada, Curitiba, dipastikan tidak akan dipimpin oleh wasit asal Jepang Yuichi Nishimura. Pria berumur 42 tahun itu akan menjadi wasit cadangan dalam partai kedua Grup E tersebut.

Sebagai gantinya, FIFA menunjuk wasit Australia Benjamin Williams untuk memimpin laga tersebut. Hal ini sebagai bentuk hukuman atas beberapa keputusan Nishimura yang kontroversial kala laga pembukaan Piala Dunia antara tuan rumah Brasil menghadapi Kroasia.

Salah satu yang paling kentara adalah ditunjuknya titik putih karena Nishimura menganggap bek Kroasia Dejan Lovren melanggar penyerang Brasil Fred. Akibatnya, tim tamu pun harus menelan kekalahan 3-1.

Walaupun menghukum Nishimura, FIFA pun mencoba membelanya. Hal itu diutarakan oleh ketua komite perwasitan induk sepakbola dunia Massimo Busacca. Busacca pun menganggap bahwa memang terjadi kontak antara Lovren dengan Fred meskipun minimal.

“Ketika Anda membuat keputusan, Anda tidak boleh berpikir “Ah, tetapi saya sedang di Brasil”. Manusia tidak dapat berpikir selama empat kali dalam waktu sedetik,” ujarnya seperti dikutip oleh Daily Mail.

Lebih lanjut, pria berusia 45 tahun yang pensiun sebagai pengadil lapangan sejak Juli 2011 itu mengatakan, para pemain harus mempercayai kejujuran wasit. “Mungkin ada kalanya mereka membuat kesalahan. Namun, kami harus tetap menghormati mereka,” paparnya.

Busacca yang mendapat lisensi FIFA sejak 1999 itu kembali menjelaskan, komite perwasitan mempunyai beberapa bahan kasus serupa yang dapat dijadikan pembanding. “Kemarin, kami dapat berdiskusi apakah itu (kontak) terjadi? Ya, atau tidak?”, paparnya.

Tidak hanya komite wasit, beberapa pejabat dalam FIFA pun juga angkat suara. Kali ini datang dari Thierry Weil, Direktur Marketing FIFA. Sebab, beberapa pihak menuding organisasi pimpinan Sepp Blatter itu sengaja memenangkan Brasil. “Kami tidak bermaksud menguntungkan tuan rumah. Kami disini hanya untuk membuat pertandingan yang bagus,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak Kroasia dibuat berang oleh tindakan Nishimura. Selain memberikan penalti kontroversial tersebut, blunder lain Nishimura adalah tidak menghadiahi golden boy Brasil Neymar dengan kartu merah setelah menyikut kepala gelandang Kroasia Luka Modric.

Vedran Corluka adalah salah satu penggawa Vatreni ” julukan Kroasia ” yang merasa kepempimpinan Nishimura konyol. Terlebih, klaim Corluka yang mengatakan bahwa Nishimura tidak bisa berbahasa Inggris. “Saya tidak pernah melihat selama hidup saya bahwa ada wasit yang tidak bisa berbahasa Inggris. Dia berbicara beberapa patah kata dalam bahasa Jepang. Namun, tidak seorangpun yang mengerti,” keluh pemain Tottenham Hotspur tersebut.

Pelatih Niko Kovac pun ikut-ikutan menyembur Nishimura. Tidak hanya dia, namun FIFA pun juga tak luput dari semprotannya. “Tentu saja saya marah. Saya ingin menangis. Namun, apa yang bisa saya lakukan? Jika demikian kenyataannya, mestinya mereka langsung saja memberikan Piala Dunia itu kepada Brasil,” semburnya. (apu)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/