29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kurang Beruntung

(0)sumut v kaltim(1)

PEKANBARU- Ambisi untuk mengulangi prestasi meraih medali emas pad pekan olahraga nasional (PON) tahun 1989 akhirnya buyar. Kegagalan dialami tim sepak bola Sumut setelah pada babak final yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Nasution, kemarin (19/9) anak asuh Rudi Saari takluk 0-1 atas Kaltim. Satu-satunya gol kemenangan Kaltim dicetak pemain pengganti Loudry Mailana S pada masa pertambahan waktu di menit ke-104.

Bagi para pemain, kekalahan ini sungguh menyakitkan, karena diawal masa pertambahan waktu sesungguhnya Sumut memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan andai tendangan gelandang M Irfan yang berada di depan gawang tidak membentur mistar.  Selain itu sepanjang pertandingan pemain Kaltim pun hanya sekali mampu melakukan shoot on goal ke gawang Sumut yang ironisnya tak mampu dihadang kiper Sumut Ahmad Fauzi.

Memang di awal pertandingan, pemain Kaltim mampu menguasai jalannya pertandingan, namun kokohnya lini pertahanan Sumut yang dikordinir duet center bek Agung Prasetyo dan kapten Hardiyantono membuat semua serangan Kaltim yang dibangun lewat dua wingernya Radiansyah dan Bayu Gatra tak mampu menmbus kotak penalti Sumut.

Semenatar itu tim Sumut meski hanya sesekali melakukan serangan namun terhitung lima kali melakukan shoot on goal yang membahayakan gawang Kaltim yang dikawal Dwi Yuda Pratama.

“Secara real kita memang kalah atas Kaltim. Namun kemenangan yang mereka peroleh tidak didapat dengan mudah. Saya bangga dengan semangat juang para pemain,” bilang Rudi Saari, pelatih tim sepakbola Sumut.
“Karenanya, ke depan saya yakin anak-anak ini akan menjadi pemain besar. Saya yakin itu,” tambah Rudi lagi.

Hal senada juga diungkapkan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho. Bahkan secara tegas, Gatot mengatakan, pada pertandingan itu Sumut kurang beruntung. “Kita memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan. Sayangnya kemenangan itu dirampas mistar gawang,” kata Gatot mengomentari tendangan M Irfan yang mengenai mistar.

Selanjutnya, Gatot berharap agar masyarakat Sumut tetap memberi apresiasi kepada para pemain yang berjuang maksimal sepanjang pertandingan.
Terpisah, pelatih Kaltim Rudi William Keltjes mengaku salut dengan penampilan all out yang ditampilkan anak-anak Sumut. “Itulah yang sejak awal saya ragukan. Mereka benar-benar tampil selayaknya tim-tim asal Sumut yang memiliki semangat kedaerahan yang sangat kental,” katanya.(jun)

(0)sumut v kaltim(1)

PEKANBARU- Ambisi untuk mengulangi prestasi meraih medali emas pad pekan olahraga nasional (PON) tahun 1989 akhirnya buyar. Kegagalan dialami tim sepak bola Sumut setelah pada babak final yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Nasution, kemarin (19/9) anak asuh Rudi Saari takluk 0-1 atas Kaltim. Satu-satunya gol kemenangan Kaltim dicetak pemain pengganti Loudry Mailana S pada masa pertambahan waktu di menit ke-104.

Bagi para pemain, kekalahan ini sungguh menyakitkan, karena diawal masa pertambahan waktu sesungguhnya Sumut memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan andai tendangan gelandang M Irfan yang berada di depan gawang tidak membentur mistar.  Selain itu sepanjang pertandingan pemain Kaltim pun hanya sekali mampu melakukan shoot on goal ke gawang Sumut yang ironisnya tak mampu dihadang kiper Sumut Ahmad Fauzi.

Memang di awal pertandingan, pemain Kaltim mampu menguasai jalannya pertandingan, namun kokohnya lini pertahanan Sumut yang dikordinir duet center bek Agung Prasetyo dan kapten Hardiyantono membuat semua serangan Kaltim yang dibangun lewat dua wingernya Radiansyah dan Bayu Gatra tak mampu menmbus kotak penalti Sumut.

Semenatar itu tim Sumut meski hanya sesekali melakukan serangan namun terhitung lima kali melakukan shoot on goal yang membahayakan gawang Kaltim yang dikawal Dwi Yuda Pratama.

“Secara real kita memang kalah atas Kaltim. Namun kemenangan yang mereka peroleh tidak didapat dengan mudah. Saya bangga dengan semangat juang para pemain,” bilang Rudi Saari, pelatih tim sepakbola Sumut.
“Karenanya, ke depan saya yakin anak-anak ini akan menjadi pemain besar. Saya yakin itu,” tambah Rudi lagi.

Hal senada juga diungkapkan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho. Bahkan secara tegas, Gatot mengatakan, pada pertandingan itu Sumut kurang beruntung. “Kita memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan. Sayangnya kemenangan itu dirampas mistar gawang,” kata Gatot mengomentari tendangan M Irfan yang mengenai mistar.

Selanjutnya, Gatot berharap agar masyarakat Sumut tetap memberi apresiasi kepada para pemain yang berjuang maksimal sepanjang pertandingan.
Terpisah, pelatih Kaltim Rudi William Keltjes mengaku salut dengan penampilan all out yang ditampilkan anak-anak Sumut. “Itulah yang sejak awal saya ragukan. Mereka benar-benar tampil selayaknya tim-tim asal Sumut yang memiliki semangat kedaerahan yang sangat kental,” katanya.(jun)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/