26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelatih Malaysia: Situasinya Seperti Pemakaman

NAYPYTAW — Pelatih Malaysia U-23 Ong Kim Swee tidak bisa menyembunyikan rasa kalutnya usai dikalahkan Indonesia U-23 dalam drama adu penalti.

Dua tahun lalu, Malaysia penuh sukacita menyambut kemenangan di final. Tapi di Zeyar Thiri Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Kamis (19/12), Ong merasa seperti di pemakaman.

“Dua tahun lalu kami menang lewat adu penalti, sekarang mereka. Sekarang situasinya seperti pemakaman,” kata Ong usai pertandingan.

Ong mengungkapkan anak asuhnya sudah berjuang maksimal. Lima penendang yang ditunjuk sebagai algojo adalah yang terbaik dari 11 pemain. Ia juga enggan menyalahkan kipernya.

“Tak ada yang perlu dipersalahkan. Kalau kiper saya tidak cukup bagus, kita tidak akan masuk semifinal,” ujarnya.

Ong juga tidak menjadikan ketidakhadiran tujuh pemain utamanya sebagai alasan gagal mempertahankan emas. Ia tetap bangga pada anak asuhnya karena tetap tak terkalahkan di waktu normal.

“Kami tidak kalah dalam waktu normal, kami kalah lewat adu penalti. Tak ada yang perlu disalahkan. Saya ambil tanggung jawab penuh. Pemain sudah lakukan yang terbaik,” tegasnya.

Ia juga menilai Indonesia adalah tim bagus. Memang sempat kalah dari Thailand 1-4 tapi akhirnya mencapai titik balik saat mengalahkan tuan rumah Myanmar.

“Tentu saja setelah kalahkan Myanmar, mereka tunjukkan kepercayaan diri dan karakter,” puji Ong. (abu/jpnn)

NAYPYTAW — Pelatih Malaysia U-23 Ong Kim Swee tidak bisa menyembunyikan rasa kalutnya usai dikalahkan Indonesia U-23 dalam drama adu penalti.

Dua tahun lalu, Malaysia penuh sukacita menyambut kemenangan di final. Tapi di Zeyar Thiri Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Kamis (19/12), Ong merasa seperti di pemakaman.

“Dua tahun lalu kami menang lewat adu penalti, sekarang mereka. Sekarang situasinya seperti pemakaman,” kata Ong usai pertandingan.

Ong mengungkapkan anak asuhnya sudah berjuang maksimal. Lima penendang yang ditunjuk sebagai algojo adalah yang terbaik dari 11 pemain. Ia juga enggan menyalahkan kipernya.

“Tak ada yang perlu dipersalahkan. Kalau kiper saya tidak cukup bagus, kita tidak akan masuk semifinal,” ujarnya.

Ong juga tidak menjadikan ketidakhadiran tujuh pemain utamanya sebagai alasan gagal mempertahankan emas. Ia tetap bangga pada anak asuhnya karena tetap tak terkalahkan di waktu normal.

“Kami tidak kalah dalam waktu normal, kami kalah lewat adu penalti. Tak ada yang perlu disalahkan. Saya ambil tanggung jawab penuh. Pemain sudah lakukan yang terbaik,” tegasnya.

Ia juga menilai Indonesia adalah tim bagus. Memang sempat kalah dari Thailand 1-4 tapi akhirnya mencapai titik balik saat mengalahkan tuan rumah Myanmar.

“Tentu saja setelah kalahkan Myanmar, mereka tunjukkan kepercayaan diri dan karakter,” puji Ong. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/