26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Memulai Mimpi, iran U-16 v Indonesia u-16

doni hermawan/sumut pos
START: Kapten Timnas U-16 asal Medan, David Maulana siap memimpin timnya hadapi Iran.

SUMUTPOS.CO – Timnas U-16 akan segera mengawali perjuangan besar mereka di Piala Asia U-16 2018. Iran yang akan jadi lawan pertama tim Garuda Asia punya keunggulan postur tubuh. Namun, pelatih Fakhri Husaini sudah menyiapkan antisipasi. Fakhri mengakui telah mengantongi kekuatan dan kelemahan calon lawan skuad asuhannya.

Laga lawan Iran ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Jumat (21/9) besok. Sebuah laga pembuka yang pasti tidak mudah bagi Bagas Kahfa dan kolega. Namun, bukan tidak mungkin bisa meraih hasil positif.

Memang, selama ini David Maulana dkk belum pernah bertemu Iran. Karena itu Fakhri menekankan, bahwa timnya harus mewaspadai keunggulan postur lawan. Sebab, dari hasil pengamatannya, secara individu tidak ada pemain Iran yang harus mendapat perhatian khusus dari pelatih asal Aceh itu.

”Mereka (Iran) punya postur yang lebih tinggi dari kita,” kata Fakhri saat ditemui Jawa Pos di sela sesi latihan di Lapangan UM B, Kuala Lumpur, Rabu (19/9). ”Saya yakin mereka akan memanfaatkan keunggulan itu (postur, Red). Mereka tidak ada yang menonjol. Mereka bermain layaknya sebuah tim.”

Mantan gelandang Timnas Indonesia ini pun sudah mengantisipasi keunggulan lawan tersebut. Dalam sesi latihan kemarin, Fakhri lebih banyak menerapkan materi bertahan dan upaya yang harus dilakukan ketika kehilangan bola.

Fakhri menyadari, kalau Iran punya pengalaman dan reputasi yang lebih bagus di ajang Piala Asia. Iran adalah runner up di Piala Asia edisi sebelumnya.

Namun, bukan berarti Timnas kalah kelas. Untuk mengimbangi kekuatan Iran, Fakhri sudah mengantisipasinya dengan menjajal kekuatan Oman di laga uji coba pada 12 September lalu.

Nah, pada uji coba tersebut, tim Garuda Asia berhasil menahan imbang Oman dengan skor 3-3. Meski tidak 100 persen merepresentasikan kekuatan Iran, setidaknya Sutan Zico dan kawan-kawan punya gambaran saat menghadapi tim dengan tipikal yang sama.

”Paling tidak kami tahu cara main mereka, determinasi mereka, termasuk provokasi-provokasi yang mereka lakukan,” jelas Fakhri.

doni hermawan/sumut pos
START: Kapten Timnas U-16 asal Medan, David Maulana siap memimpin timnya hadapi Iran.

SUMUTPOS.CO – Timnas U-16 akan segera mengawali perjuangan besar mereka di Piala Asia U-16 2018. Iran yang akan jadi lawan pertama tim Garuda Asia punya keunggulan postur tubuh. Namun, pelatih Fakhri Husaini sudah menyiapkan antisipasi. Fakhri mengakui telah mengantongi kekuatan dan kelemahan calon lawan skuad asuhannya.

Laga lawan Iran ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Jumat (21/9) besok. Sebuah laga pembuka yang pasti tidak mudah bagi Bagas Kahfa dan kolega. Namun, bukan tidak mungkin bisa meraih hasil positif.

Memang, selama ini David Maulana dkk belum pernah bertemu Iran. Karena itu Fakhri menekankan, bahwa timnya harus mewaspadai keunggulan postur lawan. Sebab, dari hasil pengamatannya, secara individu tidak ada pemain Iran yang harus mendapat perhatian khusus dari pelatih asal Aceh itu.

”Mereka (Iran) punya postur yang lebih tinggi dari kita,” kata Fakhri saat ditemui Jawa Pos di sela sesi latihan di Lapangan UM B, Kuala Lumpur, Rabu (19/9). ”Saya yakin mereka akan memanfaatkan keunggulan itu (postur, Red). Mereka tidak ada yang menonjol. Mereka bermain layaknya sebuah tim.”

Mantan gelandang Timnas Indonesia ini pun sudah mengantisipasi keunggulan lawan tersebut. Dalam sesi latihan kemarin, Fakhri lebih banyak menerapkan materi bertahan dan upaya yang harus dilakukan ketika kehilangan bola.

Fakhri menyadari, kalau Iran punya pengalaman dan reputasi yang lebih bagus di ajang Piala Asia. Iran adalah runner up di Piala Asia edisi sebelumnya.

Namun, bukan berarti Timnas kalah kelas. Untuk mengimbangi kekuatan Iran, Fakhri sudah mengantisipasinya dengan menjajal kekuatan Oman di laga uji coba pada 12 September lalu.

Nah, pada uji coba tersebut, tim Garuda Asia berhasil menahan imbang Oman dengan skor 3-3. Meski tidak 100 persen merepresentasikan kekuatan Iran, setidaknya Sutan Zico dan kawan-kawan punya gambaran saat menghadapi tim dengan tipikal yang sama.

”Paling tidak kami tahu cara main mereka, determinasi mereka, termasuk provokasi-provokasi yang mereka lakukan,” jelas Fakhri.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/