28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

1.000 Pelari Kelilingi Gedung Bersejarah

20-11-kaki-ist-medan-heritage-10k

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Sebanyak 1.000 lebih pelari yang berasal dari Kota Medan dan kota lainnya di Sumut mengelilingi gedung bersejarah atau heritage, Minggu (20/11) pagi. Ribuan pelari tersebut mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh RajaMICE dan bekerja sama dengan Running Explorer serta Hotel Indonesia Group.

Chief Executive Officer RajaMICE, Panca R Sarungu menuturkan, Medan Heritage 10K dibuat di Medan karena banyak bangunan bersejarah di kota ini yang layak untuk dilihat. Berdasarkan evaluasi tim, katanya, ternyata sebaran gedung heritage di Indonesia terbanyak ada di Medan. Seperti Kantor Pos, Inna Dharma Deli yang dulunya bernama Hotel de Boer dan banyak gedung lainnya. Memang di Jakarta ada, tapi lanjutnya, hanya terkonsentrasi di kota tua. Surabaya dan kota lainnya juga hanya sedikit.

“Jadi kita undang wisatawan berlari sambil berwisata. Sekarang tinggal ditunjukkan, bagaimana Medan menjadi kota yang ramah bagi pelari, dan tujuannya mendatangkan turis,” ujar Panca disela-sela kegiatan tersebut Minggu (20/11).

Kata Panca, animo dari masyarakat Medan untuk mengikut event olahraga ini cukup luar biasa. Peserta pun cepat terkumpul, hanya membutuhkan 1,5 bulan. “Padahal jika dilaksanakan di Bali sampai lebih dari 2 bulan. Ini membuktikan komunitas pelari di Medan ini cukup besar,” ucapnya.

Dijelaskan Panca, event lari dilakukan karena olahraga ini sudah menjadi lifestyle. Terlebih, hanya dengan modal sepatu, bisa jalan dan berlari di berbagai event resmi. Namun, lanjutnya, dalam event seperti ini, biasanya ada beberapa jalan yang ditutup untuk pengamanan.

“Jadi sudah disebar ratusan personil untuk mengamankan jalur bagi pelari. Dan setiap 1 km ada time mate, dam setiap 2,5 km ada water station. Sehingga pelari bisa minum saat berlari.  Dan sampai di titik finish (Inna Dharma Deli), akan diberikan buah, kue dan souvenir, juga medali,” ungkap dia.

Event lari ini, papar Panca, juga mendatangkan wisatawan. Tak hanya dari Indonesia, bahkan dari Malaysia dan Singapura. Sport tourisme ini rencananya akan menjadi event tahunan di kota Medan untuk menarik minat wisatawan berkunjung dan menginap di Medan.

“Tahun-tahun depan diharapkan bisa mendatangkan lebih banyak lagi pelari, sehingga bisa turut meningkatkan wisatawan kota Medan,” terangnya.

Sementara, President Director and CEO PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Iswandi Said mengungkapkan, mereka akan menjadikan Medan Heritage 10K sebagai kalender of event dari Hotel Inna Dharma Deli. Oleh karenanya,  manajemen hotel terus berupaya meningkatkan fasilitas layanan.

“Inna Dharma Deli kini sedang melakukan renovasi kamar di lantai 7. Sebanyak 10 kamar kelas Deluxe dan Standar telah diubah suasananya dengan gaya yang lebih modern. Harapannya, dalam waktu dekat dapat digelar kembali event ini, tuturnya.

Terpisah, Kabid Bina Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Muchlis Nasution menyambut baik kegiatan yang dirancang Inna Dharma Deli. Menurut dia, sekarang ini Sumut cukup kering event. Karena nantinya, peserta tidak hanya sekadar berlari juga butuh tempat menginap, makan dan lainnya. “Ini harus bisa  dimanfaatkan dengan baik. Jadi mudah-jumlah wisatawan bisa meningkat,” pungkasnya. (ris/azw)

 

 

20-11-kaki-ist-medan-heritage-10k

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Sebanyak 1.000 lebih pelari yang berasal dari Kota Medan dan kota lainnya di Sumut mengelilingi gedung bersejarah atau heritage, Minggu (20/11) pagi. Ribuan pelari tersebut mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh RajaMICE dan bekerja sama dengan Running Explorer serta Hotel Indonesia Group.

Chief Executive Officer RajaMICE, Panca R Sarungu menuturkan, Medan Heritage 10K dibuat di Medan karena banyak bangunan bersejarah di kota ini yang layak untuk dilihat. Berdasarkan evaluasi tim, katanya, ternyata sebaran gedung heritage di Indonesia terbanyak ada di Medan. Seperti Kantor Pos, Inna Dharma Deli yang dulunya bernama Hotel de Boer dan banyak gedung lainnya. Memang di Jakarta ada, tapi lanjutnya, hanya terkonsentrasi di kota tua. Surabaya dan kota lainnya juga hanya sedikit.

“Jadi kita undang wisatawan berlari sambil berwisata. Sekarang tinggal ditunjukkan, bagaimana Medan menjadi kota yang ramah bagi pelari, dan tujuannya mendatangkan turis,” ujar Panca disela-sela kegiatan tersebut Minggu (20/11).

Kata Panca, animo dari masyarakat Medan untuk mengikut event olahraga ini cukup luar biasa. Peserta pun cepat terkumpul, hanya membutuhkan 1,5 bulan. “Padahal jika dilaksanakan di Bali sampai lebih dari 2 bulan. Ini membuktikan komunitas pelari di Medan ini cukup besar,” ucapnya.

Dijelaskan Panca, event lari dilakukan karena olahraga ini sudah menjadi lifestyle. Terlebih, hanya dengan modal sepatu, bisa jalan dan berlari di berbagai event resmi. Namun, lanjutnya, dalam event seperti ini, biasanya ada beberapa jalan yang ditutup untuk pengamanan.

“Jadi sudah disebar ratusan personil untuk mengamankan jalur bagi pelari. Dan setiap 1 km ada time mate, dam setiap 2,5 km ada water station. Sehingga pelari bisa minum saat berlari.  Dan sampai di titik finish (Inna Dharma Deli), akan diberikan buah, kue dan souvenir, juga medali,” ungkap dia.

Event lari ini, papar Panca, juga mendatangkan wisatawan. Tak hanya dari Indonesia, bahkan dari Malaysia dan Singapura. Sport tourisme ini rencananya akan menjadi event tahunan di kota Medan untuk menarik minat wisatawan berkunjung dan menginap di Medan.

“Tahun-tahun depan diharapkan bisa mendatangkan lebih banyak lagi pelari, sehingga bisa turut meningkatkan wisatawan kota Medan,” terangnya.

Sementara, President Director and CEO PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Iswandi Said mengungkapkan, mereka akan menjadikan Medan Heritage 10K sebagai kalender of event dari Hotel Inna Dharma Deli. Oleh karenanya,  manajemen hotel terus berupaya meningkatkan fasilitas layanan.

“Inna Dharma Deli kini sedang melakukan renovasi kamar di lantai 7. Sebanyak 10 kamar kelas Deluxe dan Standar telah diubah suasananya dengan gaya yang lebih modern. Harapannya, dalam waktu dekat dapat digelar kembali event ini, tuturnya.

Terpisah, Kabid Bina Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Muchlis Nasution menyambut baik kegiatan yang dirancang Inna Dharma Deli. Menurut dia, sekarang ini Sumut cukup kering event. Karena nantinya, peserta tidak hanya sekadar berlari juga butuh tempat menginap, makan dan lainnya. “Ini harus bisa  dimanfaatkan dengan baik. Jadi mudah-jumlah wisatawan bisa meningkat,” pungkasnya. (ris/azw)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/