26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PSSI Larang Liga 1 Bergulir

Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi Liga 1 masih menunggak pembayaran subsidi atau kontribusi komersial kepada klub peserta kompetisi. Mereka pun mengakui pembayaran hak klub pun menjadi tersendat.

Menurut Direktur PT LIB Risha Adi Wijaya, tersendatnya pembayaran hak klub bukan karena keinginan PT LIB. Tapi, ada pihak yang harusnya membayar hak komersial ke PT LIB, ternyata belum dilakukan sampai saat ini.

Akibatnya, pembayaran kepada yang harusnya sudah lunas per Januari, sampai saat ini belum terlaksana. Karena itu, menurut Risha, PT LIB akan membahasnya secara detil dan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) dalam waktu dekat.

“Yang LIB lakukan adalah RUPS dengan menggunakan laporan financial secara internal dulu. Kami memang rencanakan di Februari ini ya tepatnya sebelum kick-off ya. Jadi sebelum pertemuan manajer meeting kami melakukan pertemuan RUPS,” katanya, Selasa (20/2).

Namun, Risha memastikan bahwa pertemuan tersebut bukan memastikan pembayaran atau pelunasan tunggakan ke klub-klub.

“Bukan pelunasan, jangan salah. Tapi untuk permasalahan kewajiban LIB tentunya akan dibicarakan dan akan ditindaklanjuti di dalam rapat RUPS,” tegasnya.

Sebelumnya, PT LIB berjanji bakal membayarkan utangnya kepada para klub maksimal akhir Januari 2018. Ketika itu, mereka menyebut akan membayar secara tiga termin dengan rician termin pertama Rp600 juta, kemudian termin kedua Rp600 juta, serta termin terakhir Rp1,5 miliar. Bukan hanya itu, mereka juga belum membagikan uang hak siar dan rating televisi kepada klub.

“Tadi ditanyakan pak Menpora (Imam Nahrawi) dan PSSI meminta PT LIB selelesaikan sebelum kick-off tanggal 10 Maret. (Bila tidak selesai) ya enggak kick-off,” ucap Plt ketua umum PSSI Joko Driyono, selepas pertemuaan di kantor Kemenpora, Rabu (21/2).

Utang PT LIB ternyata tidak hanya kepada klub Liga 1 saja. Melainkan, Persebaya Surabaya yang merupakan juara Liga 2 2017 juga belum diberikan uang hadiahnya sebesar Rp1 miliar. (bbs/jpnn/don)

Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi Liga 1 masih menunggak pembayaran subsidi atau kontribusi komersial kepada klub peserta kompetisi. Mereka pun mengakui pembayaran hak klub pun menjadi tersendat.

Menurut Direktur PT LIB Risha Adi Wijaya, tersendatnya pembayaran hak klub bukan karena keinginan PT LIB. Tapi, ada pihak yang harusnya membayar hak komersial ke PT LIB, ternyata belum dilakukan sampai saat ini.

Akibatnya, pembayaran kepada yang harusnya sudah lunas per Januari, sampai saat ini belum terlaksana. Karena itu, menurut Risha, PT LIB akan membahasnya secara detil dan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) dalam waktu dekat.

“Yang LIB lakukan adalah RUPS dengan menggunakan laporan financial secara internal dulu. Kami memang rencanakan di Februari ini ya tepatnya sebelum kick-off ya. Jadi sebelum pertemuan manajer meeting kami melakukan pertemuan RUPS,” katanya, Selasa (20/2).

Namun, Risha memastikan bahwa pertemuan tersebut bukan memastikan pembayaran atau pelunasan tunggakan ke klub-klub.

“Bukan pelunasan, jangan salah. Tapi untuk permasalahan kewajiban LIB tentunya akan dibicarakan dan akan ditindaklanjuti di dalam rapat RUPS,” tegasnya.

Sebelumnya, PT LIB berjanji bakal membayarkan utangnya kepada para klub maksimal akhir Januari 2018. Ketika itu, mereka menyebut akan membayar secara tiga termin dengan rician termin pertama Rp600 juta, kemudian termin kedua Rp600 juta, serta termin terakhir Rp1,5 miliar. Bukan hanya itu, mereka juga belum membagikan uang hak siar dan rating televisi kepada klub.

“Tadi ditanyakan pak Menpora (Imam Nahrawi) dan PSSI meminta PT LIB selelesaikan sebelum kick-off tanggal 10 Maret. (Bila tidak selesai) ya enggak kick-off,” ucap Plt ketua umum PSSI Joko Driyono, selepas pertemuaan di kantor Kemenpora, Rabu (21/2).

Utang PT LIB ternyata tidak hanya kepada klub Liga 1 saja. Melainkan, Persebaya Surabaya yang merupakan juara Liga 2 2017 juga belum diberikan uang hadiahnya sebesar Rp1 miliar. (bbs/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/