26 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

GP Singapura Hadapi Ancaman Hujan Latihan Perdana, Vettel Tercepat

SINGAPURA- Rangkaian tantangan terkait karakter sirkuit selalu menjadi sajian menarik balapan malam hari Grand Prix (GP) Singapura. Sirkuit yang sempit khas sirkuit jalanan, ditambah aspal yang bergelombang memberikan tontonan yang menarik sejak GP Singapura eksis pada 2008.
Tontonan yang lebih menarik pun tersaji pada sesi latihan perdana jelang GP Singapura 2012 di Sirkuit Marina Bay.

Hujan deras mengguyur di pagi hari. Kondisi ini membuat Sirkuit Marina Bay masih lembap saat latihan digelar. Namun begitu, kondisi ini tidak mempengaruhi penampilan juara dunia Sebastian Vettel yang dalam latihan perdana jelang GP Singapura ini menjadi yang tercepat.
Sedangkan di tempat kedua ditempati pebalap McLaren asal Inggris Lewis Hamilton terpaut kurang dari sepersepuluh detik lebih lambat ketimbang Vettel.
Keduanya mengakhiri latihan dengan catatan hampir satu detik lebih cepat ketimbang Jenson Button dan pebalap Ferrari Fernando Alonso.
Di tempat kelima ditempati pebalap Williams Pastor Maldonado dan dibuntuti pebalap Red Bull kedua Mark Webber.

Sementara itu, penampilan bagus dipertontonkan dua mobil Force India dengan menempatkan kedua pebalapnya Nico Hulkenberg dan Paul di Resta di posisi tujuh dan delapan.

Dan di belakang Force India, ada pebalap Toro Rosso Daniel Ricciardo dan Sergio Perez yang mengemudikan Sauber.
Sebelumnya, berdasarkan perkiraan cuaca lokal dan perkiaraan cuaca yang dirilis situs resmi Formula 1, peluang terjadinya hujan dalam balapan kali ini memang cukup besar.

Seperti empat balapan sebelumnya yang digelar di Singapura, selalu berlangsung di lintasan yang kering. Pada 2010 dan 2011, hujan sempat memberi ancaman di akhir pekan, Jumat, Sabtu dan Minggu. Namun, hujan hanya terjadi pada pagi hingga siang, sementara malam hari cuaca cerah cenderung berawan.

Strait Time merilis kabar yang lebih membuat pusing tim-tim F1. Dalam beritanya, cuaca tak sekadar hujan, tapi juga disertai petir. Jika itu terjadi, selain membuat lintasan Sirkuit Marina Bay licin, juga memberi tantangan besar pada penglihatan para pembalap.

Bagi para penggemar F1, hal itu tentu memberikan tontonan yang makin mendebarkan. Demikian juga bagi tim-tim F1. Tapi, rasa mendebarkan itu cenderung membuat pusing.

“Masalah cuaca memang sulit diprediksi di Singapura, dan hujan deras selalu mungkin terjadi,” ujar Mark Gillan, chief operations engineer Williams-Renault.

Sementara, para pembalap lebih mengkhawatirkan gangguan visibilitas. Desain arah sinar lampu tak mengarah pada penglihatan pembalap. Namun, percikan air hujan juga percikan air dari ban mobil akan bersifat acak hingga memantulkan cahaya ke arah pembalap.

“Saya kira pantulan cahaya lampu percikan dari mobil di depan akan sulit dihindari. Tapi, kami belum pernah menghadapi situasi seperti itu sebelumnya. Jadi, itu akan menjadi tambahan tantangan,” kata Kimi Raikkonen, andalan Lotus-Renault.

Menurut Raikkonen, secara alami balapan di Singapura sudah menyajikan banyak tantangan yang tak didapat di sirkuit lain. Itu masih ditambah dengan kemungkinan adanya genangan di lintasan.

“Sudah pasti tantangan yang sangat besar dan kami akan lita itu memungkinkan atau tidak. Jika benar terjadi, harapannya adalah seperti balapan basah lainnya,” tambah juara dunia 2007 itu.

Pembalap Red Bull-Renault menyatakan hal nyaris sama. Tapi, dia juga mengkhawatirkan licinnya lintasan Marina Bay. Apalagi, aspal lintasan sirkuit jalanan itu dikenal tak memberikan grip yang baik.(ady/jpnn)

SINGAPURA- Rangkaian tantangan terkait karakter sirkuit selalu menjadi sajian menarik balapan malam hari Grand Prix (GP) Singapura. Sirkuit yang sempit khas sirkuit jalanan, ditambah aspal yang bergelombang memberikan tontonan yang menarik sejak GP Singapura eksis pada 2008.
Tontonan yang lebih menarik pun tersaji pada sesi latihan perdana jelang GP Singapura 2012 di Sirkuit Marina Bay.

Hujan deras mengguyur di pagi hari. Kondisi ini membuat Sirkuit Marina Bay masih lembap saat latihan digelar. Namun begitu, kondisi ini tidak mempengaruhi penampilan juara dunia Sebastian Vettel yang dalam latihan perdana jelang GP Singapura ini menjadi yang tercepat.
Sedangkan di tempat kedua ditempati pebalap McLaren asal Inggris Lewis Hamilton terpaut kurang dari sepersepuluh detik lebih lambat ketimbang Vettel.
Keduanya mengakhiri latihan dengan catatan hampir satu detik lebih cepat ketimbang Jenson Button dan pebalap Ferrari Fernando Alonso.
Di tempat kelima ditempati pebalap Williams Pastor Maldonado dan dibuntuti pebalap Red Bull kedua Mark Webber.

Sementara itu, penampilan bagus dipertontonkan dua mobil Force India dengan menempatkan kedua pebalapnya Nico Hulkenberg dan Paul di Resta di posisi tujuh dan delapan.

Dan di belakang Force India, ada pebalap Toro Rosso Daniel Ricciardo dan Sergio Perez yang mengemudikan Sauber.
Sebelumnya, berdasarkan perkiraan cuaca lokal dan perkiaraan cuaca yang dirilis situs resmi Formula 1, peluang terjadinya hujan dalam balapan kali ini memang cukup besar.

Seperti empat balapan sebelumnya yang digelar di Singapura, selalu berlangsung di lintasan yang kering. Pada 2010 dan 2011, hujan sempat memberi ancaman di akhir pekan, Jumat, Sabtu dan Minggu. Namun, hujan hanya terjadi pada pagi hingga siang, sementara malam hari cuaca cerah cenderung berawan.

Strait Time merilis kabar yang lebih membuat pusing tim-tim F1. Dalam beritanya, cuaca tak sekadar hujan, tapi juga disertai petir. Jika itu terjadi, selain membuat lintasan Sirkuit Marina Bay licin, juga memberi tantangan besar pada penglihatan para pembalap.

Bagi para penggemar F1, hal itu tentu memberikan tontonan yang makin mendebarkan. Demikian juga bagi tim-tim F1. Tapi, rasa mendebarkan itu cenderung membuat pusing.

“Masalah cuaca memang sulit diprediksi di Singapura, dan hujan deras selalu mungkin terjadi,” ujar Mark Gillan, chief operations engineer Williams-Renault.

Sementara, para pembalap lebih mengkhawatirkan gangguan visibilitas. Desain arah sinar lampu tak mengarah pada penglihatan pembalap. Namun, percikan air hujan juga percikan air dari ban mobil akan bersifat acak hingga memantulkan cahaya ke arah pembalap.

“Saya kira pantulan cahaya lampu percikan dari mobil di depan akan sulit dihindari. Tapi, kami belum pernah menghadapi situasi seperti itu sebelumnya. Jadi, itu akan menjadi tambahan tantangan,” kata Kimi Raikkonen, andalan Lotus-Renault.

Menurut Raikkonen, secara alami balapan di Singapura sudah menyajikan banyak tantangan yang tak didapat di sirkuit lain. Itu masih ditambah dengan kemungkinan adanya genangan di lintasan.

“Sudah pasti tantangan yang sangat besar dan kami akan lita itu memungkinkan atau tidak. Jika benar terjadi, harapannya adalah seperti balapan basah lainnya,” tambah juara dunia 2007 itu.

Pembalap Red Bull-Renault menyatakan hal nyaris sama. Tapi, dia juga mengkhawatirkan licinnya lintasan Marina Bay. Apalagi, aspal lintasan sirkuit jalanan itu dikenal tak memberikan grip yang baik.(ady/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/