FORTALEZA, SUMUTPOS.CO – Kamerun berpeluang mencetak sejarah. Untuk kali pertama dalam partisipasi Les Elephants di Piala Dunia, mereka berpeluang lolos dari gase grup. Syaratnya, cukup menang dari tim juru kunci Yunani dini hari nanti.
Slot runner up di grup C memang masih belum pasti. Kecuali Kolombia yang memimpin klasemen sementara, semua tim masih berpeluang. Tapi, dari tiga tim tersebut, Pantai Gading berada di atas angin. Tim asuhan Sabri Lamouchi itu mendulang tiga angka. Hasil seri saja (dengan catatan Jepang kalah atau seri dari Kolombia) mereka sudah melenggang ke fase knockout.
Bomber Galatasaray Didier Drogba bisa dimainkan sebagai starter. Sebelumnya, Drogba hanya jadi pemain pengganti. Lamouchi mengkhawatirkan kondisinya karena belum sepenuhnya bugar. Kini di laga ketiga, mantan bomber Chelsea itu sudah siap untuk tampil sejak menit pertama.
“Kami telah bekerja sama dalam waktu yang panjang dan mengenal satu sama lain. Tapi, kami tidak boleh melupakan bahwa Pantai Gading baru bermain dalam delapan laga Piala Dunia. Itu artinya kami belum apa-apa. Kami harus mampu mencetak sejarah,” katanya seperti dikutip FIFA.com.
Pantai Gading, kata Lamouchi, memang memiliki peluang besar untuk lolos. Namun, peluang itu tetap harus diwujudkan saat bertempur melawan Yunani. “Tidak ada jaminan bahwa kami akan lolos. Kami harus datang dan bermain dan mengerahkan semua tenaga kami. Yunani adalah tim dengan pertahanan yang kuat,” papar Lamouchi.
Tapi, Yunani tentu tak menyerah begitu saja. Mereka juga masih memiliki peluang lolos. Dengan koleksi satu angka, Yunani bisa membuka harapan lolos jika bisa memenangi laga dini hari nanti plus Jepang kalah melawan Kolombia.
Striker Konstantinos Mitroglou yakin bahwa timnya akan melaju ke babak berikutnya. Dia mengakui, peluang itu berat. Tapi, bukan berarti tidak mungkin. Mitroglou memang belum tentu dimainkan pelatih Fernando Santos karena mengalami masalah kebugaran. Tapi, dia tetap akan bermain mati-matian meski harus menahan sakit.
Situasi di Yunani bertambah sulit tanpa bek Konstantinos Katsouranis. Dia harus absen karena menjalani sanksi kartu merah saat melawan Jepang. Mitroglou mengakui bahwa Yunani benar-benar paceklik gol. Sejak laga perdana Piala Dunia 2014, mereka belum pernah sekalipun menyarangkan bola ke gawang.
“Dengan kerja keras plus sedikit keberuntungan, gol demi gol akan datang. Pantai Gading memang memiliki pemain hebat seperti Drogba dan Toure, tapi kami juga menyiapkan permainan untuk mereka. Tugas kami gampang: harus menang,” katanya. (aga)
