SUMUTPOS.CO – Polisi melancarkan penyelidikan terhadap hinaan berbau rasisme terhadap Mario Balotelli, sesudah pesan Twitter striker Liverpool itu mengolok kekalahan MU.
Alkisah ujung tombak timnas Italia itu mengolok-olok kekalahan mengejutkan Manchester United dari Leicester 5-3, dengan ciut iseng berbunyi: ‘Man Utd…LOL.’ (Laugh Out Loud, ketawa terbahak).
Pesan itu kemudian disebar sampai 150.000 kali dan sejumlah akun twitter kemudian mengirim pesan kasar, dan penuh cercaan bernada rasis, yang sebagian kemudian ditutup.
Polisi mengatakan, mereka pertama-tama menyelidiki siapa yang mengirimkan pesan-pesan itu dan dari mana asalnya.
Lembaga antidiskriminasi, Kick It Out, menyatakan mengetahui adanya twit rasis itu dan akan melaporkannya kepada pihak terkait.
Balotelli -yang tampil saat Liverpool dikalahkan West Ham 3-1 Sabtu lalu- sudah berkali-kali jadi sasaran rasisme di masa lalu.
Dia diteriaki pendukung timnas Italia saat di pusat pelatihan jelang Piala Dunia lalu, serta sering menjadi sasaran perilaku rasisme selama memperkuat Inter Milan dan juga AC Milan. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Polisi melancarkan penyelidikan terhadap hinaan berbau rasisme terhadap Mario Balotelli, sesudah pesan Twitter striker Liverpool itu mengolok kekalahan MU.
Alkisah ujung tombak timnas Italia itu mengolok-olok kekalahan mengejutkan Manchester United dari Leicester 5-3, dengan ciut iseng berbunyi: ‘Man Utd…LOL.’ (Laugh Out Loud, ketawa terbahak).
Pesan itu kemudian disebar sampai 150.000 kali dan sejumlah akun twitter kemudian mengirim pesan kasar, dan penuh cercaan bernada rasis, yang sebagian kemudian ditutup.
Polisi mengatakan, mereka pertama-tama menyelidiki siapa yang mengirimkan pesan-pesan itu dan dari mana asalnya.
Lembaga antidiskriminasi, Kick It Out, menyatakan mengetahui adanya twit rasis itu dan akan melaporkannya kepada pihak terkait.
Balotelli -yang tampil saat Liverpool dikalahkan West Ham 3-1 Sabtu lalu- sudah berkali-kali jadi sasaran rasisme di masa lalu.
Dia diteriaki pendukung timnas Italia saat di pusat pelatihan jelang Piala Dunia lalu, serta sering menjadi sasaran perilaku rasisme selama memperkuat Inter Milan dan juga AC Milan. (BBC)