30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lima Pemain Shakhtar Donetsk Enggan Kembali

Gelandang Shakhtar Donetsk, Douglas Costa, mengaku enggan kembali ke Ukraina.
Gelandang Shakhtar Donetsk, Douglas Costa, mengaku enggan kembali ke Ukraina.

DONETSK, SUMUTPOS.CO – Kabar menghilangnya enam pemain Shakhtar Donetsk akhirnya menemukan titik terang. Gelandang Shakhtar Donetsk Douglas Costa mengungkapkan bahwa, dia dan kawan-kawan memang sengaja tidak kembali ke Ukraina karena masalah keamanan.

“Saya sangat senang dengan bisa bermain di Shakhtar, begitu juga dengan orang-orang yang ada di kota itu. Tapi, saya sangat takut,” ujar Costa di halaman instagramnya, kemarin (22/7). “Kami ingin tinggal di klub, tapi kami harus memiliki kondisi kerja yang bebas resiko,” tegasnya.

Costa dan lima pemain Kroty ‘julukan Shakhtar Donestk’ asal Amerika Selatan lainnya Fred, Dentinho, Alex Teixiera dan Ismaily yang berasal dari Brasil. Serta Facundo Ferreyra, asal Argentina menolak untuk melakukan perjalanan dengan seluruh tim ke Ukraina setelah mereka menjalani pertandingan persahabatan melawan tim asal Prancis, Lyon, Sabtu (19/7) lalu.

Laga tersebut sejatinya adalah pertandingan pra musim sebelum menjalani laga perdana mereka di Piala Super Ukraina musim ini. Rencananya, tim yang bermarkas di di Donbass Arena ini akan Dynamo Kiev di kota bagian barat Lviv pada hari Selasa (22/7) kemarin.

“Karena kami semua menjalankan risiko yang sangat mematikan jika kami tetap berada di kawasan itu,” lanjut pemain asal Brasil ini. Costa lantas menambahkan bahwa, dia dan lima pemainnya memilih untuk tidak kembali karena ingin berlatih di Swiss selama Ukraina masih terjebak dalam konflik politik.

Saat ini, Kota Donestk menjadi salah satu kota yang rawan konflik sejak krisis politik menyambar Ukraina beberapa bulan terakhir. Kota tersebut bahkan sudah dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia, dan sekaligus menjadi kota yang sangat dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang menewaskan 300 orang, kamis lalu.

Meski begitu, komentar Costa tersebut sangat bertentangan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Mircea Lucescu, pelatih Shakhtar Donestk. Lucescu menuding Kia Joorabchian agen para pemain tersebut yang berada dibalik konspirasi itu. Sang agen disebut-sebut memanfaatkan kondisi politik Ukraina yang tidak menentu agar para pemainnya bisa menandatangani kontrak baru dengan klub lain.

“Ini adalah benar-benar skandal,” kata Lucescu surat kabar Prancis L’Equipe. “Dia (Joorabchian, Red) telah mengambil keuntungan dari situasi itu untuk menculik mereka,” ujar sang pelatih.

Selain itu, Rinat Akhmetov, miliarder pemilik Shakhtar, telah memperingatkan bahwa klub bisa mengambil tindakan hukum untuk memaksa enam pemain untuk kembali ke Ukraina. “Kalau mereka tidak segera kembali ke Ukraina, maka mereka bisa menjadi pemain yang sangat menderita,” kecamnya lewat situs resmi klub. (dik)

Gelandang Shakhtar Donetsk, Douglas Costa, mengaku enggan kembali ke Ukraina.
Gelandang Shakhtar Donetsk, Douglas Costa, mengaku enggan kembali ke Ukraina.

DONETSK, SUMUTPOS.CO – Kabar menghilangnya enam pemain Shakhtar Donetsk akhirnya menemukan titik terang. Gelandang Shakhtar Donetsk Douglas Costa mengungkapkan bahwa, dia dan kawan-kawan memang sengaja tidak kembali ke Ukraina karena masalah keamanan.

“Saya sangat senang dengan bisa bermain di Shakhtar, begitu juga dengan orang-orang yang ada di kota itu. Tapi, saya sangat takut,” ujar Costa di halaman instagramnya, kemarin (22/7). “Kami ingin tinggal di klub, tapi kami harus memiliki kondisi kerja yang bebas resiko,” tegasnya.

Costa dan lima pemain Kroty ‘julukan Shakhtar Donestk’ asal Amerika Selatan lainnya Fred, Dentinho, Alex Teixiera dan Ismaily yang berasal dari Brasil. Serta Facundo Ferreyra, asal Argentina menolak untuk melakukan perjalanan dengan seluruh tim ke Ukraina setelah mereka menjalani pertandingan persahabatan melawan tim asal Prancis, Lyon, Sabtu (19/7) lalu.

Laga tersebut sejatinya adalah pertandingan pra musim sebelum menjalani laga perdana mereka di Piala Super Ukraina musim ini. Rencananya, tim yang bermarkas di di Donbass Arena ini akan Dynamo Kiev di kota bagian barat Lviv pada hari Selasa (22/7) kemarin.

“Karena kami semua menjalankan risiko yang sangat mematikan jika kami tetap berada di kawasan itu,” lanjut pemain asal Brasil ini. Costa lantas menambahkan bahwa, dia dan lima pemainnya memilih untuk tidak kembali karena ingin berlatih di Swiss selama Ukraina masih terjebak dalam konflik politik.

Saat ini, Kota Donestk menjadi salah satu kota yang rawan konflik sejak krisis politik menyambar Ukraina beberapa bulan terakhir. Kota tersebut bahkan sudah dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia, dan sekaligus menjadi kota yang sangat dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang menewaskan 300 orang, kamis lalu.

Meski begitu, komentar Costa tersebut sangat bertentangan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Mircea Lucescu, pelatih Shakhtar Donestk. Lucescu menuding Kia Joorabchian agen para pemain tersebut yang berada dibalik konspirasi itu. Sang agen disebut-sebut memanfaatkan kondisi politik Ukraina yang tidak menentu agar para pemainnya bisa menandatangani kontrak baru dengan klub lain.

“Ini adalah benar-benar skandal,” kata Lucescu surat kabar Prancis L’Equipe. “Dia (Joorabchian, Red) telah mengambil keuntungan dari situasi itu untuk menculik mereka,” ujar sang pelatih.

Selain itu, Rinat Akhmetov, miliarder pemilik Shakhtar, telah memperingatkan bahwa klub bisa mengambil tindakan hukum untuk memaksa enam pemain untuk kembali ke Ukraina. “Kalau mereka tidak segera kembali ke Ukraina, maka mereka bisa menjadi pemain yang sangat menderita,” kecamnya lewat situs resmi klub. (dik)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/