26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Persaingan Makin Panas

SEPANG-Suksesnya di Sepang akhir pekan lalu membuat Dani Pedrosa mencatat hat-trick kemenangan dan jaraknya dengan Jorge Lorenzo kian merapat. Namun kans Lorenzo tetap lebih besar.

BERSAING:Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo (kanan) masih memimpin  pengumpulan poin, disusul pembalap Honda Dani Pedrosa (kiri).
BERSAING:Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo (kanan) masih memimpin dalam pengumpulan poin, disusul pembalap Honda Dani Pedrosa (kiri).

Pada balapan yang berlangsung di bawah guyuran hujan kemarin (21/10), Pedrosa berhasil menyalip Lorenzo di lap kesembilan, dan kemudian tampil sebagai juara. Itu berarti ia tiga kali berturut-turut menaklukkan rivalnya itu. Sebelumnya Pedrosa juga membuat Lorenzo harus puas menaiki podium kedua di Aragon (Spanyol) dan Motegi (Jepang).

“Itu balapan yang sulit bagi kami karena kami terlanjur memilih ban lunak sedangkan Casey dan Dani menggunakan ban keras,” ujar Jorge Lorenzo, seperti dilansir Crash, Senin (22/10).

“Kondisi lintasan tidak basah (saat start), jadi saya terus nge-gas sejak awal dan mencoba meraih keuntungan dari hal tersebut. Tapi, kemudian terjadi hujan deras dan saya menggunakan ban yang salah. Jadi, saya lebih berjuang dengan susah payah dibanding mereka,” sambungnya.

Dengan hasil itu, praktis dari 16 seri yang telah tergelar Pedrosa sudah mengantongi enam kemenangan, sama seperti Lorenzo. Selisih poin keduanya pun terpangkas menjadi 23, dengan Lorenzo masih di puncak klasemen. Walaupun sedang on fire karena memenangi lima dari enam seri terakhir, Pedrosa perlu kerja keras dan juga keberuntungan untuk bisa mematahkan peluang Lorenzo untuk jadi juara. Sebabnya, balapan tersisa dua kali, yakni di Australia akhir pekan ini dan Valencia pada 11 November.

Secara hitung-hitungan matematis, Pedrosa wajib menang di dua seri pamungkas tersebut untuk bisa merengkuh titel juara untuk pertama kalinya di kelas premier (MotoGP). Itu pun masih dengan syarat tertentu, yaitu Lorenzo tidak mendapatkan tambahan angka yang signifikan.

Apabila Pedrosa selalu menang di Phillip Island maupun Valencia, maka Lorenzo hanya perlu minimal 27 poin. Dengan kata lain, jika berturut-turut naik podium ketiga pun itu sudah cukup buat rider Yamaha itu menjadi kampiun.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim dan semua orang yang membantu saya di sini. Sebab, ketika saya memulai balapan di sini, saya berada dalam kondisi lemah dan mereka tahu ini akan sangat sulit,” bilang Pedrosa.

Lorenzo cuma satu kali tidak finis, yakni di Belanda. Sisanya? Kalau tidak juara, ia selalu minimal runner-up! Dari 15 kali finis, enam kali ia juara, sembilan kali naik podium kedua.

Pedrosa sempat retired (tak finish) satu kali (di San Marino) dan selalu menjejak podium kecuali di Prancis. Dari 14 podium tersebut, rinciannya adalah juara enam kali, runner-up empat kali, dan posisi ketiga empat kali.

Hasil tersebut membuat Lorenzo tetap berada di puncak klasemen sementara pembalap MotoGP dengan raihan poin 330 atau 23 angka lebih banyak dari Pedrosa di posisi dua. Dengan dua balapan tersisa, Lorenzo perlu waspada jika peluang meraih gelar juara ketiganya tak ingin lepas ke tangan Pedrosa. (bbs/jpnn)

[table]

Lorenzo,Pedrosa
1,GP Qatar,2
2,GP Spanyol,3
2,GP Portugal,3,1,GP Prancis,4
1,GP Catalunya,2
1,GP Inggris Raya,3
Tak Finish,GP Belanda,2
2,GP Jerman,1
1,GP Italia,2
2,GP Amerika,3
2,GP Indianapolis,1
2,GP Rep Ceko,1
1,GP San Marino,Tak Finish
2,GP Aragon,1
2,GP Jepang,1
2,GP Malaysia,1
330,POIN,307

[/table]

SEPANG-Suksesnya di Sepang akhir pekan lalu membuat Dani Pedrosa mencatat hat-trick kemenangan dan jaraknya dengan Jorge Lorenzo kian merapat. Namun kans Lorenzo tetap lebih besar.

BERSAING:Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo (kanan) masih memimpin  pengumpulan poin, disusul pembalap Honda Dani Pedrosa (kiri).
BERSAING:Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo (kanan) masih memimpin dalam pengumpulan poin, disusul pembalap Honda Dani Pedrosa (kiri).

Pada balapan yang berlangsung di bawah guyuran hujan kemarin (21/10), Pedrosa berhasil menyalip Lorenzo di lap kesembilan, dan kemudian tampil sebagai juara. Itu berarti ia tiga kali berturut-turut menaklukkan rivalnya itu. Sebelumnya Pedrosa juga membuat Lorenzo harus puas menaiki podium kedua di Aragon (Spanyol) dan Motegi (Jepang).

“Itu balapan yang sulit bagi kami karena kami terlanjur memilih ban lunak sedangkan Casey dan Dani menggunakan ban keras,” ujar Jorge Lorenzo, seperti dilansir Crash, Senin (22/10).

“Kondisi lintasan tidak basah (saat start), jadi saya terus nge-gas sejak awal dan mencoba meraih keuntungan dari hal tersebut. Tapi, kemudian terjadi hujan deras dan saya menggunakan ban yang salah. Jadi, saya lebih berjuang dengan susah payah dibanding mereka,” sambungnya.

Dengan hasil itu, praktis dari 16 seri yang telah tergelar Pedrosa sudah mengantongi enam kemenangan, sama seperti Lorenzo. Selisih poin keduanya pun terpangkas menjadi 23, dengan Lorenzo masih di puncak klasemen. Walaupun sedang on fire karena memenangi lima dari enam seri terakhir, Pedrosa perlu kerja keras dan juga keberuntungan untuk bisa mematahkan peluang Lorenzo untuk jadi juara. Sebabnya, balapan tersisa dua kali, yakni di Australia akhir pekan ini dan Valencia pada 11 November.

Secara hitung-hitungan matematis, Pedrosa wajib menang di dua seri pamungkas tersebut untuk bisa merengkuh titel juara untuk pertama kalinya di kelas premier (MotoGP). Itu pun masih dengan syarat tertentu, yaitu Lorenzo tidak mendapatkan tambahan angka yang signifikan.

Apabila Pedrosa selalu menang di Phillip Island maupun Valencia, maka Lorenzo hanya perlu minimal 27 poin. Dengan kata lain, jika berturut-turut naik podium ketiga pun itu sudah cukup buat rider Yamaha itu menjadi kampiun.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim dan semua orang yang membantu saya di sini. Sebab, ketika saya memulai balapan di sini, saya berada dalam kondisi lemah dan mereka tahu ini akan sangat sulit,” bilang Pedrosa.

Lorenzo cuma satu kali tidak finis, yakni di Belanda. Sisanya? Kalau tidak juara, ia selalu minimal runner-up! Dari 15 kali finis, enam kali ia juara, sembilan kali naik podium kedua.

Pedrosa sempat retired (tak finish) satu kali (di San Marino) dan selalu menjejak podium kecuali di Prancis. Dari 14 podium tersebut, rinciannya adalah juara enam kali, runner-up empat kali, dan posisi ketiga empat kali.

Hasil tersebut membuat Lorenzo tetap berada di puncak klasemen sementara pembalap MotoGP dengan raihan poin 330 atau 23 angka lebih banyak dari Pedrosa di posisi dua. Dengan dua balapan tersisa, Lorenzo perlu waspada jika peluang meraih gelar juara ketiganya tak ingin lepas ke tangan Pedrosa. (bbs/jpnn)

[table]

Lorenzo,Pedrosa
1,GP Qatar,2
2,GP Spanyol,3
2,GP Portugal,3,1,GP Prancis,4
1,GP Catalunya,2
1,GP Inggris Raya,3
Tak Finish,GP Belanda,2
2,GP Jerman,1
1,GP Italia,2
2,GP Amerika,3
2,GP Indianapolis,1
2,GP Rep Ceko,1
1,GP San Marino,Tak Finish
2,GP Aragon,1
2,GP Jepang,1
2,GP Malaysia,1
330,POIN,307

[/table]

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/