MEDAN, SUMUTPOS.CO – Atlet gulat asal Kabupaten Deliserdang, Febriyanto Sembiring merasa bangga, dirinya bisa memperkuat kontingen Sumatera Utara untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, Jawa Barat nanti.
Febri panggilan akrap Febriyanto memulai menekuni olahraga gulat semenjak duduk di kelas 10 SMPN 1 Patumbak, Kabupaten Deliserdang. Daslan Gultom adalah guru olahraga Febri yang memperkenalkan olahraga gulat. Kini dibawah asuhan pelatih Daslan Gultom yang saat ini pelatihdi PON. Berkat Daslan akhirnya Febri disarankan untuk masuk menjadi atlet PPLP Sumut. Selain dukungan sang guru, dukungan keluarga menambah penyemangat baginya untuk bisa sukses menjadi atlet nasional kelak.
“Saat berlatih dan bertanding, saya selalu ingat kondisi orang tua di kampung. Apalagi bisa dibilang orang tua saya bukan orang punya. Itu yang menjadi motivasi saya harus mandiri tanpa bantuan mereka. Hal itu pula yang buat semangat saya meniti karir sampai sekarang,” cetusnya usai latihan di gedung gulat Jalan Teladan Medan, Selasa (23/2).
Atlet kelahiran Sigara-gara, Kecamatan Patumbak Kabupaten Delisedang 11 Februari 1996 ini mengaku tidak mudah bagi dirinya bisa menjadi atlet Sumut hingga saat ini. Berbagai tantangan dan masalah terus dilewati anak ketiga dari lima bersaudara ini saat meniti karir di dunia gulat.
“Awalnya kedua orang tua tidak mendukung saya untuk menekuni cabor gulat, karena mereka takut saya cedera. Apalagi waktu saya jadi atlet PPLP Sumut sering sekali mengalami cidera. Tapi karena semangat saya, ditambah saya udah nunjukkan prestasi, mereka akhirnya mendukung,” jelas atlet peraih medali perunggu di Porwil Sumatera 2015 ini.
Tidak hanya sampai di situ, semenjak berkiprah sebagai atlet pelajar PPLP Sumut, ia kerap mengalami cidera engkel dan bahu. Namun, tidak mengendorkan semangatnya untuk tetap mempersembahkan medali bagi Sumut.
” Waktu saya jadi atlet PPLP masih turun di kelas 58 kg gaya bebas. Tapi sejak keluar dari sana, saya naik ke kelas 66 kg gaya greco. karena waktu main di gaya bebas, saya sering cidera engkel kaki. Untuk menghindari resiko cidera lebih parah, sejak 2014 saya turun di kelas greco waktu di ajang Popnas 2014,” ucap atlet bertubuh tegap ini.
Karena ketekunannya menggeluti olahraga gulat, berbagai prestasi di kejuaraan nasional telah mampu ia torehkan sejak menjadi atlet PPLP tahun 2011. Pencapaian perdannya kala mengikuti kejuaraan gulat antar PPLP di Jambi tahun 2012, ia mampu meraih medali perunggu. Kemudian satu tahun berikutnya ia kembali mendapat medali perak pada kejuaraan antar PPLP di Bengkulu.
Selain prestasi di PPLP, ia juga turut andil menyumbangkan satu perunggu bagi Sumut di ajang Popnas 2013, Jakarta. Selanjutnya Kejurnas senior tahun 2014 di Jakarta, lagi-lagi ia mampu menyabet medali perunggu. Teranyar, pada kualifikasi PON melalui Porwil Sumatera 2015 di Bangka Belitung, ia mampu meraih 1 perunggu sekaligus mengantarkan dirinya lolos ke PON untuk pertama kalinya.