JAKARTA- Kredibilitas Tono Suratman sebagai Ketum KONI semakin diragukan. Setelah melakukan keputusan sepihak dengan menambah tiga cabor di PON 2012, Tono juga dikritik karena tak jua menerbitkan SK kepengurusan PB PTMSI masa bakti 2012-2016. Padahal, PB PTMSI sudah melakukan Munaslub pada 11-12 Desember 2011 lalu.
Selain itu, PB PTMSI juga sudah berulangkali menemui KONI untuk meminta penjelasan mengenai hal tersebut. Sayangnya, hingga kemarin (22/3) belum ada kepastian yang didapat. Tak pelak, hal tersebut membuat banyak Pengurus Provinsi (Pengprov) PTMSI geram.
“Ini akan menjadi preseden buruk bagi KONI dan Pak Tono sendiri yang baru menjabat selama empat bulan. Apa dasarnya kok tidak segera diterbitkan?” kritik Ketua Harian Pengprov PTMSI Jateng M Farchan di kantor PB PTMSI kemarin.
Sekretaris umum Pengprov PTMSI Kalimantan Timur (Kaltim) Imron Rosyadi bahkan berencana melakukan demo pekan depan. Sebanyak 25 Pengprov yang sudah menyatakan dukungan kepada Ketum terpilih Tahir di Munaslub lalu akan berdemo di KONI.
“Kalau memang tidak diterbitkan dan dikukuhkan, tennis meja tidak akan dipertandingkan di PON. Karena memang PB nya belum dikukuhkan. Berarti kalau PBnya dianggap bermasalah, bagaimana dengan Pengprov nya,” ancam Imron. (ru/jpnn)