29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Saldo FIFA Melambung Tinggi

FIFA_logoSINGAPURA – Try out pertama pada kejuaraan di Singapura sudah dirampungkan perenang-perenang Indonesia yang masuk dalam pelatnas Asian Games 2014. Hingga perlombaan hari terakhir kemarin (23/3), I Gede Siman Sudartawa dkk tetap tidak menambah perolehan juaranya sebanyak tujuh gelar.

Triady Fauzi menjadi satu-satunya perenang Indonesia yang turun pada hari terakhir. Bertarung di nomor 100 meter gaya bebas, Aji – sapaan akrabnya – hanya bisa mencapai peringkat ketiga dengan catatan waktu 51,32 detik. Catatan tersebut lebih lambat 1,69 detik dari prestasinya pada SEA Games 2013 lalu.

Aji masih kalah dari duo perenang andalan Singapura, Clement Lim Yong’en dan Danny Yeo. Clement berada di peringkat pertama dengan catatan waktu 51,01 detik. Lalu Danny di posisi kedua dengan 51,09 detik. Meski demikian, Danny-lah yang pada Asian Games 2010 silam bisa unggul di depan Aji saat babak kualifikasi.

Berkaca dari hasil di nomor yang sama pada Asian Games 2010, Aji membutuhkan peningkatan hingga 0,41 detik untuk bisa lolos dari babak kualifikasi. Minimal mengembalikan pada best time-nya pada titik 49,99 detik. Sekedar diketahui, Aji menjadi satu-satunya perenang negara-negara Asia Tenggara yang bisa menembus 50,00 detik.

Makanya, perenang-perenang Indonesia perlu mendapatkan tambahan jam terbang lebih tinggi lagi. Terutama supaya bisa bertemu dengan perenang-perenang kelas satu dari Tiongkok, Jepang, dan Korsel seperti ketika mengikuti kejuaraan Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG) dan kejuaraan dunia di Barcelona tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan kepala pelatih di pelatnas renang Asian Games, Hartadi Nurtjojo yang ikut mendampingi anak asuhnya di Singapura.

“Khususnya sebagai bahan evaluasi dari hasil di latihan tiap periodenya,” ujarnya melalui layanan pesan elektronik kepada Jawa Pos tadi malam. Kejuaraan SEASF 2014 Juli mendatang bisa jadi targetnya.

Menurut Hartadi, setidaknya penampilan dalam kejuaraan di kolam renang Singapore Sports School ini bisa menjadi pengalaman bagi perenang andalannya. Pasalnya, ada beberapa perenang level Asia yang ikut dalam kejuaraan ini, misalnya Tao Li dari Singapura. Di luar tercapainya target tujuh emasnya.

Lebih lanjut, khusus untuk Aji, pria asal Semarang tersebut menganggap persaingan antara Aji, dan kedua perenang Singapura itu bisa jadi ukuran tim pelatih selanjutnya. Sesuai dengan target antara yang harus dikejar tim pelatih pelatnas renang, Aji harus mencapai pada titik 49,35 detik jika ingin tetap berkompetisi.

“Kami masih memaklumi jika sampai saat ini dia masih berada di kisaran di atas 50,00 detik itu. Waktu masih ada bagi kami untuk memoles perenang Indonesia, bukan hanya Aji, demikian juga untuk perenang Indonesia lainnya seperti Siman, Glenn (Victor), ataupun Ricky (Anggawijaya). Jika semua tahapan bisa kami lakukan, maka tidak mustahil untuk bersaing di Asian Games,” pungkasnya. (ren)

FIFA_logoSINGAPURA – Try out pertama pada kejuaraan di Singapura sudah dirampungkan perenang-perenang Indonesia yang masuk dalam pelatnas Asian Games 2014. Hingga perlombaan hari terakhir kemarin (23/3), I Gede Siman Sudartawa dkk tetap tidak menambah perolehan juaranya sebanyak tujuh gelar.

Triady Fauzi menjadi satu-satunya perenang Indonesia yang turun pada hari terakhir. Bertarung di nomor 100 meter gaya bebas, Aji – sapaan akrabnya – hanya bisa mencapai peringkat ketiga dengan catatan waktu 51,32 detik. Catatan tersebut lebih lambat 1,69 detik dari prestasinya pada SEA Games 2013 lalu.

Aji masih kalah dari duo perenang andalan Singapura, Clement Lim Yong’en dan Danny Yeo. Clement berada di peringkat pertama dengan catatan waktu 51,01 detik. Lalu Danny di posisi kedua dengan 51,09 detik. Meski demikian, Danny-lah yang pada Asian Games 2010 silam bisa unggul di depan Aji saat babak kualifikasi.

Berkaca dari hasil di nomor yang sama pada Asian Games 2010, Aji membutuhkan peningkatan hingga 0,41 detik untuk bisa lolos dari babak kualifikasi. Minimal mengembalikan pada best time-nya pada titik 49,99 detik. Sekedar diketahui, Aji menjadi satu-satunya perenang negara-negara Asia Tenggara yang bisa menembus 50,00 detik.

Makanya, perenang-perenang Indonesia perlu mendapatkan tambahan jam terbang lebih tinggi lagi. Terutama supaya bisa bertemu dengan perenang-perenang kelas satu dari Tiongkok, Jepang, dan Korsel seperti ketika mengikuti kejuaraan Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG) dan kejuaraan dunia di Barcelona tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan kepala pelatih di pelatnas renang Asian Games, Hartadi Nurtjojo yang ikut mendampingi anak asuhnya di Singapura.

“Khususnya sebagai bahan evaluasi dari hasil di latihan tiap periodenya,” ujarnya melalui layanan pesan elektronik kepada Jawa Pos tadi malam. Kejuaraan SEASF 2014 Juli mendatang bisa jadi targetnya.

Menurut Hartadi, setidaknya penampilan dalam kejuaraan di kolam renang Singapore Sports School ini bisa menjadi pengalaman bagi perenang andalannya. Pasalnya, ada beberapa perenang level Asia yang ikut dalam kejuaraan ini, misalnya Tao Li dari Singapura. Di luar tercapainya target tujuh emasnya.

Lebih lanjut, khusus untuk Aji, pria asal Semarang tersebut menganggap persaingan antara Aji, dan kedua perenang Singapura itu bisa jadi ukuran tim pelatih selanjutnya. Sesuai dengan target antara yang harus dikejar tim pelatih pelatnas renang, Aji harus mencapai pada titik 49,35 detik jika ingin tetap berkompetisi.

“Kami masih memaklumi jika sampai saat ini dia masih berada di kisaran di atas 50,00 detik itu. Waktu masih ada bagi kami untuk memoles perenang Indonesia, bukan hanya Aji, demikian juga untuk perenang Indonesia lainnya seperti Siman, Glenn (Victor), ataupun Ricky (Anggawijaya). Jika semua tahapan bisa kami lakukan, maka tidak mustahil untuk bersaing di Asian Games,” pungkasnya. (ren)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/