31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Misi Tingkatkan Prestasi

JAKARTA- Inilah cabang olahraga (cabor) Indonesia yang prestasinya menyaingi bulu tangkis di Olimpiade: angkat besi. Selain bulu tangkis, angkat besi merupakan cabor primadona bagi Indonesia di setiap multieven internasional. Prestasinya pun cukup bagus.

Meski belum pernah mendapat emas, namun para lifter Indonesia sudah dua kali mengibarkan Merah Putih di panggung Olimpiade. Momen perdana terjadi pada Olimpiade 2000 di Sydney. Saat itu, Indonesia mendapat sekeping perak serta dua perunggu. Masing-masing lewat Raema Lisa Rumbewas (kelas 48 kg), Sri Indriyani (48 kg) serta Winarni (53 kg).

Sempat absen menyumbangkan medali di Olimpiade 2004, para lifter Indonesia tancap gas di edisi 2008 di Beijing, Tiongkok. Indonesia sukses mengumpulkan dua perunggu. Yakni lewat sumbangsih Eko Yuli Irawan (56 kg) serta Triyatno (62 kg).

Prestasi demi prestasi itulah yang membuat angkat besi digadang-gadang bakal menjadi penerus tongkat estafet bulu tangkis untuk meraih emas di setiap Olimpiade. Termasuk di Olimpiade 2012.

Beban untuk meraih emas memang dianggap lebih berat karena persiapan yang amburadul. Selain masalah gaji dan akomodasi yang tersendat-sendat, para lifter juga sempat tak mengikuti try out.

Keberangkatan mengikuti training center (TC) di Korsel pun harus mengalami penundaan. Tak heran, kontingen pun menyebut persiapan Olimpiade 2012 sebagai yang terburuk selama keikut sertaan Indonesia di multieven tersebut. (ru/jpnn)

JAKARTA- Inilah cabang olahraga (cabor) Indonesia yang prestasinya menyaingi bulu tangkis di Olimpiade: angkat besi. Selain bulu tangkis, angkat besi merupakan cabor primadona bagi Indonesia di setiap multieven internasional. Prestasinya pun cukup bagus.

Meski belum pernah mendapat emas, namun para lifter Indonesia sudah dua kali mengibarkan Merah Putih di panggung Olimpiade. Momen perdana terjadi pada Olimpiade 2000 di Sydney. Saat itu, Indonesia mendapat sekeping perak serta dua perunggu. Masing-masing lewat Raema Lisa Rumbewas (kelas 48 kg), Sri Indriyani (48 kg) serta Winarni (53 kg).

Sempat absen menyumbangkan medali di Olimpiade 2004, para lifter Indonesia tancap gas di edisi 2008 di Beijing, Tiongkok. Indonesia sukses mengumpulkan dua perunggu. Yakni lewat sumbangsih Eko Yuli Irawan (56 kg) serta Triyatno (62 kg).

Prestasi demi prestasi itulah yang membuat angkat besi digadang-gadang bakal menjadi penerus tongkat estafet bulu tangkis untuk meraih emas di setiap Olimpiade. Termasuk di Olimpiade 2012.

Beban untuk meraih emas memang dianggap lebih berat karena persiapan yang amburadul. Selain masalah gaji dan akomodasi yang tersendat-sendat, para lifter juga sempat tak mengikuti try out.

Keberangkatan mengikuti training center (TC) di Korsel pun harus mengalami penundaan. Tak heran, kontingen pun menyebut persiapan Olimpiade 2012 sebagai yang terburuk selama keikut sertaan Indonesia di multieven tersebut. (ru/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/