26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Motivasi Marquez Di Kandang

Marc Marquez
Marc Marquez

ARAGON, SUMUTPOS.CO-Kecuali Valentino Rossi, Movistar Yamaha, semua rider utama tim pabrikan penghuni klasemen atas adalah anak-anak Spanyol. Akhir pekan ini (28/9), seri ke 14 MotoGP bakal kembali tanah matador. Itu berarti para jagoan Spaniard akan bertarung habis-habisan di kandang untuk membuktikan siapa yang terbaik.

Bagi Marc Marquez, balapan Minggu nanti akan menjadi pertarungan terpentingnya musim ini. Karena di seri sebelumnya, Misano, Italia, sang pemuncak klasemen, untuk kali pertama kalah dari rider non-Honda. Selain itu, baru dua kali pembalap 21 tahun tersebut absen dari podium teratas.

Andai menang Misano, race di Aragon sebenarnya bisa menjadi balapan sangat menentukan bagi perjuangan perebuat gelar juara musim ini. Ya, sebelum seri ke 13 Italia, selisih poin yang didapatnya sudah 89 angka. Jika menang di Aragon selisihnya akan melebihi 100 poin di sisa empat seri berikutnya. Artinya, selisih tersebut tidak mungkin dikejar rider manapun.

Tapi kesalahan kecil di Misano mengubah skenario ideal tersebut. Perayaan kemenangan di Aragon batal. Bahkan, Marquez masih harus berjuang keras mengembalikan kepercayaan dirinya setelah hanya mampu finis ke-15 di Italia.

Jelang balapan kandang, juara bertahan MotoGP itu mengaku tak punya beban untuk kembali bertarung di grid depan. “Setelah pekan yang mengecewakan di Italia, akan sangat menyenangkan bisa pulang untuk melakoni balapan kandang di depan fans-ku di Aragon akhir pekan ini dan juga fan club-ku,” ujar pengoleksi 11 dari 13 seri tersebut seperti dilansi Crash.

Aragon adalah trek favorit Marquez. Apalagi, Honda selalu menang tiga musim terakhir. Banyak pengamat yang menganggap bahwa sirkuit sepanjang 5,3 kilometer itu memang cocok dengan mesin Honda. “Jadi aku berharap bisa melanjutkan tren bagus ini. Butuh skil bagus untuk melahap section awal dan terakhir. Rider juga butuh kemampuan menikung yang baik di sana,” tandasnya.

Marquez memenangi balapan terakhir di Aragon tahun lalu. Akibat duel dan bersenggolan dengan Dani Pedrosa, sensor control traksi rekan setimnya itu rusak. Akibatnya fatal, Pedrosa tersungkur dan gagal melihat garis finis.

Sesama rider Spanyol, Pedrosa tentu tak mau kalah. Kemenangan Rossi di Misano bisa dijadikan pemicu untuk bertarung habis-habisan di Aragon.

Saat ini Pedrosa bertengger di posisi kedua klasemen dengan raihan 215 poin. Di belakangnya menguntit ketat Rossi dengan terpaut satu angka. Jadi balapan akhir pekan ini adalah palagan perebutan tempat kedua bagi Pedrosa dan Rossi.

“Marc sudah sangat jauh memimpin, tapi antara aku dan Rossi hanya terpaut satu poin. Jadi priotitasku adalah memenangkan balapan dan memperlebar marjin dalam perebutan tempat kedua,” terang Pedrosa. Pedrosa punya rekor bagus di Aragon. Runner up di musim 2010-2011 dan victory di 2012. “Tak sabar rasanya bertarung lagi di depan fans di kandangku sendiri. Mereka memberiku motifasi luar biasa,” tandasnya. (cak/jpnn/btr)

Marc Marquez
Marc Marquez

ARAGON, SUMUTPOS.CO-Kecuali Valentino Rossi, Movistar Yamaha, semua rider utama tim pabrikan penghuni klasemen atas adalah anak-anak Spanyol. Akhir pekan ini (28/9), seri ke 14 MotoGP bakal kembali tanah matador. Itu berarti para jagoan Spaniard akan bertarung habis-habisan di kandang untuk membuktikan siapa yang terbaik.

Bagi Marc Marquez, balapan Minggu nanti akan menjadi pertarungan terpentingnya musim ini. Karena di seri sebelumnya, Misano, Italia, sang pemuncak klasemen, untuk kali pertama kalah dari rider non-Honda. Selain itu, baru dua kali pembalap 21 tahun tersebut absen dari podium teratas.

Andai menang Misano, race di Aragon sebenarnya bisa menjadi balapan sangat menentukan bagi perjuangan perebuat gelar juara musim ini. Ya, sebelum seri ke 13 Italia, selisih poin yang didapatnya sudah 89 angka. Jika menang di Aragon selisihnya akan melebihi 100 poin di sisa empat seri berikutnya. Artinya, selisih tersebut tidak mungkin dikejar rider manapun.

Tapi kesalahan kecil di Misano mengubah skenario ideal tersebut. Perayaan kemenangan di Aragon batal. Bahkan, Marquez masih harus berjuang keras mengembalikan kepercayaan dirinya setelah hanya mampu finis ke-15 di Italia.

Jelang balapan kandang, juara bertahan MotoGP itu mengaku tak punya beban untuk kembali bertarung di grid depan. “Setelah pekan yang mengecewakan di Italia, akan sangat menyenangkan bisa pulang untuk melakoni balapan kandang di depan fans-ku di Aragon akhir pekan ini dan juga fan club-ku,” ujar pengoleksi 11 dari 13 seri tersebut seperti dilansi Crash.

Aragon adalah trek favorit Marquez. Apalagi, Honda selalu menang tiga musim terakhir. Banyak pengamat yang menganggap bahwa sirkuit sepanjang 5,3 kilometer itu memang cocok dengan mesin Honda. “Jadi aku berharap bisa melanjutkan tren bagus ini. Butuh skil bagus untuk melahap section awal dan terakhir. Rider juga butuh kemampuan menikung yang baik di sana,” tandasnya.

Marquez memenangi balapan terakhir di Aragon tahun lalu. Akibat duel dan bersenggolan dengan Dani Pedrosa, sensor control traksi rekan setimnya itu rusak. Akibatnya fatal, Pedrosa tersungkur dan gagal melihat garis finis.

Sesama rider Spanyol, Pedrosa tentu tak mau kalah. Kemenangan Rossi di Misano bisa dijadikan pemicu untuk bertarung habis-habisan di Aragon.

Saat ini Pedrosa bertengger di posisi kedua klasemen dengan raihan 215 poin. Di belakangnya menguntit ketat Rossi dengan terpaut satu angka. Jadi balapan akhir pekan ini adalah palagan perebutan tempat kedua bagi Pedrosa dan Rossi.

“Marc sudah sangat jauh memimpin, tapi antara aku dan Rossi hanya terpaut satu poin. Jadi priotitasku adalah memenangkan balapan dan memperlebar marjin dalam perebutan tempat kedua,” terang Pedrosa. Pedrosa punya rekor bagus di Aragon. Runner up di musim 2010-2011 dan victory di 2012. “Tak sabar rasanya bertarung lagi di depan fans di kandangku sendiri. Mereka memberiku motifasi luar biasa,” tandasnya. (cak/jpnn/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/