30 C
Medan
Monday, September 23, 2024

Camacho Mati Otak Setelah Ditembak

SAN JUAN—Mantan juara dunia Hector “Macho” Camacho dikabarkan mengalami mati otak usai tertembak, beberap waktu lalu. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit Centro Medico, Rio Pedras, Puerto Riko, Ernesto Torres.
“Secara klinis, Hector ‘Macho’ Camacho dinyatakan mengalami mati otak,” kata Ernesto dalam jumpa pers, Kamis (22/11) malam waktu setempat. Ernesto menambahkan, nyawa Camacho sepenuhnya bergantung pada berbagai peralatan medis yang membantu pernapasan dan detak jantungnya sehingga, lanjut dia, pihak keluarga yang akan memutuskan kelanjutan penggunaan berbagai peralatan tersebut.

Pengumuman ini dikeluarkan 30 jam setelah petinju berusia 50 tahun itu tertembak di dalam mobilnya di San Juan, Puerto Riko. Hingga kini belum jelas apakah Camacho memang sasaran penembakan itu atau hanya menjadi korban peluru nyasar.

Dalam penembakan itu, pengemudi mobil Camacho, Alberto Mojica Moreno (49), meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sebelum mengumumkan kondisi terakhir Camacho ini, Ernesto Torres menyampaikan bahwa peluru telah menghancurkan tiga pembuluh darah arteri di leher sang legenda. Akibatnya, darah tak bisa mengalir lancar ke otak.
Camacho,  adalah salah satu petinju paling terkenal di era 1980-an.

Sepanjang kariernya, dia mencatatkan 79 kali kemenangan dengan 38 kemenangan di antaranya dengan KO. Dia sudah menghadapi sejumlah petinju terkenal di masa itu, misalnya, Oscar De La Hoya, Julio Cesar Chavez, Sugar Ray Leonard, Felix Trinidad, Ray Mancini, dan Greg Haugen. (bbs/jpnn)

SAN JUAN—Mantan juara dunia Hector “Macho” Camacho dikabarkan mengalami mati otak usai tertembak, beberap waktu lalu. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit Centro Medico, Rio Pedras, Puerto Riko, Ernesto Torres.
“Secara klinis, Hector ‘Macho’ Camacho dinyatakan mengalami mati otak,” kata Ernesto dalam jumpa pers, Kamis (22/11) malam waktu setempat. Ernesto menambahkan, nyawa Camacho sepenuhnya bergantung pada berbagai peralatan medis yang membantu pernapasan dan detak jantungnya sehingga, lanjut dia, pihak keluarga yang akan memutuskan kelanjutan penggunaan berbagai peralatan tersebut.

Pengumuman ini dikeluarkan 30 jam setelah petinju berusia 50 tahun itu tertembak di dalam mobilnya di San Juan, Puerto Riko. Hingga kini belum jelas apakah Camacho memang sasaran penembakan itu atau hanya menjadi korban peluru nyasar.

Dalam penembakan itu, pengemudi mobil Camacho, Alberto Mojica Moreno (49), meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sebelum mengumumkan kondisi terakhir Camacho ini, Ernesto Torres menyampaikan bahwa peluru telah menghancurkan tiga pembuluh darah arteri di leher sang legenda. Akibatnya, darah tak bisa mengalir lancar ke otak.
Camacho,  adalah salah satu petinju paling terkenal di era 1980-an.

Sepanjang kariernya, dia mencatatkan 79 kali kemenangan dengan 38 kemenangan di antaranya dengan KO. Dia sudah menghadapi sejumlah petinju terkenal di masa itu, misalnya, Oscar De La Hoya, Julio Cesar Chavez, Sugar Ray Leonard, Felix Trinidad, Ray Mancini, dan Greg Haugen. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/