25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Mona Termotivasi Ayah

MEDAN-Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Tampaknya pribahasa ini berlaku kepada Mona Julia Rahayu. Ya, atlet angkat besi binaan PABBSI Sumut ini menganal dan mendalami olah raga angkat besi karena ayahnya.

Sang ayah yang mantan atlet nasional angkat besi tersebut, oleh Mona dianggap sebagai motivator pendongkrak prestasi. “Ayah dan kakak saya adalah mantan atlet yang angkat besi. Saya sering melihat mereka berlatih. Dari sana saya mulai tertarik,” bilang gadis berusia 19 tahun itu kepada Sumut Pos di gedung PABBSI jalan Veteran IV Medan Helvetia, Jumat (23/12).

Menurutnya, pertama kali tertarik menekuni cabang olah raga angkat besi pada tahun 1995, ketika dirinya masih kelas V SD. Sejak saat itu Mona  terus berlatih hingga duduk di bangku kuliah.
Beruntung, kampus tempatnya menunutut ilmu memberi keleluasaan kepadanya, sehingga tak heran bila beragam prestasi mampu ditorehkannya, termasuk meraih medali emas pada Kejurnas tahun 2007 di Pekanbaru, Riau.

Prestasi itu kembali diulanginya saat berlaga pada Kejurans tahun 2008 di Kalimantan Timur.
Selanjutnya pada tahun 2009 Mona sukses meraih medali perunggu pada Popnas di Jogyakarta. Prestasi yang sama kembali diraihnya saat berlaga pada Kejurnas junior 2010.

Tak lama setelah itu Mona meraih medali emas di ajang Porprovsu tahun 2011, untuk selanjutnya kembali meraih medali emas pada babak Pra PON dan memastikan satu tiket untuk berlaga pada PON XVIII di Pekanbaru, Riau 2012 mendatang.

“Masih banyak yang ingin saya raih. Jujur saja, saya belulm puas dengan apa yang telah saya raih. Saya ingin menjadi yang terbaik di semua even yang saya ikuti, termasuk pada PON XVIII mendatang,” tekad Mona.  (mag-10)

MEDAN-Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Tampaknya pribahasa ini berlaku kepada Mona Julia Rahayu. Ya, atlet angkat besi binaan PABBSI Sumut ini menganal dan mendalami olah raga angkat besi karena ayahnya.

Sang ayah yang mantan atlet nasional angkat besi tersebut, oleh Mona dianggap sebagai motivator pendongkrak prestasi. “Ayah dan kakak saya adalah mantan atlet yang angkat besi. Saya sering melihat mereka berlatih. Dari sana saya mulai tertarik,” bilang gadis berusia 19 tahun itu kepada Sumut Pos di gedung PABBSI jalan Veteran IV Medan Helvetia, Jumat (23/12).

Menurutnya, pertama kali tertarik menekuni cabang olah raga angkat besi pada tahun 1995, ketika dirinya masih kelas V SD. Sejak saat itu Mona  terus berlatih hingga duduk di bangku kuliah.
Beruntung, kampus tempatnya menunutut ilmu memberi keleluasaan kepadanya, sehingga tak heran bila beragam prestasi mampu ditorehkannya, termasuk meraih medali emas pada Kejurnas tahun 2007 di Pekanbaru, Riau.

Prestasi itu kembali diulanginya saat berlaga pada Kejurans tahun 2008 di Kalimantan Timur.
Selanjutnya pada tahun 2009 Mona sukses meraih medali perunggu pada Popnas di Jogyakarta. Prestasi yang sama kembali diraihnya saat berlaga pada Kejurnas junior 2010.

Tak lama setelah itu Mona meraih medali emas di ajang Porprovsu tahun 2011, untuk selanjutnya kembali meraih medali emas pada babak Pra PON dan memastikan satu tiket untuk berlaga pada PON XVIII di Pekanbaru, Riau 2012 mendatang.

“Masih banyak yang ingin saya raih. Jujur saja, saya belulm puas dengan apa yang telah saya raih. Saya ingin menjadi yang terbaik di semua even yang saya ikuti, termasuk pada PON XVIII mendatang,” tekad Mona.  (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/