Ditempatkan di atas angin, Direktur Olahraga Bayern Matthias Sammer tidak mau terlalu jumawa. Apalagi melihat dari perjalanan Philipp Lahm dkk sejak fase grup, mereka dua kali menelan kekalahan. Lebih buruk ketimbang Barca. Apalagi, mereka nyaris tersisih di babak perempat final setelah bisa membalikkan keadaan atas FC Porto.
Kalah 1-3 di leg pertama, lalu balas membantainya di Allianz 6-1 pada leg kedua. Hanya menyingkirkan Barca yang bisa membuat Bayern menjalani final seperti di rumah sendiri. “Dan menurut saya kansnya akan fifty-fifty. Kedua tim sama-sama mempunyai kelebihan dari sisi serangannya. Barca punya pemain super, pun demikian dengan kami,” klaimnya.
Real seharusnya bisa bersykur terhindar dari El Clasico di babak semifinal ini. Meskipun head to head terakhir tahun lalu Real pernah menang di fase grup atas Juve, tetapi saat di Turin Real selalu kesulitan. Satu dekade terakhir misalnya. Dari tiga pertemuan di Turin, hanya sekali Real mencuri satu poin.
Musim lalu Real mengimbang Juve 2-2. Dua lainnya Juve selalu yang jadi pemenang. Di fase grup Liga Champions 2008-2009, Juve menang 2-1. Lalu, di leg kedua perempat final Liga Champions 2004-2005 Juve juga menang 2-0. Makanya, dengan leg pertama di Turin, maka ini dianggap sebagai peluang bagus bagi Real.
Seperti yang dikutip dari Marca, legenda Real Emilio Butragueno yang juga Direktur di Real menyebut timnya bisa mendapat keuntungan dengan memainkan leg kedua di Santiago Bernabeu. “Di Turin kami harus mendapatkan hasil terbaik, baru di Madrid kami hanya mengamankannya,” cetusnya.
Satu-satunya kewaspadaan Real adalah gaya bertahan Juventus. Gaya itu yang sudah muncul saat Andrea Pirlo memastikan tiket semifinal atas Monaco. “Gaya bertahannya sangat bagus, dan taktik itu bisa disiapkan untuk pertandingan apapun, termasuk melawan kami,” imbuhnya.
Juve menempatkan dirinya sebagai underdog dalam semifinal ini. Karena, dibandingkan dengan semifinalis lainnya, Juve termasuk lebih sedikit caps-nya di empat besar Liga Champions, dengan hanya 22 kali. “Real Madrid? Mereka tim hebat, tapi kami juga punya peluang. Kami harus bermain dengan gaya kami sendiri,” kata Direktur Juve, Pavel Nedved, dikutip dari ESPN. (ren/jpnn/rbb)