SUMUTPOS.CO – Jose Mourinho membalas ucapan manajer Arsenal, Arsene Wenger, yang mengkritik strategi permainan Chelsea yang cenderung bertahan.
Pekan ini, Wenger menyindir Mourinho dengan mengatakan, “Memang mudah untuk bertahan.”
Hal itu dikemukakan Wenger lantaran dalam lima kemenangan terakhir Chelsea, John Terry dan kawan-kawan selalu unggul tipis.
Saat meladeni Manchester United dan QPR, the Blues—julukan Chelsea—menang 1-0. Lalu, ketika menjamu Stoke City, pertandingan berakhir 2-1 untuk kejayaan kubu Stamford Bridge.
Perkataan Wenger tersebut lantas dibalas Mourinho. Pria asal Portugal itu menyindir kekalahan Arsenal dari AS Monaco dalam babak 16 besar Liga Champions, Februari lalu. “Tidak mudah (bertahan). Jika itu mudah, Anda tidak akan kalah 1-3 dari Monaco di kandang.”
LAGA MENENTUKAN
Chelsea dan Arsenal akan berhadapan pada laga lanjutan Liga Primer di Stadion Emirates, Minggu (26/04). Pertandingan itu akan menentukan bagi Chelsea untuk menjauhkan diri dari kejaran Arsenal yang membuntuti di peringkat kedua dengan mengantungi 66 poin atau selisih 10 poin.
Jika Chelsea menang pada laga itu dan menaklukkan Leicester pada pertandingan selanjutnya, anak-anak asuhan Mourinho akan kembali mengangkat trofi Liga Primer.
Seiring meningkatnya tensi antara Chelsea dan Arsenal, ketegangan antara Mourinho dan Wenger tak kalah tinggi.
Kedua figur pernah berselisih saat mereka berhadapan di Stamford Bridge, tahun lalu. Bahkan, Mourinho pernah menyebut Wenger sebagai ‘spesialis dalam kegagalan’.
Namun, Mourinho menepis dugaan bahwa ada pertikaian antara dirinya dengan Wenger.
“Bagi saya, dia bukan rival. Dia adalah manajer sebuah klub besar di kota tempat saya bekerja. Itu adalah klub besar yang memiliki tujuan serupa dengan yang kami punyai,” kata Mourinho.
Mourinho menambahkan hubungannya dengan Wenger sama seperti hubungan antara dia dengan manajer klub-klub lain di liga sebelumnya.
“Tidak ada bedanya hubungan dengan manajer AC Milan ketika saya bersama Inter, hubungan dengan manajer Atletico saat saya bersama Real, dan hubungan dengan manajer Benfica ketika saya bersama Porto.” (BBC)