TROFI: Wagubsu Brigjen TNI (Purn) Hj. Nurhajizah Marpaung pose bersama pebalap usai menyerahkan trofi kepada pemenang Piala Gubsu 2017. (IST/MPO)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Deri Irfandi keluar sebagai juara umum katagori terbuka (seeded) Kejurda Road Race 2017 Piala Gubsu di sirkuit Multi Fungsi IMI Sumut, Minggu (23/4). Sedangkan Ones Panjaitan berhasil menjadi terbaik di kelompok pemula.
Deri yang membela tim Honda Indako Medan menjadi yang terbaik dengan total 65 poin. Dia menjadi juara di kelas Bebek 4T 150cc TU Seeded (MP1), runner-up di kelas Bebek 4 T 125cc TU Seeded (MP2) dan Matic TU 150cc Terbuka.
Sementara Ones Panjaitan menjadi terbaik di kelompok pemula dengan 36 poin. Pembalap tim Maduma asal Mandoge, Kabupaten Asahan ini menjadi runner-up di kelas Bebek 4T 150cc TU Pemula (MP3) dan peringkat ketiga di kelas Bebek 4T 125cc TU Pemula (MP4)
Kejuaraan ini ditutup Wagubsu Brigjen TNI (Purn) Hj Nurhajizah Marpaung. Dalam sambutannya, Wagusbu berharap dari kejuaraan ini bisa lahir juara balap motor baik di tingkat nasional maupun internasional. “Balap motor telah dipertandingkan di PON dan ke depan dapat membawa nama harum Sumut, apalagi kita sudah punya sirkuit permanen,” sebutnya.
“Saya bangga event seperti ini sudah terjadwal di Pengprov IMI dan berharap bisa berlangsung lebih banyak lagi. Ajang seperti ini efektif untuk pembinaan dan menghindarkan generasi muda dari pengaruh negatif seperti narkoba, atau ugal-ugalan di jalan raya,” ucap Wagubsu di hadapan Ketua KONI Sumut John Lubis, Ketua IMI Sumut Faisal Arif Nasution dan Tokoh Otomotif Sumut, H Ijeck.
Ketua KONI Sumut John Lubis mengatakan, kehadiran langsung Ibu Wagubsu yang pertama di sirkit dan bisa membawa angin segar agar sirkuit bisa dibenahi lagi. “Dari event ini bisa melahirkan atlet-atlet untuk dipersiapkan ke PON 2020,” tambah John Lubis.
Ketua Panpel Kisharianto Pasaribu mengatakan, kejuaraan dua hari ini diikuti 215 starter peserta yang berlomba di 14 kelas. “Peserta datang dari 12 Kab/Kota di Sumut, dan ada juga dari Aceh Tamiang serta Bandaaceh,” sebut Kisharianto. (dek)
TROFI: Wagubsu Brigjen TNI (Purn) Hj. Nurhajizah Marpaung pose bersama pebalap usai menyerahkan trofi kepada pemenang Piala Gubsu 2017. (IST/MPO)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Deri Irfandi keluar sebagai juara umum katagori terbuka (seeded) Kejurda Road Race 2017 Piala Gubsu di sirkuit Multi Fungsi IMI Sumut, Minggu (23/4). Sedangkan Ones Panjaitan berhasil menjadi terbaik di kelompok pemula.
Deri yang membela tim Honda Indako Medan menjadi yang terbaik dengan total 65 poin. Dia menjadi juara di kelas Bebek 4T 150cc TU Seeded (MP1), runner-up di kelas Bebek 4 T 125cc TU Seeded (MP2) dan Matic TU 150cc Terbuka.
Sementara Ones Panjaitan menjadi terbaik di kelompok pemula dengan 36 poin. Pembalap tim Maduma asal Mandoge, Kabupaten Asahan ini menjadi runner-up di kelas Bebek 4T 150cc TU Pemula (MP3) dan peringkat ketiga di kelas Bebek 4T 125cc TU Pemula (MP4)
Kejuaraan ini ditutup Wagubsu Brigjen TNI (Purn) Hj Nurhajizah Marpaung. Dalam sambutannya, Wagusbu berharap dari kejuaraan ini bisa lahir juara balap motor baik di tingkat nasional maupun internasional. “Balap motor telah dipertandingkan di PON dan ke depan dapat membawa nama harum Sumut, apalagi kita sudah punya sirkuit permanen,” sebutnya.
“Saya bangga event seperti ini sudah terjadwal di Pengprov IMI dan berharap bisa berlangsung lebih banyak lagi. Ajang seperti ini efektif untuk pembinaan dan menghindarkan generasi muda dari pengaruh negatif seperti narkoba, atau ugal-ugalan di jalan raya,” ucap Wagubsu di hadapan Ketua KONI Sumut John Lubis, Ketua IMI Sumut Faisal Arif Nasution dan Tokoh Otomotif Sumut, H Ijeck.
Ketua KONI Sumut John Lubis mengatakan, kehadiran langsung Ibu Wagubsu yang pertama di sirkit dan bisa membawa angin segar agar sirkuit bisa dibenahi lagi. “Dari event ini bisa melahirkan atlet-atlet untuk dipersiapkan ke PON 2020,” tambah John Lubis.
Ketua Panpel Kisharianto Pasaribu mengatakan, kejuaraan dua hari ini diikuti 215 starter peserta yang berlomba di 14 kelas. “Peserta datang dari 12 Kab/Kota di Sumut, dan ada juga dari Aceh Tamiang serta Bandaaceh,” sebut Kisharianto. (dek)
