JAKARTA – Peringatan PSSI kepada klub-klub yang masih menunggak gaji pemain sepertinya masih belum manjur. Ancaman gagal lolos verifikasi tidak membuat klub-klub tersebut segera melunasi kewajibannya kepada pemain selama Indonesia Super League (ISL) musim lalu. Upaya itu masih baru sebatas janji.
Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) beberapa waktu lalu, ada enam klub yang masih menunggak gaji pemainnya. Selain itu, ada juga klub yang masih belum melunasi pembayaran down payment (DP) kontrak pemainnya di awal musim.
Persela Lamongan misalnya. Persela masih menunggak empat bulan gaji pemainnya, ditambah lagi dengan DP kontrak 10 persen. Kepada Jawa Pos Minggu (24/11), manajer Persela Debby Kurniawan belum berani mematok kapan pihaknya akan melunasi kewajibannya kepada pemain tersebut.
“Kami berusaha secepatnya melunasi tunggakan-tunggakan itu, supaya kami bisa memenuhi persyaratan untuk verifikasi. Sampai saat ini kami sedang berusaha menyelesaikannya dengan teman-teman di manajemen lainnya,” ujar putra bupati Lamongan, Fadeli itu. Tenggat waktu 5 Desember tetap optimistis mereka penuhi.
Terkait dari mana sumber pemasukan untuk membayar gaji pemain itu, Iwan -sapaan akrabnya- enggan menyebutnya. Hanya, dia menegaskan pemasukan untuk pembayaran gaji tersebut, manajemen klub yang berjuluk Laskar Joko Tingkir itu masih berharap dari bantuan pihak-pihak sponsor. “Ya dari sponsor yang bersedia membantu dulu,” imbuhnya.
Menunggu sponsor. Itu yang juga dilakukan oleh manajemen Persija Jakarta untuk membayar pelunasan gaji pemainnya. Dengan nominal tunggakan paling besar sampai delapan bulan, klub berjuluk Macan Kemayoran ini kesulitan melunasinya. Wakil Ketua Umum (Waketum) Persija, Asher I Siregar menjanjikan pelunasan sebelum batas waktu.
Untuk kapan pastinya, Asher belum berani menyebutnya. “Kami harap pemain bisa menunggu sedikit lagi. Bukan hanya mereka, kami juga menunggu keberhasilan negosiasi dengan sponsor ini untuk melunasi gaji. Saat ini, prosesnya masih memerlukan negosiasi terlebih dulu,” ungkap dia.
Tanggungan Persija memang lebih besar ketimbang yang harus dibebankan kepada manajemen Persijap Jepara. Persijap hanya menanggung tunggakan lima bulan gaji. Bedanya, Persijap sudah hampir pasti tidak mampu menggaet pihak penyandang dana yang mau untuk membayar gaji pemain.
Target tengah pekan kemarin bisa mendapatkan investor untuk melunasi gaji pemain ternyata meleset. Akibatnya, untuk menutupi pembayaran gaji dengan total sebesar Rp 1,5 miliar itu, General Manager PT Jepara Raya Multitama (PT JRM) Mohammad Said Bassalamah pun bersiap untuk melepaskan 80 persen saham kepemilikannya di klub berjuluk Laskar Kalinyamat itu. “Dengan seperti itu, maka langkah pelunasan kewajiban berikutnya jadi keputusan pemilik yang baru,” pungkasnya. (ren)
Daftar Klub Penunggak
Persijap Jepara            : 5 bulan
Perseman Manokwari   : 4 bulan
Persela Lamongan       : 4 bulan plus DP 10 persen
Persija Jakarta             : 3-8 bulan
Persisam Samarinda   : 1 bulan
Sriwijaya FCÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : DP 30 persen
Persiram Raja Ampat   : Dalam konfirmasi