MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua pemain yang diinginkan Pelatih Abdul Rahman Gurning dalam skemanya di PSMS Liga 2 2019 dipastikan hengkang. Alwi Slamet dan Abdul Rohim mengikuti jejak tujuh pemain lainnya yang lebih dulu meninggalkan Ayam Kinantan dan bergabung dengan klub Liga 1 lainnya. Persebaya Surabaya menjadi klub tujuan kedua pemain itu.
Kepastian Alwi hijrah ke Persebaya diketahui dari unggahan akun resmi Persebaya. “Selamat Datang Alwi Slamet. Midfielder kelahiran 16 Desember 1998 itu pagi ini menandatangani kontrak bersama Persebaya untuk musim 2019. Alwi pada 2014 tercatat sebagai penggawa timnas U-19. Saat itu dia tercatat sebagai pemain dengan VO2Max tertinggi. Salam Satu Nyali ! WANI !,” demikian pernyataan resmi klub.
Alwi sebelumnya memang sudah menyatakan pamit dari PSMS lewat akun instagramnya. Alwi menyatakan hormatnya untuk PSMS yang diperkuatnya selama dua musim. “Saya senang bisa menuntaskan proses tanda tangan kontrak dengan Persebaya. Besok saya akan memulai latihan bersama tim,” ucap Alwi, dikutip situs resmi Persebaya.
Alwi memang tidak selalu menjadi pilihan utama musim lalu. Musim lalu, Alwi mencatatkan 12 penampilan dan mencetak satu gol. Menariknya, satu gol tersebut dibukukan Alwi ke gawang Persebaya, ketika PSMS menang 4-0.
Bersama The Green Force julukan Persebaya, Alwi akan kembali bertemu sosok pelatih yang pernah menanganinya selama di PSMS, Djajang Nurdjaman. Djanur-sapaan akrab Djajang Nurdjaman membesut PSMS sejak 16 Besar Liga 2 musim 2017 dan PSMS putaran I Liga 1. Kemungkinan Persebaya rekrut Alwi lantaran Djanur sudah kepincut dengan gaya permainannya sejak bersama PSMS.
Sementara itu Rohim masih terlihat berada di Medan dan mengikuti uji coba dengan PSAD Bukit Barisan saat bersua PSDS di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam kemarin. Namun dia sudah meminta surat keluar dari PSMS dan kabarnya segera diresmikan Bajul Ijo.
“Iya saya resmi out dari PSMS. Karena tidak ada kejelasan dari pihak manajemen,” ujar kiper kelahiran Aek Kanopan tersebut.
Rohim sendiri mengatakan butuh pemikiran panjang hingga akhirnya memutuskan hijrah dari Medan. Dia tak ingin dituding tak tahu berbalas budi dengan klub yang sudah membesarkannya. Namun, di sisi lain menjadi realistis adalah pilihan terbaik saat ini.
“Ini keputusan yang cukup berat. Karena saya sudah tiga musim di PSMS. Dan, PSMS juga yang sudah membesarkan nama saya. Tapi saya juga punya keluarga,” lanjutnya.
Menanggapi hengkangnya dua pemain yang diproyeksikannya, Pelatih PSMS, Abdul Rahman Gurning tak bisa berbuat banyak. Dia yakin akan segera menemukan pengganti. “Ya saya sih memang mengharapkan mereka main di sini. Tapi apa boleh buat. Mungkin mereka tidak loyak lagi. Kurang fanatik. Faktor lain saya tidak tahu,” kata Gurning.
“Saya yakin segera menemukan pengganti Rohim. Saya pikir kalau kiper cukup dari Sumut saja. Dulu Rohim juga belum ada apa-apa saat saya latih dulu,” pungkasnya. (don)