26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Indra Syafri Belum Pikirkan Lawan

Indra_Safri_dlm_ffJAKARTA – Indra Sjafri seharusnya sudah bisa menentukan bagaimana program persiapannya setelah melihat calon lawan yang akan dihadapi dalam ajang Piala AFC U-19, di Myanmar, 9-23 Oktober mendatang.

Termasuk menyiapkan kekuatan anak asuhnya untuk menghadapi karakter yang berbeda dari tim lawan.

Evan Dimas Darmono dkk mungkin sudah mengetahui sedikit cara meredam permainan tim Uni Emirat Arab (UEA). Sekarang, yang masih belum pernah mereka hadapi adalah bagaimana cara untuk mengatasi permainan dua kontestan lainnya di Grup B, Uzbekistan dan Australia. Kedua tim ini punya karakter berbeda seperti UEA.

Terlepas dari bagaimana prestasi kedua negara di babak kualifikasi lalu, karakter permainan dari kedua negara tersebut cenderung condong mirip dengan tim-tim benua Eropa. Terutama dari sisi postur tubuh mereka yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemain Indonesia. Keunggulan dari sisi postur itu diprediksi bisa menjadi tantangan Garuda Jaya.

Hanya, sampai saat ini, Indra sendiri masih belum terlalu terpaku pada plus minus yang dimiliki oleh ketiga calon lawannya.

“Itu mungkin masih terlalu jauh. Untuk saat ini kami fokus berpikir per laga, termasuk memikirkan bagaimana persiapan sebelum menghadapi Myanmar dalam uji coba nanti,   ujar Indra, kemarin (25/4).

Indra sepertinya enggan berandai-andai dengan kekuatan lawan. Dia pilih memfokuskan dirinya di dalam perbaikan kualitas permainan anak asuhnya sendiri. Apalagi, bulan depan, pihak Badan Tim Nasional (BTN) sudah menyiapkan setidaknya lima kali pertandingan uji coba internasional bagi timnas U-19.

Dari lima program, baru dua pertandingan uji coba yang sudah terkonfirmasi. Yaitu menghadapi Myanmar pada 5 Mei, dan Liverpool 18+ pada 25 Mei mendatang. Besok (27/4), skuad timnas U-19 kembali dikumpulkan dalam latihan perdana pasca Tur Timur Tengah di lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang.

Lebih lanjut, pelatih berusia 51 tahun tersebut menegaskan bahwa program latihannya nanti tidak akan banyak berubah seperti sesi sebelumnya.   “Bedanya, kali ini kami lebih fokus menyiapkan tim untuk persiapan menuju ke Piala AFC dan demi misi lolos ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun depan,”   ungkapnya.

Penurunan performa dari ketiga negara calon kontestannya di Grup B bukanlah hal yang dapat dianggap sebagai kunci penentu keberhasilan anak asuhnya.   “Waktu masih panjang, dan semua tim di grup ini pasti bakal mengalami perkembangan hingga ke putaran final di Myanmar nanti,”   imbuhnya.

Timnas U-19 baru bisa menjajal permainan tim level Eropa pada saat terjun di turnamen bertajuk L’Alc dia International Under-20 Football Tournament (COTIF) di Valencia, Spanyol, Agustus mendatang.

Sementara, selain lawan Liverpool, untuk masa persiapan satu hingga dua bulan ke depan masih belum ada sinyal menjajal tim dengan karakter permainan mirip tim-tim Eropa.

Baik negara-negara pecahan Uni Soviet yang mirip Uzbekistan, atau negara lainnya.   Semuanya masih dalam tahap negosiasi antar federasi. “Kami dari BTN mengupayakan lawan terbaik untuk uji coba timnas U-19. Untuk bagaimana hasilnya, ditunggu saja,”   tandas Sekretaris BTN, Sefdin Syaifuddin. (ren)

Indra_Safri_dlm_ffJAKARTA – Indra Sjafri seharusnya sudah bisa menentukan bagaimana program persiapannya setelah melihat calon lawan yang akan dihadapi dalam ajang Piala AFC U-19, di Myanmar, 9-23 Oktober mendatang.

Termasuk menyiapkan kekuatan anak asuhnya untuk menghadapi karakter yang berbeda dari tim lawan.

Evan Dimas Darmono dkk mungkin sudah mengetahui sedikit cara meredam permainan tim Uni Emirat Arab (UEA). Sekarang, yang masih belum pernah mereka hadapi adalah bagaimana cara untuk mengatasi permainan dua kontestan lainnya di Grup B, Uzbekistan dan Australia. Kedua tim ini punya karakter berbeda seperti UEA.

Terlepas dari bagaimana prestasi kedua negara di babak kualifikasi lalu, karakter permainan dari kedua negara tersebut cenderung condong mirip dengan tim-tim benua Eropa. Terutama dari sisi postur tubuh mereka yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemain Indonesia. Keunggulan dari sisi postur itu diprediksi bisa menjadi tantangan Garuda Jaya.

Hanya, sampai saat ini, Indra sendiri masih belum terlalu terpaku pada plus minus yang dimiliki oleh ketiga calon lawannya.

“Itu mungkin masih terlalu jauh. Untuk saat ini kami fokus berpikir per laga, termasuk memikirkan bagaimana persiapan sebelum menghadapi Myanmar dalam uji coba nanti,   ujar Indra, kemarin (25/4).

Indra sepertinya enggan berandai-andai dengan kekuatan lawan. Dia pilih memfokuskan dirinya di dalam perbaikan kualitas permainan anak asuhnya sendiri. Apalagi, bulan depan, pihak Badan Tim Nasional (BTN) sudah menyiapkan setidaknya lima kali pertandingan uji coba internasional bagi timnas U-19.

Dari lima program, baru dua pertandingan uji coba yang sudah terkonfirmasi. Yaitu menghadapi Myanmar pada 5 Mei, dan Liverpool 18+ pada 25 Mei mendatang. Besok (27/4), skuad timnas U-19 kembali dikumpulkan dalam latihan perdana pasca Tur Timur Tengah di lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang.

Lebih lanjut, pelatih berusia 51 tahun tersebut menegaskan bahwa program latihannya nanti tidak akan banyak berubah seperti sesi sebelumnya.   “Bedanya, kali ini kami lebih fokus menyiapkan tim untuk persiapan menuju ke Piala AFC dan demi misi lolos ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun depan,”   ungkapnya.

Penurunan performa dari ketiga negara calon kontestannya di Grup B bukanlah hal yang dapat dianggap sebagai kunci penentu keberhasilan anak asuhnya.   “Waktu masih panjang, dan semua tim di grup ini pasti bakal mengalami perkembangan hingga ke putaran final di Myanmar nanti,”   imbuhnya.

Timnas U-19 baru bisa menjajal permainan tim level Eropa pada saat terjun di turnamen bertajuk L’Alc dia International Under-20 Football Tournament (COTIF) di Valencia, Spanyol, Agustus mendatang.

Sementara, selain lawan Liverpool, untuk masa persiapan satu hingga dua bulan ke depan masih belum ada sinyal menjajal tim dengan karakter permainan mirip tim-tim Eropa.

Baik negara-negara pecahan Uni Soviet yang mirip Uzbekistan, atau negara lainnya.   Semuanya masih dalam tahap negosiasi antar federasi. “Kami dari BTN mengupayakan lawan terbaik untuk uji coba timnas U-19. Untuk bagaimana hasilnya, ditunggu saja,”   tandas Sekretaris BTN, Sefdin Syaifuddin. (ren)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/