26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Medan Krisis Lapangan Sepak Bola

Foto: Dispora Kurang lebih 300 pelajar SLTP mengikuti identifikasi bakat olahraga, di Stadion Universitas Negeri Medan, 23-25 April 2016.

SUMUTPOS.CO  — Perkembangan pembangunan di Kota Medan tampaknya tidak diikuti dengan pembangunan sarana dan pra sarana olahraga, khususnya lapangan sepak bola. Bahkan kota terbesar ketiga di Indonesia sudah krisis lapangan sepak bola.

HAL itu dikatakan Ketua Askot PSSI Medan, H Iswanda Ramli di Medan, Jumat (25/11). “Lapangan sepak bola di Kota Medan sudah sangat minim. Bahkan sudah masuk kategori kritis,” ujar Iswanda Ramli.

Pria yang akrab dipanggil Nanda Ramli tersebut menjelaskan, berkurangnya lapangan sepak bola di Kota Medan diakibatkan oleh gencarnya pembangunan. Akibatnya beberapa lapangan sepak bola beraling fungsi.

“Keadaan ini bukan murni salah pemerintah sekarang ini. Ada beberapa lapangan sepak bola memang bukan milik Pemko Medan, sehingga dijual pemiliknya ke pengembang. Contohnya Lapangan Gajah Mada di Jalan Krakatau, hingga saat ini belum jelas pemiliknya,” ungkap Nanda.

Wakil Ketua DPRD Kota Medan tersebut menegaskan, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Sebab itu, dia mendesak agar Pemko Medan mulai memikirkan untuk membangun lapangan sepak bola. “Kita mendesak Pemko Medan untuk membangun lapangan sepak bola di 21 kecamatan,” ungkapnya.

Program pembangunan lapangan sepak bola di setiap kecamatan tersebut diharapkan dimulai tahun 2017 mendatang. “Untuk tahap awal, Pemko Medan telah berencana untuk membangun lapangan sepak bola di Taman Candika. Kita berharap diikuti oleh kecamatan-kecamatan lainnya,” paparnya.

Politisi dari Pertai Golkar ini menambahkan, lapangan sepak bola yang dibangun tersebut bukan hanya untuk sepak bola semata, tapi juga bisa dipergunakan cabang olahraga lainnya. “Misalnya di sekeliling lapangan dibuat lintasan atletik dan cabang olahraga lainnya,” paparnya.

Ditegaskan, pembangunan lapangan di 21 kecamatan tersebut juga merupakan salah satu program dalam mendukung Medan Kota Atlet. “Sangat sulit mewujudkan Medan menjadi kota atlet jika sarana dan pra sarana tidak memadai. Karena itu, Askot PSSI Medan bersama Pemko Medan sudah mulai memikirkan lapangan itu,” tandasnya.

Bukan hanya lapangan di setiap kecamatan, Askot PSSI Medan juga mulai memikirkan untuk pembangunan stadion berstandar internasional di Kota Medan. Sebab Stadion Teladan yang selama ini menjadi andalan Kota Medan, sudah tidak memadai dan terlalu kecil.

“Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, Medan sudah layak memiliki stadion berstandar internasional. Kemarin Pemko Medan sudah melakukan studi untuk pembangunan stadion tersebut, mudah-mudahan segera terwujud,” harapnya. (dek)

Foto: Dispora Kurang lebih 300 pelajar SLTP mengikuti identifikasi bakat olahraga, di Stadion Universitas Negeri Medan, 23-25 April 2016.

SUMUTPOS.CO  — Perkembangan pembangunan di Kota Medan tampaknya tidak diikuti dengan pembangunan sarana dan pra sarana olahraga, khususnya lapangan sepak bola. Bahkan kota terbesar ketiga di Indonesia sudah krisis lapangan sepak bola.

HAL itu dikatakan Ketua Askot PSSI Medan, H Iswanda Ramli di Medan, Jumat (25/11). “Lapangan sepak bola di Kota Medan sudah sangat minim. Bahkan sudah masuk kategori kritis,” ujar Iswanda Ramli.

Pria yang akrab dipanggil Nanda Ramli tersebut menjelaskan, berkurangnya lapangan sepak bola di Kota Medan diakibatkan oleh gencarnya pembangunan. Akibatnya beberapa lapangan sepak bola beraling fungsi.

“Keadaan ini bukan murni salah pemerintah sekarang ini. Ada beberapa lapangan sepak bola memang bukan milik Pemko Medan, sehingga dijual pemiliknya ke pengembang. Contohnya Lapangan Gajah Mada di Jalan Krakatau, hingga saat ini belum jelas pemiliknya,” ungkap Nanda.

Wakil Ketua DPRD Kota Medan tersebut menegaskan, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Sebab itu, dia mendesak agar Pemko Medan mulai memikirkan untuk membangun lapangan sepak bola. “Kita mendesak Pemko Medan untuk membangun lapangan sepak bola di 21 kecamatan,” ungkapnya.

Program pembangunan lapangan sepak bola di setiap kecamatan tersebut diharapkan dimulai tahun 2017 mendatang. “Untuk tahap awal, Pemko Medan telah berencana untuk membangun lapangan sepak bola di Taman Candika. Kita berharap diikuti oleh kecamatan-kecamatan lainnya,” paparnya.

Politisi dari Pertai Golkar ini menambahkan, lapangan sepak bola yang dibangun tersebut bukan hanya untuk sepak bola semata, tapi juga bisa dipergunakan cabang olahraga lainnya. “Misalnya di sekeliling lapangan dibuat lintasan atletik dan cabang olahraga lainnya,” paparnya.

Ditegaskan, pembangunan lapangan di 21 kecamatan tersebut juga merupakan salah satu program dalam mendukung Medan Kota Atlet. “Sangat sulit mewujudkan Medan menjadi kota atlet jika sarana dan pra sarana tidak memadai. Karena itu, Askot PSSI Medan bersama Pemko Medan sudah mulai memikirkan lapangan itu,” tandasnya.

Bukan hanya lapangan di setiap kecamatan, Askot PSSI Medan juga mulai memikirkan untuk pembangunan stadion berstandar internasional di Kota Medan. Sebab Stadion Teladan yang selama ini menjadi andalan Kota Medan, sudah tidak memadai dan terlalu kecil.

“Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, Medan sudah layak memiliki stadion berstandar internasional. Kemarin Pemko Medan sudah melakukan studi untuk pembangunan stadion tersebut, mudah-mudahan segera terwujud,” harapnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/