SRITEX Dragons Pertamina Solo hampir pasti tidak akan lolos ke Championship Series Speedy WNBL Indonesia. Pada lanjutan seri V di DBL Arena Surabaya kemarin (25/4), Sritex kalah dengan skor telak 65-34 oleh Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta.
Kekalahan itu membuat peluang Sritex untuk menembus empat besar klasemen akhir nyaris tertutup. Bahkan, bisa dibilang hanya keajaiban yang bisa membuat Maharani Adhipuspitasari dkk melenggang ke final four. Memang, secara matematis, Sritex masih bisa menempati posisi keempat jika mampu menyapu bersih dua kemenangan terakhir. Kalau itu terjadi, nilai akhir Sritex menjadi 22.
Itu pun masih dengan syarat, Medco Merah Putih Predators Jakarta kalah dalam dua game tersisa. Saat ini poin Predators adalah 19. Kalau terus keok, poin maksimal pasukan Jacky I. Hatta hanya 21. Tetapi, masalahnya, lawan Sritex dalam dua game sisa nanti sangat-sangat berat. Besok (27/4) mereka berhadapan dengan juara bertahan Surabaya Emdee Fever. Sedangkan, lusa (28/4), Sritex bersua dengan Predators.
Di sisi lain, Predators sangat bisa mengambil kemenangan melawan tim juru kunci Rajawali Bandung hari ini (26/4). Selain karena materi pemain Predators merata, di Seri Surabaya ini Rajawali hanya mengangkut tujuh pemain. Selain posisi yang kian tertinggal, Sritex mengalami guncangan besar lain karena head coach Wempi Wiyanto memutuskan mundur. Dia digantikan pelatih baru Sugeng Purnomo.
Transisi tersebut membawa dampak buruk. Melawan Tomang Sakti, Sritex menjadi bulan-bulanan. Akurasi tembakan amat buruk. Turnover juga sangat banyak. Dalam satu kuarter, angka maksimal yang dibukukan Sritex hanya 14. Itu terjadi pada kuarter dua. Pada kuarter ketiga dan keempat, Sritex total mencetak 12 angka. (nur/c4/ang/jpnn)