27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

IOC Dituntut Stop Iklan Junk Food

LONDON- Komite Olimpiade Internasional (IOC) diminta melarang junk food dan minuman bersoda bermerek di masa depan terkait kesepakatan sponsor olahraga. Para pengkampanye menilai panitia Olimpiade London 2012 telah menyia-nyiakan kesempatan untuk menciptakan warisan kesehatan yang positif bagi anak-anak.

The Childrens’ Food Campaign (CFC) melaporkan, pendapatan sponsor dari perusahaan kurang dari 10 persen total dana untuk Olimpiade London 2012. Sementara sponsor makanan cepat saji berkontribusi hanya sekitar 2 persen dari penerimaan IOC.

Namun anehnya, sponsor utama Coca-Cola, McDonald dan Cadbury diberikan kesempatan yang tak luar biasa untuk mempromosikan produknya yang tidak sehat,” ujar seorang pengkampanye seperti dikutip Guardian (26/7).

Karenanya mereka menyerukan agar IOC membantu mengatasi peningkatan obesitas melalui pengendalian sponsorship makanan yang sehat. Di sisi lain menghentikan produk-produk yang merupakan junk food atau makanan sampah (cepat saji).

“Olimpiade telah menjadi pesta ‘besar’ bagi perusahaan junk food yang mensponsori Olimpiade. Bagi mereka ini berarti restoran besar, penonton besar, keuntungan besar tapi untuk anak-anak berarti lingkar pinggang lebih besar dan masalah kesehatan lebih besar,” ujar koordinator CFC Malcolm Clark.

Ditegaskannya, IOC sebenarnya bisa memutuskan sponsorships atas makanan dan minuman ringan yang masuk ketegori junk food dan hanya kehilangan kurang dari 2 persen pendapatannya.
Sementara, Coca-Cola menilai, pihaknya sebagai salah satu pemegang sponsor terus-menerus penyelenggaraan Olimpiade merasa bangga dapat mensponsori event olahraga tersebut.

Sedangkan terkait obesitas, pihaknya menyatakan, masyarakat mengkonsumsi makanan yang berbeda dan juga minuman berbeda. Sehingga tidak ada satu pun perusahaan makanan bertanggung jawab sendiri untuk orang-orang obesitas. (esy/jpnn)

LONDON- Komite Olimpiade Internasional (IOC) diminta melarang junk food dan minuman bersoda bermerek di masa depan terkait kesepakatan sponsor olahraga. Para pengkampanye menilai panitia Olimpiade London 2012 telah menyia-nyiakan kesempatan untuk menciptakan warisan kesehatan yang positif bagi anak-anak.

The Childrens’ Food Campaign (CFC) melaporkan, pendapatan sponsor dari perusahaan kurang dari 10 persen total dana untuk Olimpiade London 2012. Sementara sponsor makanan cepat saji berkontribusi hanya sekitar 2 persen dari penerimaan IOC.

Namun anehnya, sponsor utama Coca-Cola, McDonald dan Cadbury diberikan kesempatan yang tak luar biasa untuk mempromosikan produknya yang tidak sehat,” ujar seorang pengkampanye seperti dikutip Guardian (26/7).

Karenanya mereka menyerukan agar IOC membantu mengatasi peningkatan obesitas melalui pengendalian sponsorship makanan yang sehat. Di sisi lain menghentikan produk-produk yang merupakan junk food atau makanan sampah (cepat saji).

“Olimpiade telah menjadi pesta ‘besar’ bagi perusahaan junk food yang mensponsori Olimpiade. Bagi mereka ini berarti restoran besar, penonton besar, keuntungan besar tapi untuk anak-anak berarti lingkar pinggang lebih besar dan masalah kesehatan lebih besar,” ujar koordinator CFC Malcolm Clark.

Ditegaskannya, IOC sebenarnya bisa memutuskan sponsorships atas makanan dan minuman ringan yang masuk ketegori junk food dan hanya kehilangan kurang dari 2 persen pendapatannya.
Sementara, Coca-Cola menilai, pihaknya sebagai salah satu pemegang sponsor terus-menerus penyelenggaraan Olimpiade merasa bangga dapat mensponsori event olahraga tersebut.

Sedangkan terkait obesitas, pihaknya menyatakan, masyarakat mengkonsumsi makanan yang berbeda dan juga minuman berbeda. Sehingga tidak ada satu pun perusahaan makanan bertanggung jawab sendiri untuk orang-orang obesitas. (esy/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/