26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Egy Disarankan Main di Luar Negeri

Foto: Dika Kawengian/Jawapos.
Pesepak bola Timnas U-18 Indonesia Egy Maulana disarankan tidak bermain di Liga Indonesia.

SUMUTPOS.CO – Striker Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana Vikri menjadi idola baru dan buah bibir sepanjang Piala AFF U-18 2017 berlangsung di Yangon, Myanmar.

Meski hanya meraih peringkat ketiga, Indonesia dengan sosok Egy Maulana Vikri menjadi pembicaraan.

Pemain bernomor punggung 10 yang dikenal karena kecepatan, kelincahan serta visi bermain dan kuat di kaki kirinya tersebut, cukup membuat pemain belakang lawan keteteran. Dia juga menjadi topskorer Piala AFF dengan torehan delapan golnya.

Melihat potensi Egy dan banyaknya klub dalam negeri yang berminat untuk merekrutnya, pengamat sepak bola Akmal Marhali memberikan petuah untuk pemain yang masih bersekolah di Sekolah Olahraga Ragunan, yang dikelola oleh Kemenpora tersebut.

“Sebaiknya Egy jangan main di Liga Indonesia,” ucapnya mengawali pembicaraan saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (25/9) siang.

Akmal menyebut, Liga Indonesia itu ibarat sebuah kolam. Tapi, saat ini kondisinya sedang tidak bagus, sedang kotor dan tak baik untuk ikan yang sedang tumbuh untuk berenang.

“Kolamnya (Liga Indonesia) masih sangat kotor. Bibit potensial bila bermain di kolam yang kotor, bisa-bisa bukan tambah besar tapi malah sakit,” ungkap dia.

Senada, Defender senior Indonesia, Leo Saputra turut memberikan perhatian terhadap talenta muda Timnas U-19 Egy Maulana Vikri. Dia berharap, pemain muda skuat Garuda tersebut berusaha keras untuk bisa tembus dan gabung dengan klub luar negeri.

Pria yang juga anggota staf Khusus Kemenpora itu menjelaskan, bahwa pemain seperti Egy harus bisa berpikir jauh. Tidak terburu-buru bergabung dengan klub profesional di Indonesia.

“Kalau ada kesempatan untuk trial di klub luar, ambil. Karena kesempatan langka dan dia harus berusaha keras bisa tembus lolos dan main di luar,” katanya, saat ditemui di kantornya, Selasa (26/) siang.

Leo memberikan saran, karir pemain sepak bola itu tidak panjang. Karena itu, saat Egy masih berada di masa karir yang tumbuh dan masih dalam kondisi terbaiknya di usia muda, Leo menginginkan dia untuk mengembangkan karir di luar. “Masa (aktif) pemain bola itu pendek. Jadi dia harus memikirkan itu. Bukan hanya soal karir, tapi juga soal masa depannya,” ungkap Leo. (dkk/jpnn/don)

Foto: Dika Kawengian/Jawapos.
Pesepak bola Timnas U-18 Indonesia Egy Maulana disarankan tidak bermain di Liga Indonesia.

SUMUTPOS.CO – Striker Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana Vikri menjadi idola baru dan buah bibir sepanjang Piala AFF U-18 2017 berlangsung di Yangon, Myanmar.

Meski hanya meraih peringkat ketiga, Indonesia dengan sosok Egy Maulana Vikri menjadi pembicaraan.

Pemain bernomor punggung 10 yang dikenal karena kecepatan, kelincahan serta visi bermain dan kuat di kaki kirinya tersebut, cukup membuat pemain belakang lawan keteteran. Dia juga menjadi topskorer Piala AFF dengan torehan delapan golnya.

Melihat potensi Egy dan banyaknya klub dalam negeri yang berminat untuk merekrutnya, pengamat sepak bola Akmal Marhali memberikan petuah untuk pemain yang masih bersekolah di Sekolah Olahraga Ragunan, yang dikelola oleh Kemenpora tersebut.

“Sebaiknya Egy jangan main di Liga Indonesia,” ucapnya mengawali pembicaraan saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (25/9) siang.

Akmal menyebut, Liga Indonesia itu ibarat sebuah kolam. Tapi, saat ini kondisinya sedang tidak bagus, sedang kotor dan tak baik untuk ikan yang sedang tumbuh untuk berenang.

“Kolamnya (Liga Indonesia) masih sangat kotor. Bibit potensial bila bermain di kolam yang kotor, bisa-bisa bukan tambah besar tapi malah sakit,” ungkap dia.

Senada, Defender senior Indonesia, Leo Saputra turut memberikan perhatian terhadap talenta muda Timnas U-19 Egy Maulana Vikri. Dia berharap, pemain muda skuat Garuda tersebut berusaha keras untuk bisa tembus dan gabung dengan klub luar negeri.

Pria yang juga anggota staf Khusus Kemenpora itu menjelaskan, bahwa pemain seperti Egy harus bisa berpikir jauh. Tidak terburu-buru bergabung dengan klub profesional di Indonesia.

“Kalau ada kesempatan untuk trial di klub luar, ambil. Karena kesempatan langka dan dia harus berusaha keras bisa tembus lolos dan main di luar,” katanya, saat ditemui di kantornya, Selasa (26/) siang.

Leo memberikan saran, karir pemain sepak bola itu tidak panjang. Karena itu, saat Egy masih berada di masa karir yang tumbuh dan masih dalam kondisi terbaiknya di usia muda, Leo menginginkan dia untuk mengembangkan karir di luar. “Masa (aktif) pemain bola itu pendek. Jadi dia harus memikirkan itu. Bukan hanya soal karir, tapi juga soal masa depannya,” ungkap Leo. (dkk/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/