26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Berebut Nomor Satu

MELBOURNE-Selain memperebutkan mahkota juara sebuah Grand Slam, kedua finalis tunggal putri Australia Terbuka tahun ini juga bisa menyandang predikat sebagai pemain nomor satu dunia.

Dengan tersingkirnya unggulan teratas Caroline Wozniacki di babak perempatfinal, lalu unggulan kedua Petra Kvitova di semifinal, maka Victoria Azarenka dan Maria Sharapova akan memperebutkan status tersebut.

Saat ini Azarenka ada di urutan ketiga di daftar peringkat WTA dengan 6.865 poin. Sharapova persis di bawahnya dengan nilai 6.440. Yang akan memenangi partai final hari Sabtu (28/1) besok akan bertambah 2.000 poin, dan akan menjadi yang tertinggi pada perhitungan ranking terbaru yang akan dirilis hari Senin depan.

Wozniacki saat ini memiliki 7.485 poin, dan cuma akan bertambah 500 dari pencapaiannya di perempatfinal. Kvitova, pemain nomor dua saat ini dengan nilai 7.290, hanya akan mendapat tambahan 900 poin setelah kandas di semifinal.

Jika Azarenka mampu mengalahkan Sharapova dan jadi juara, ia akan menjadi pemain pertama yang pernah menduduki tangga nomor satu tanpa merasakan duduk di peringkat kedua. Ia juga akan menjadi pemain Belarusia pertama yang menyandang predikat itu.
Adapun Sharapova, ia pernah menjadi pemain nomor satu dunia, dimulai pada 22 Agustus 2005. Kala itu ia menjadi pemain Rusia pertama yang mencapai posisi tersebut.

Terkait turnamen, Azarenka akan melakoni final pertamanya di level Grand Slam. Sebelum ini prestasi terbaiknya hanya semifinal Wimbledon tahun lalu.
Sharapova sudah memiliki tiga trofi Grand Slam, tapi yang terakhir sudah cukup lama, yakni Australia 2008. Dua lainnya adalah Wimbledon 2004 dan AS Terbuka 2006.

Rekor pertemuan kedua petenis ini adalah 3-3. Namun dalam dua pertandingan terakhirnya Azarenka selalu bisa mengalahkan Sharapova, di final turnamen hardcourt, di Stanford dan Miami.
“Meskipun Victoria (Azarenka) belum pernah memenangi gelar Grand Slam, dia tetap memiliki peluang besar dan dia memiliki pengalaman,” ujar Maria Sharapova, Jumat (27/1).

Bagi Sharapova, duel melawan Azarenka di final Australia Open nanti merupakan duel pertama sepanjang kariernya. Dan Sharapova yakin, Azarenka bakal bermain bagus dan menyulitkan di final nanti.

Selain itu, suksesnya Sharapova menembus final Grand Slam pertama di tahun ini baginya merupakan suatu kesempatan berharga. Sebab, permainannya yang dinilai sempat turun kini kembali menanjak. (bbs/jpnn)

MELBOURNE-Selain memperebutkan mahkota juara sebuah Grand Slam, kedua finalis tunggal putri Australia Terbuka tahun ini juga bisa menyandang predikat sebagai pemain nomor satu dunia.

Dengan tersingkirnya unggulan teratas Caroline Wozniacki di babak perempatfinal, lalu unggulan kedua Petra Kvitova di semifinal, maka Victoria Azarenka dan Maria Sharapova akan memperebutkan status tersebut.

Saat ini Azarenka ada di urutan ketiga di daftar peringkat WTA dengan 6.865 poin. Sharapova persis di bawahnya dengan nilai 6.440. Yang akan memenangi partai final hari Sabtu (28/1) besok akan bertambah 2.000 poin, dan akan menjadi yang tertinggi pada perhitungan ranking terbaru yang akan dirilis hari Senin depan.

Wozniacki saat ini memiliki 7.485 poin, dan cuma akan bertambah 500 dari pencapaiannya di perempatfinal. Kvitova, pemain nomor dua saat ini dengan nilai 7.290, hanya akan mendapat tambahan 900 poin setelah kandas di semifinal.

Jika Azarenka mampu mengalahkan Sharapova dan jadi juara, ia akan menjadi pemain pertama yang pernah menduduki tangga nomor satu tanpa merasakan duduk di peringkat kedua. Ia juga akan menjadi pemain Belarusia pertama yang menyandang predikat itu.
Adapun Sharapova, ia pernah menjadi pemain nomor satu dunia, dimulai pada 22 Agustus 2005. Kala itu ia menjadi pemain Rusia pertama yang mencapai posisi tersebut.

Terkait turnamen, Azarenka akan melakoni final pertamanya di level Grand Slam. Sebelum ini prestasi terbaiknya hanya semifinal Wimbledon tahun lalu.
Sharapova sudah memiliki tiga trofi Grand Slam, tapi yang terakhir sudah cukup lama, yakni Australia 2008. Dua lainnya adalah Wimbledon 2004 dan AS Terbuka 2006.

Rekor pertemuan kedua petenis ini adalah 3-3. Namun dalam dua pertandingan terakhirnya Azarenka selalu bisa mengalahkan Sharapova, di final turnamen hardcourt, di Stanford dan Miami.
“Meskipun Victoria (Azarenka) belum pernah memenangi gelar Grand Slam, dia tetap memiliki peluang besar dan dia memiliki pengalaman,” ujar Maria Sharapova, Jumat (27/1).

Bagi Sharapova, duel melawan Azarenka di final Australia Open nanti merupakan duel pertama sepanjang kariernya. Dan Sharapova yakin, Azarenka bakal bermain bagus dan menyulitkan di final nanti.

Selain itu, suksesnya Sharapova menembus final Grand Slam pertama di tahun ini baginya merupakan suatu kesempatan berharga. Sebab, permainannya yang dinilai sempat turun kini kembali menanjak. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/