SUMUTPOS.CO – Liverpool dan Real Madrid dipastikan akan berjuang sekuat tenaga untuk menang pada final Liga Champions musim ini. Keduanya berambisi mengangkat trofi di Stade de France, Paris, Minggu (29/5) pukul 02.00 WIB.
Liverpool mengejar trofi ketujuh di ajang kejuaraan Eropa ini, sementara Real Madrid memburu gelar ke-14 mereka. Duel ini diprediksi bakal menjadi pertarungan menarik dari dua tim.
Kedua tim sangat ingin meraih gelar ketiga musim ini. Liverpool sebelumnya telah mengamankan trofi Piala Liga Inggris dan Piala FA. Sedangkan Real Madrid meraih Piala Super Spanyol pada Januari dan juara Liga Spanyol.
Untuk menang, kedua tim dipastikan akan menurunkan materi terbaiknya. Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp sedikit senang karena Thiago Alcantara sudah bisa bermain. Fabinho dan Joe Gomez sudah mulai berlatih.
Virgil van Dijk dan Mohamed Salah, keduanya cukup fit setelah hanya bermain dari bangku cadangan pada akhir pekan lalu. Salah diyakini bakal menjadi pilihan utama di depan Diogo Jota.
Begitu juga dengan Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti berharap semua skuadnya dalam kondisi bugar. David Alaba telah kembali berlatih, Pemain veteran Marcelo dalam kondisi fit. Tetapi, Ancelotti sepertinya masih akan memilih menurunkan Ferland Mendy.
Pelatih asal Italia diprediksi akan menurunkan Casemiro, Toni Kroos dan Luka Modrid di lini tengah. Di lini depan, Karim Benzema tetap menjadi pilihan utama.
Benzema berpeluang memecahkan rekor gol Liga Champions terbanyak dalam satu musim, yang saat ini dipegang Cristiano Ronaldo dengan 17 gol pada 2013-2014. Penyerang Prancis itu kini telah mengemas 15 gol, menempati posisi puncak dalam daftar top skor ajang ini.
Final ini juga merupakan ulangan 2018 lalu. Saat itu, kedua tim bertemu di partai final Liga Champions yang berlangsung di NSC Olimpyskiy, Kiev. Real Madrid berhasil memetik kemenangan meyakinkan 3-1 atas Liverpool.
Namun Klopp mengesampingkan misi membalaskan dendam. Dia hanya timnya menang. “Pertama dan terpenting, mereka adalah tim kelas dunia, klub kelas dunia, dan mereka tahu bagaimana memenangkan pertandingan sepak bola. Sejumlah pemain inti pada 2018 , terutama lini tengah, masih ada. Banyak hal yang masih sama seperti dulu,” kata dia dikutip dari UEFA.com.
Setelah kekalahan dari Real Madrid pada final Liga Champions 2018, Liverpool menjadi juara setelah mengalahkan Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano, Kota Madrid. Melihat tren itu, Klopp menilai bahwa Madrid selalu terlibat dalam kiprahnya di partai final Liga Champions.
“Ada perasaan bahwa kami ingin memperbaiki semuanya, tapi itu tidak bisa menjadi pikiran utama. Kami bisa pergi ke final untuk membalas dendam atau membayar kekalahan sebelumnya, tetapi kami tidak bekerja seperti itu. Itu bukan kami. Kami datang ke final dengan cara yang berbeda. Kami harus bermain dengan cara kami dan itulah yang harus kami coba lakukan,” kata Jurgen Klopp.
Sedangkan Carlo Ancelotti, berharap tim asuhannya tidak harus membuat comeback untuk bisa menjadi juara. Memang sejak babak 16 besar, Real Madrid terus dipaksa melakukan comeback untuk bisa memastikan satu tempat di babak final.
Pelatih asal Italia itu justru ingin melihat Liverpool yang harus berjuang keras untuk bisa meraih kemenangan. “Saya harap tidak. Kami ingin melihat Liverpool harus mencoba dan membuat comeback,” ungkap Carlo Ancelotti dilansir dari situs resmi Real Madrid.
Meski begitu, Ancelotti pun memprediksi laga final kali ini akan sangat menarik untuk disaksikan. Pelatih berusia 62 tahun itu pun memastikan akan berjuang sekuat tenaga dan tetap menghormati Liverpool sebagai lawan yang harus dikalahkan.
“Saya tidak tahu apa yang mungkin terjadi tetapi kami sangat menghormati lawan. Mereka telah melakukan pekerjaan hebat di Liga Champions belakangan ini. Ini akan menjadi final yang menghibur, berimbang dan berjuang keras,” pungkasnya. (bbs/dek)