25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Greysia-Nitya Sumbang Emas Pertama

EMAS PERTAMA Pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berteriak hitseris usai mengalahkan lawannya di babak final Asian Games 2014 yang berlangsung kemarin (27/9).
EMAS PERTAMA
Pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berteriak hitseris usai mengalahkan lawannya di babak final Asian Games 2014 yang berlangsung kemarin (27/9).

INCHEON, SUMUTPOS.CO – Lagu Indonesia Raya akhirnya berkumandang di Asian Games 2015, Incheon, Korea Selatan. Adalah pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang berhasil merebut emas setelah mengalahkan pasangan Jepang Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo dengan dua set langsung 21-15, 21-9.

Bertanding di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Sabtu (27/9), kedua pasangan bermain seru di set pertama. Pasangan Jepang bahkan sempat unggul lebih dulu 11-10.

Namun Greysia/Nitya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 15-15. Sebelum akhirnya merebut enam poin berturut-turut dan menutup set pertama dengan kemenangan 21-15.

Pasangan Indonesia sempat tertinggal 0-3 di awal set kedua. Namun perlahan pasangan Indonesia berhasil memangkas selisih poin dan berbalik unggul 11-5.

Setelah itu pasangan terus menuai poin, sebaliknya pasangan Jepang banyak melakukan kesalahan. Pasangan ganda putri Indonesia akhirnya mengakhiri set kedua dengan kemenangan 21-9, melalui smash keras menyentuh net dari Greysia Poli.

Usai pertandingan, pasangan ganda Putri Indonesia tersebut bersyukur bisa meraih emas. Apalagi kesuksesan ini memupus paceklik emas ganda putri di Asian Games selama 38 tahun.

“Akhirnya bisa juara. Mereka bilang 38 tahun tidak pernah (juara). Kemenangan ini tak bisa diucapkan dengan kata-kata, ini hasil kerja keras bersama,” ujar Greysia.

Greysia menyatakan bahwa kunci kesuksesan mereka di Asian Games karena berhasil mendoktrin diri sendiri untuk tak mau kalah. “Kita tidak ditargetkan menang tapi kita tidak mau kalah,” ungkapnya.

“Kita harus percaya dengan kemampuan diri sendiri, itu satu kunci. Kalaupun sebelumnya kita pernah kalah dari mereka, tapi semua dimulai 0-0 lagi,” tambah Nitya.

Bagi Indonesia di ajang Asian Games, ini adalah emas kedua yang diraih pasangan ganda putri setelah sebelumnya pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna melakukan hal yang sama pada Asian Games 1978.

Memang, bulutangkis menjadi andalan Indonesia di Asian Games kali ini. Betapa tidak, selain Greysia-Nitya, Indonesia juga berpeluang merebut emas untuk dua nomor lainnya, yakni ganda putra melalui Hendra Setiawan – Mohammad Ahsan dan ganda campuran lewat Tontowi Ahmad – Liliyana Natsir serta pasangan Praveen Jordan – Debby Susanto.

Pasangan ganda putra Hendra-Ahsan sudah berada di final dan ditantang ganda putra asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Sementara dua pasangan ganda campuran saat ini sudah menjejakkan kaki di semifinal. (abu/jpnn)

EMAS PERTAMA Pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berteriak hitseris usai mengalahkan lawannya di babak final Asian Games 2014 yang berlangsung kemarin (27/9).
EMAS PERTAMA
Pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berteriak hitseris usai mengalahkan lawannya di babak final Asian Games 2014 yang berlangsung kemarin (27/9).

INCHEON, SUMUTPOS.CO – Lagu Indonesia Raya akhirnya berkumandang di Asian Games 2015, Incheon, Korea Selatan. Adalah pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang berhasil merebut emas setelah mengalahkan pasangan Jepang Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo dengan dua set langsung 21-15, 21-9.

Bertanding di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Sabtu (27/9), kedua pasangan bermain seru di set pertama. Pasangan Jepang bahkan sempat unggul lebih dulu 11-10.

Namun Greysia/Nitya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 15-15. Sebelum akhirnya merebut enam poin berturut-turut dan menutup set pertama dengan kemenangan 21-15.

Pasangan Indonesia sempat tertinggal 0-3 di awal set kedua. Namun perlahan pasangan Indonesia berhasil memangkas selisih poin dan berbalik unggul 11-5.

Setelah itu pasangan terus menuai poin, sebaliknya pasangan Jepang banyak melakukan kesalahan. Pasangan ganda putri Indonesia akhirnya mengakhiri set kedua dengan kemenangan 21-9, melalui smash keras menyentuh net dari Greysia Poli.

Usai pertandingan, pasangan ganda Putri Indonesia tersebut bersyukur bisa meraih emas. Apalagi kesuksesan ini memupus paceklik emas ganda putri di Asian Games selama 38 tahun.

“Akhirnya bisa juara. Mereka bilang 38 tahun tidak pernah (juara). Kemenangan ini tak bisa diucapkan dengan kata-kata, ini hasil kerja keras bersama,” ujar Greysia.

Greysia menyatakan bahwa kunci kesuksesan mereka di Asian Games karena berhasil mendoktrin diri sendiri untuk tak mau kalah. “Kita tidak ditargetkan menang tapi kita tidak mau kalah,” ungkapnya.

“Kita harus percaya dengan kemampuan diri sendiri, itu satu kunci. Kalaupun sebelumnya kita pernah kalah dari mereka, tapi semua dimulai 0-0 lagi,” tambah Nitya.

Bagi Indonesia di ajang Asian Games, ini adalah emas kedua yang diraih pasangan ganda putri setelah sebelumnya pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna melakukan hal yang sama pada Asian Games 1978.

Memang, bulutangkis menjadi andalan Indonesia di Asian Games kali ini. Betapa tidak, selain Greysia-Nitya, Indonesia juga berpeluang merebut emas untuk dua nomor lainnya, yakni ganda putra melalui Hendra Setiawan – Mohammad Ahsan dan ganda campuran lewat Tontowi Ahmad – Liliyana Natsir serta pasangan Praveen Jordan – Debby Susanto.

Pasangan ganda putra Hendra-Ahsan sudah berada di final dan ditantang ganda putra asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Sementara dua pasangan ganda campuran saat ini sudah menjejakkan kaki di semifinal. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/