MAZATLAN- Pupus sudah harapan Indonesia untuk memiliki juara dunia di kelas bantam (53,5 Kg) versi WBO. Itu setelah petinju Angky Angkotta gagal memenangkan pertarungan melawan petinju Mexico Jorge Arce, di Plaza De Toros Rea Mazatlan, Mexico, kemarin (27/11).
Angky dipaksa mengakui keunggulan lawannya setelah kalah dalam perhitungan angka dalam pertarungan 12 ronde. Petinju asal Maluku itu dinyatakan kalah angkat telak oleh juri Alejandro Lopez Cid dan Adalaide Byrd dengan skor 110-118, sementara juri Joe Garcia memberikan angka 111-117 semuanya untuk Arce.
Kemenangan Arce ini pun menegaskan kegagalan Angky untuk melakukan revans setelah pada 2010 lalu kalah dengan technical decisions. Dalam pertarungan kemarin, Angky yang sebelum pertandingan menegaskan ingin meraih kemenangan dengan memukul KO lawan tenyata tak berhasil membuktikan sesumbarnya.
Di ronde awal Angky memang langsung mengambil inisiatif untuk terus menekan sang lawan. Tapi, Arce berhasil mengatasi pukulan Angky dan justru balik menekan. Alhasil, pada ronde ketiga Angky terlihat sempoyongan setelah mendapatkan pukulan telak dari Arce, seperti yang dilansir oleh situs lokal deportes.terra.com.
Dominasi Arce ini ternyata terus berlanjut hingga pertandingan memasuki ronde-ronde akhir. Pada ronde kesebelas, Angky mulai mengeluarkan semua tenga yang tersisa untuk memukulk jatuh sang lawan. Namun, usahanya tidak berhasil. Demikian juga di ronde ke-12 usaha keras Aggky tak mampu mematahkan pertahanan Arce hingga akhirnya gelar diraih oleh Arce.
Dengan gelar ini, Arce juga menjadi salah satu petinju yang sukses meraih lima gelar berbeda dalam karirinya. Sebelumnya, petinju Mexico itu pernah meraih gelar terbang ringan WBO dan WBC, kelas terbang ringan Interim WBC, dan kelas terbang ringan super WBO.
Sementara itu, kubu Mahkota Promotion yang membantu pertarungan Angky di Mexico menyesalkan kekalahan jagoannya. Alasannya, dari sisi strategi dan teknik bertinju keduanya berimbang, tapi hasil akhir wasit memberikan kemenangan angka untuk Arce.
“Angky sudah berupaya maksimal untuk memukul KO Arce, sayang hasil akhir masih milik lawan,” tutur promotor sekaligus owner Mahkota Promotion Raja Sapta Oktohari.
Dari hasil pembicaran dengan manajer Angky, Gabriella Tuhumury, setelah pertarungan, Okto menjelaskan bahwa pihaknya akan membicarakan kembali tentang pertarungan berikutnya.
“Selanjutnya akan lebih siap dari pertarungan yang sekarang, baik secara mental, fisik maupun hal lain agar Angky bisa menjadi juara dunia. Kami konsisten mendukung langkah Angky,” tutur lelaki yang juga berprofesi sebagai pengusaha tersebut.(aam/jpnn)