“Ya terserah menyebutnya apa, presiden klub atau apalah. Tapi nantinya kita sudah tidak pakai ketua umum-ketua umum lagi. Sesuai keputusan FIFA. Semua harus ikut aturan sampai ke bawah,” sebutnya.
Sementara itu pengurus PSMS lewat Julius Raja, mengatakan tetap harus ada mekanisme yang dilakukan sebelum membenahi sistem menuju klub profesional. Menurutnya Kodrat Shah ditunjuk untuk membenahi PSMS, khususnya pada organisasi internal. Terutama status 40 klub. “Siapa pemilik klub harus dibuktikan dengan surat seperti akte pendirian, pembinaan yang sedang berjalan, hingga lapangan latihan. Jadi kehadiran pak Kodrat untuk memverifikasi itu semua,” ujarnya, Selasa (28/3).
Permasalahan yang terjadi di sejumlah klub anggota PSMS kata Raja cukup beragam, mulai dari dualisme kepengurusan, ketiadaan struktur yang jelas, hingga turun-temurun dalam pengelolaan klub tanpa ada dasar yang kuat. “Jadi saat pertemuan dengan klub-klub, semua sudah sepakat ada waktu dua bulan untuk melengkapi,” ucapnya.
“Kalau nanti hasil verifikasi itu misalnya hanya 20 klub yang dinyatakan sah, itulah yang akan gelar RALB,” ucapnya. (don)