23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Tersingkir, Korsel Bawa Pulang Kebanggaan

Para pemain Korsel merayakan kemenangan atas Jerman.

SUMUTPOS.CO – Korea Selatan memang memastikan angkat koper dari Piala Dunia 2018. Namun ada kebanggaan yang mereka bawa pulang dari Rusia. Menekuk juara bertahan Jerman, adalah kemenangan yang sangat berharga bagi Taeguk Warrior.

Korea Selatan pun mengukir sejarah baru sebagai tim Asia pertama yang sanggup merobohkan juara bertahan di Piala Dunia. Pelatih Korea Selatan Shin Taeyong seolah tidak percaya anak asuhnya bisa menekuk Jerman pada laga terakhir fase grup Piala Dunia 2018.0 Korsel yang berstatus underdog sukses membungkam Jerman dua gol tanpa balas di Kazan Arena, Rabu (27/6) malam WIB.

Dua gol Korsel dicetak oleh Kim Younggwon dan Son Heungmin. Dua-dua tercipta di masa injury time saat Jerman tengah menyerang sangat dominan. “Saya merasa hebat. Namun, pada saat yang bersamaan saya juga merasakan kekosongan. Saya merasa sedikit ambivalen (antara senang dan sedih),” tutur Taeyong sebagaimana dilansir laman resmi FIFA.

Taeyong pun membeberkan strategi yang diterapkannya sehingga anak asuhnya bisa menyingkirkan Jerman. Dia mengaku meminta anak asuhnya tampil habis-habisan hingga peluit panjang dibunyikan.

“Jerman adalah juara bertahan. Peringkat pertama di ranking FIFA. Jadi, saya berpikir tentang apa kesalahan yang mungkin dilakukan oleh Jerman. Sebab, mereka mungkin merasa bisa mengalahkan kami. Itulah yang dipikirkan semua orang,” ucap Taeyong.

Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-Min pun sangat bangga. Dia sampai menangis usai mencetak gol. “Kami mengalahkan juara dunia dan pastinya merupakan sebuah mimpi tersendiri. Kami bangga pada tim ini,” ucap pemain berusia 25 tahun itu.

Dengan demikian, pemain berusia 25 tahun itu sudah mengoleksi tiga gol di Piala Dunia. Empat tahun lalu di Brasil, Son mengemas satu gol saat Korea kalah 2-4 dari Aljazair di babak grup. “Tentu saja kami kecewa karena gagal di babak grup. Tapi saya pikir saya dan tim boleh merasa bangga dengan kemenangan ini. Saya menantikan Piala Dunia berikutnya,” tambah pria kelahiran Chuncheon, Korea Selatan, 8 Juli 1992 itu.(saf/jpc/jpnn/don)

Para pemain Korsel merayakan kemenangan atas Jerman.

SUMUTPOS.CO – Korea Selatan memang memastikan angkat koper dari Piala Dunia 2018. Namun ada kebanggaan yang mereka bawa pulang dari Rusia. Menekuk juara bertahan Jerman, adalah kemenangan yang sangat berharga bagi Taeguk Warrior.

Korea Selatan pun mengukir sejarah baru sebagai tim Asia pertama yang sanggup merobohkan juara bertahan di Piala Dunia. Pelatih Korea Selatan Shin Taeyong seolah tidak percaya anak asuhnya bisa menekuk Jerman pada laga terakhir fase grup Piala Dunia 2018.0 Korsel yang berstatus underdog sukses membungkam Jerman dua gol tanpa balas di Kazan Arena, Rabu (27/6) malam WIB.

Dua gol Korsel dicetak oleh Kim Younggwon dan Son Heungmin. Dua-dua tercipta di masa injury time saat Jerman tengah menyerang sangat dominan. “Saya merasa hebat. Namun, pada saat yang bersamaan saya juga merasakan kekosongan. Saya merasa sedikit ambivalen (antara senang dan sedih),” tutur Taeyong sebagaimana dilansir laman resmi FIFA.

Taeyong pun membeberkan strategi yang diterapkannya sehingga anak asuhnya bisa menyingkirkan Jerman. Dia mengaku meminta anak asuhnya tampil habis-habisan hingga peluit panjang dibunyikan.

“Jerman adalah juara bertahan. Peringkat pertama di ranking FIFA. Jadi, saya berpikir tentang apa kesalahan yang mungkin dilakukan oleh Jerman. Sebab, mereka mungkin merasa bisa mengalahkan kami. Itulah yang dipikirkan semua orang,” ucap Taeyong.

Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-Min pun sangat bangga. Dia sampai menangis usai mencetak gol. “Kami mengalahkan juara dunia dan pastinya merupakan sebuah mimpi tersendiri. Kami bangga pada tim ini,” ucap pemain berusia 25 tahun itu.

Dengan demikian, pemain berusia 25 tahun itu sudah mengoleksi tiga gol di Piala Dunia. Empat tahun lalu di Brasil, Son mengemas satu gol saat Korea kalah 2-4 dari Aljazair di babak grup. “Tentu saja kami kecewa karena gagal di babak grup. Tapi saya pikir saya dan tim boleh merasa bangga dengan kemenangan ini. Saya menantikan Piala Dunia berikutnya,” tambah pria kelahiran Chuncheon, Korea Selatan, 8 Juli 1992 itu.(saf/jpc/jpnn/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/