SUMUTPOS.CO – Pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic marah saat ditanya apakah puasa Ramadhan bakal mempengaruhi performa timnya menjelang pertandingan melawan Jerman pada babak 16 besar Piala Dunia 2014, besok dini hari waktu Indonesia.
Dalam jumpa pers sebelum laga tersebut, dia juga menolak untuk mengungkap siapa di antara pemainnya yang berpuasa.
“Ini adalah masalah personal dan ketika Anda bertanya hal ini, Anda kurang menghormati dan kurang beretika,” kata pelatih asal Bosnia itu.
“Para pemain akan memutuskan sesuai kehendak mereka dan saya akan menghentikan kontroversi ini.”
Menjalankan ibadah puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam, walau ada pengecualian bagi yang sakit, hamil, atau orang berusia lanjut.
Orang yang sedang melakukan perjalanan juga diizinkan untuk tidak berpuasa. Hal ini membuat sebagian atlet memilih menunda puasa hingga waktu yang memungkinkan.
“Ini bukan pertama kali saya memiliki pemain muslim di tim saya. Saya sendiri adalah muslim dan saya selalu membuat mereka memutuskan sendiri. Ini adalah masalah personal – ini terkait dengan kebebasan seseorang.”
“Berhenti bertanya tentang Ramadan atau saya berdiri dan pergi,” ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Kapten Aljazair Madjid Bougherra mengindikasikan bahwa dia akan menjalani puasa, namun pemain tengah Jerman Mesut Ozil dan pemain belakang Prancis Bacary Sagna sudah mengatakan bahwa mereka tidak akan puasa.
Bulan Ramadan memang menjadi dilema bagi sejumlah pemain muslim di Piala Dunia kali ini .
Khusus untuk tim nasional Aljazair, Halilhodzic telah didampingi khusus oleh Hakim Chalabi, ahli medis spesialis dan salah satu pakar tentang kondisi pesepakbola dan puasa di FIFA. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic marah saat ditanya apakah puasa Ramadhan bakal mempengaruhi performa timnya menjelang pertandingan melawan Jerman pada babak 16 besar Piala Dunia 2014, besok dini hari waktu Indonesia.
Dalam jumpa pers sebelum laga tersebut, dia juga menolak untuk mengungkap siapa di antara pemainnya yang berpuasa.
“Ini adalah masalah personal dan ketika Anda bertanya hal ini, Anda kurang menghormati dan kurang beretika,” kata pelatih asal Bosnia itu.
“Para pemain akan memutuskan sesuai kehendak mereka dan saya akan menghentikan kontroversi ini.”
Menjalankan ibadah puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam, walau ada pengecualian bagi yang sakit, hamil, atau orang berusia lanjut.
Orang yang sedang melakukan perjalanan juga diizinkan untuk tidak berpuasa. Hal ini membuat sebagian atlet memilih menunda puasa hingga waktu yang memungkinkan.
“Ini bukan pertama kali saya memiliki pemain muslim di tim saya. Saya sendiri adalah muslim dan saya selalu membuat mereka memutuskan sendiri. Ini adalah masalah personal – ini terkait dengan kebebasan seseorang.”
“Berhenti bertanya tentang Ramadan atau saya berdiri dan pergi,” ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Kapten Aljazair Madjid Bougherra mengindikasikan bahwa dia akan menjalani puasa, namun pemain tengah Jerman Mesut Ozil dan pemain belakang Prancis Bacary Sagna sudah mengatakan bahwa mereka tidak akan puasa.
Bulan Ramadan memang menjadi dilema bagi sejumlah pemain muslim di Piala Dunia kali ini .
Khusus untuk tim nasional Aljazair, Halilhodzic telah didampingi khusus oleh Hakim Chalabi, ahli medis spesialis dan salah satu pakar tentang kondisi pesepakbola dan puasa di FIFA. (BBC)