PSMS Medan sudah melupakan kekalahan kontroversial 1-0 dari Babel United di Stadion Depati Amir, Pangkal Pinang, Minggu (28/7) lalu. Kini Ayam Kinantan fokus menghadapi laga selanjutnya bentrok Sriwijaya FC di Stadion Teladan Medan, Kamis (1/8) mendatang.
Pada laga pekan ke-8 Liga 2 2019 Wilayah Barat tersebut, PSMS kalah lewat gol semata wayang Fikri Ardiansyah menit 85.
Kapten PSMS Legimin Raharjo, mengaku kecewa dengan hasil laga tersebut, dan sejumlah keputusan wasit yang dinilai merugikan Ayam Kinantan. Setidaknya, ada 2 hal yang merugikan PSMS pada pertandingan itu, pertama Dimas Sumantri yang dilanggar di area terlarang Babel United menit 75, serta gol kontroversi Fikri di menit 85, yang tetap disahkan oleh wasit.
Legimin pun meminta seluruh rekan setimnya untuk melupakan kejadian menyakitkan tersebut, dan mengalihkan fokus ke laga selanjutnya kontra Sriwijaya.
“Tentu kami kecewa dengan hasil itu. Memang ada sejumlah keputusan wasit yang merugikan PSMS. Tapi mungkin wasit ada penilaian tersendiri. Rekan setim saya harap sudah melupakan kekalahan tersebut. Sekarang kami harus konsentrasi buat pertandingan selanjutnya,” ungkap Legimin, Senin (29/7).
“Pertandingan itu (lawan Babel United) cukup bagus untuk kedua tim, karena sama-sama banyak menciptakan peluang gol. Namun kami masih kurang beruntung,” imbuhnya.
Sebelumnya, usai laga, Pelatih PSMS Abdul Rahman Gurning, juga mengaku kecewa atas kekalahan timnya, mengingat gol yang tercipta merupakan kontroversial. Dia menilai, gol yang diciptakan Babel belum masuk ke gawang, namun wasit justru menganggap sudah terjadi gol. “Kami kalah. Tapi kami tidak terima kalau golnya seperti itu. Bolanya belum masuk, tapi wasit langsung menilai itu gol. Sayang tidak siaran langsung, seharusnya bisa dilihat bola itu sudah masuk atau belum,” jelasnya.
“Makanya kami tidak terima kalah dengan gol kontroversial itu,” tegas Gurning lagi.
Selain itu, Gurning menilai, wasit terlihat terlalu berpihak kepada tim tuan rumah. Beberapa keputusan sangat merugikan skuad Ayam Kinantan. “Banyak faktor kami kalah. Selain wasit, lapangan juga tidak mendukung. Lapangan tidak rata, berpasir, kemudian tanahnya lembek, jadi sepatu itu seperti tenggelam. Lapangan tidak layak untuk pertandingan,” bebernya.
“Keputusan wasit kelihatan sekali mendukung tuan rumah. Ketika PSMS melakukan pelanggaran sedikit saja, langsung peluit. Tapi ketika Babel melanggar sampai ditolak-tolak, enggak ada pelanggaran. Kami merasa janggal dengan kekalahan ini,” imbuh Gurning.
Sementara itu, dikabarkan Sriwijaya bakal terbang ke Medan, siang ini (30/7). Laskar Wong Kito memboyong 18 pemain. Adapun para pemain tersebut, yakni 2 penjaga gawang Galih Sudaryono dan Hendra Mole. Kemudian 7 bek, Ambrizal, Bruno Casimir, Akbar Zakaria, Yericho Chistiantoko, Rahmat Juliandri, M Zaka, dan Zamzani. Ada 6 pemain tengah, Hafit Ibrahim, Ryan Wiradinata, Edy Gunawan, Siswanto, Monieaga, dan Eka Hera. Dan 3 pemain depan, Yongky Aribowo, Ahmad Ihwan, serta Rizky Dwi Ramadhana.
Mereka ditemani tim pelatih, yang terdiri dari Pelatih Kas Hartadi, Asisten Hartono Ruslan, Pelatih Fisik Didik Listiyantoro, dan Pelatih Kiper Ferry Rotinsulu.
Dari head to head, Sriwijaya masih unggul dari PSMS. Dari 14 pertemuan, Sriwijaya tercatat 7 kali menang, dan imbang 3 kali di semua ajang.
Meski demikian, Kas Hartadi mengaku tak mau jemawa. “Karena sekarang semua sudah berubah. Kami hanya fokus pada tim. Kami berharap pemain tetap kerja keras saat menghadapi PSMS,” pungkasnya. (bbs/saz)