25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Anggarkan Rp300 M, Dua Venue PON 2024 Bakal Rampung Desember 2023

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara resmi memulai pembangunan Stadion Madya Atletik dan GOR Martial Arts sebagai venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama di Kawasan Sumut Sport Center Desa Sena, Batangkuis, Deliserdang, Jumat (31/3) pagi.

PELETAKAN batu pertama dilakukan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi sejumlah bupati/wali kota, KONI Pusat, KONI Sumut, Forkopimda, pengurus cabor, para ulama dan tokoh agama serta pemuda.

Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi mengatakan, pembangunan Stadion Madya Atletik dan Martial Arts merupakan usaha mempercepat persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON 2024 bersama Aceh. Hal ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah provinsi demi suksesnya pelaksanaan event olahraga empat tahunan tersebut.

“Untuk jangka pendek, sport center akan disiapkan untuk PON 2024. Untuk jangka panjang, merupakan sarana olahraga bagi 16 juta penduduk kita punya potensi menjadi atlet. Saya sebagai gubernur memiliki tanggungjawan mempersiapkan sarana dan prasarana,” jelasnya.

Diungkapkan, harusnya pembangunan venue tersebut sudah direncanakan pada Agustus 2019. Hanya saja, karena dikemudian hari ada tersandung masalah hukum, sehingga baru saat ini bisa dimulai.

Edy memastikan selain kedua venue tersebut, akan ada lagi pembangunan venue lain untuk persiapan PON. Diantaranya Stadion Utama pada Juli, serta GOR bulutangkis dan voli Indoor mulai Juni.

“Kegiatan bersifat rumah sakit ini sedang dibicarakan. Ada Rumah sakit, ada hotel, dan shopping center berupa mall dan tempat pariwisata anak-anak serta dewasa. Ada investor yang ingin membangun di atas lahan 300 hektar ini,” jelasnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini meminta kepada kontraktor agar pembangunan venue tersebut rampung hingga Desember 2023. Khusus untuk GOR Martial Arts dan Stadion Madya Atletik akan menghabiskan anggaran mencapai Rp 300 miliar.

“Tidak ada masalah dengan tanah ini. Silahkan dilaporkan ke Tuhan pun tidak ada masalah, karena tanah ini halal. Dari HGU dan sekarang sudah bersertifikat. Desember ini harus selesai ini yang dua. Ada empat, Desember selesai,” tegasnya.

Sementara Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno memastikan baik Sumut dan Aceh sebagai tuan rumah akan mendapat bantuan pembangunan Stadion Utama untuk nantinya sebagai kegiatan opening dan closing ceremony PON. Hal ini akan dipertegas kembali dalam rapat terbatas dengan presiden Joko Widodo yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Ini kan masih dalam proses ya, yang lalu sempat dibicarakan keinginan standarnya seperti Stadion Manahan. Kita tidak tahu seberapa ada dinamika, dari dulu kita ada bicara dengan kementerian PMK. Sekretaris Kabinet, ingin mendorong di tingkat ratas presiden,” jelas Suwarno.
Suwarno memastikan PON tetap dilaksanakan pada 8 September 2024 dan sudah menjadi keputusan bulat dari pemerintah pusat. “Kalau tunda tidak, karena dari Ratas yang lalu bapak presiden menghendaki pelaksanaan PON dilaksanakan 2024 dan dibuka pada 8 September,” ujarnya.

Sedangkan Kadispora Sumut Bahruddin Siagian mengatakan pembangunan dua venue tersebut menjadi peninggalan atau warisan sebagai tuan rumah PON. Untuk Stadion Madya atletik akan dibangun dua lintasan atletik, sedangkan Martial Arts disedikan untuk pertandingan jujitsu, karate, taekwondo, dan Wushu.

“Hari ini, kita berdiri di lahan 300 hektar yang sudah kita bebaskan dan bersertifikat hak pakai. Dan, hari ini sedang diproses hak pengelolaan lahan. Sudah proses di BPN, dan semua ada prosesnya,” ujarnya.

Baharuddin menambahkan, lahan 300 hektar akan dimanfaatkan untuk masyarakat umum. Karena dalam jangka panjang akan dibangun rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan serta rekreasi. “Ini bukan untuk kantor gubernur atau kantor bupati, tapi untuk anak-anak, generasi muda yang punya talenta,” pungkasnya. (gus/dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara resmi memulai pembangunan Stadion Madya Atletik dan GOR Martial Arts sebagai venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama di Kawasan Sumut Sport Center Desa Sena, Batangkuis, Deliserdang, Jumat (31/3) pagi.

PELETAKAN batu pertama dilakukan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi sejumlah bupati/wali kota, KONI Pusat, KONI Sumut, Forkopimda, pengurus cabor, para ulama dan tokoh agama serta pemuda.

Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi mengatakan, pembangunan Stadion Madya Atletik dan Martial Arts merupakan usaha mempercepat persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON 2024 bersama Aceh. Hal ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah provinsi demi suksesnya pelaksanaan event olahraga empat tahunan tersebut.

“Untuk jangka pendek, sport center akan disiapkan untuk PON 2024. Untuk jangka panjang, merupakan sarana olahraga bagi 16 juta penduduk kita punya potensi menjadi atlet. Saya sebagai gubernur memiliki tanggungjawan mempersiapkan sarana dan prasarana,” jelasnya.

Diungkapkan, harusnya pembangunan venue tersebut sudah direncanakan pada Agustus 2019. Hanya saja, karena dikemudian hari ada tersandung masalah hukum, sehingga baru saat ini bisa dimulai.

Edy memastikan selain kedua venue tersebut, akan ada lagi pembangunan venue lain untuk persiapan PON. Diantaranya Stadion Utama pada Juli, serta GOR bulutangkis dan voli Indoor mulai Juni.

“Kegiatan bersifat rumah sakit ini sedang dibicarakan. Ada Rumah sakit, ada hotel, dan shopping center berupa mall dan tempat pariwisata anak-anak serta dewasa. Ada investor yang ingin membangun di atas lahan 300 hektar ini,” jelasnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini meminta kepada kontraktor agar pembangunan venue tersebut rampung hingga Desember 2023. Khusus untuk GOR Martial Arts dan Stadion Madya Atletik akan menghabiskan anggaran mencapai Rp 300 miliar.

“Tidak ada masalah dengan tanah ini. Silahkan dilaporkan ke Tuhan pun tidak ada masalah, karena tanah ini halal. Dari HGU dan sekarang sudah bersertifikat. Desember ini harus selesai ini yang dua. Ada empat, Desember selesai,” tegasnya.

Sementara Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno memastikan baik Sumut dan Aceh sebagai tuan rumah akan mendapat bantuan pembangunan Stadion Utama untuk nantinya sebagai kegiatan opening dan closing ceremony PON. Hal ini akan dipertegas kembali dalam rapat terbatas dengan presiden Joko Widodo yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Ini kan masih dalam proses ya, yang lalu sempat dibicarakan keinginan standarnya seperti Stadion Manahan. Kita tidak tahu seberapa ada dinamika, dari dulu kita ada bicara dengan kementerian PMK. Sekretaris Kabinet, ingin mendorong di tingkat ratas presiden,” jelas Suwarno.
Suwarno memastikan PON tetap dilaksanakan pada 8 September 2024 dan sudah menjadi keputusan bulat dari pemerintah pusat. “Kalau tunda tidak, karena dari Ratas yang lalu bapak presiden menghendaki pelaksanaan PON dilaksanakan 2024 dan dibuka pada 8 September,” ujarnya.

Sedangkan Kadispora Sumut Bahruddin Siagian mengatakan pembangunan dua venue tersebut menjadi peninggalan atau warisan sebagai tuan rumah PON. Untuk Stadion Madya atletik akan dibangun dua lintasan atletik, sedangkan Martial Arts disedikan untuk pertandingan jujitsu, karate, taekwondo, dan Wushu.

“Hari ini, kita berdiri di lahan 300 hektar yang sudah kita bebaskan dan bersertifikat hak pakai. Dan, hari ini sedang diproses hak pengelolaan lahan. Sudah proses di BPN, dan semua ada prosesnya,” ujarnya.

Baharuddin menambahkan, lahan 300 hektar akan dimanfaatkan untuk masyarakat umum. Karena dalam jangka panjang akan dibangun rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan serta rekreasi. “Ini bukan untuk kantor gubernur atau kantor bupati, tapi untuk anak-anak, generasi muda yang punya talenta,” pungkasnya. (gus/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/