26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

AS Roma vs Sevilla: Peruntungan The Lucky Man

Final Liga Europa musim ini mempertemukan dua pelatih bernama depan sama: Jose. Yaitu Jose Luis Mendilibar sebagai entrenador Sevilla FC dan Jose Mourinho, allenatore AS Roma. Venue final pun di Budapest, kota yang disebut penuh keberuntungan.

Mendilibar mungkin tidak seberuntung Mourinho yang memiliki rekor sempurna dalam final ajang antarklub Eropa. Dua kali final Liga Chanmpions, sekali final Liga Europa, sekali final Piala UEFA, dan sekali final Liga Konferensi Europa disapu bersih oleh The Special One –julukan Mourinho.

Bagi Mendilibar, final Liga Europa bersama Sevilla di Puskas Arena, Budapest, dini hari nanti adalah final ajang antarklub Eropa perdana (siaran langsung SCTV/Champions TV 1/Vidio pukul 02.00 WIB). Meski begitu, Mendilibar beruntung berada di sisi Sevilla. Klub berjuluk Los Nervionenses itu selalu menjuarai final Liga Europa (4 kali) plus dua kali final Piala UEFA (nama lama Liga Europa).

Bisikan dari Carlo Ancelotti, pelatih beruntung lainnya dalam ajang Eropa jadi motivasi Mendilibar. Sejak final Liga Champions 2006—2007, Ancelotti selalu menuntaskan final sebagai pemenang. “Dia memberiku ucapan selamat kepada kami atas pencapaian kami dalam ajang Liga Europa musim ini. Dia berharap saya beruntung di sana (final Liga Europa, Red),’’ tutur Mendilibar menceritakan dukungan yang diberikan Carletto (sapaan akrab Ancelotti) setelah kekalahan 1-2 Sevilla atas Real Madrid dalam jornada ke-37 La Liga akhir pekan lalu (28/5) seperti dilansir Marca.

Mendilibar yang baru musim ini menangani Sevilla, bahkan belum genap tiga bulan atau per 21 Maret lalu, juga berharap menyamai keberuntungan Unai Emery dan Julen Lopetegui. Mereka sama-sama memenangi Liga Europa pada musim pertama di Ramon Cisneros Palacios (kamp latihan Sevilla).

Kepada DAZN, Mendilibar konfiden bakal menjadi The Lucky Man di Budapest dini hari nanti. “Ini adalah laga tersisa di hadapan kami, puncak dari musim ini. Saya merasa keberuntungan akan jadi milik kami,” tutur pelatih 62 tahun tersebut.

Di sisi lain, Mourinho di ambang rekor sebagai pelatih yang dua kali memenangi ajang Eropa secara beruntun. The Special One pernah membawa FC Porto memenangi Piala UEFA dan Liga Champions dalam dua musim beruntun (2002—2003 dan 2003—2004). Musim lalu, Mourinho mengangkat piala Liga Konferensi Europa. “Aku tidak terlalu memikirkan apa yang sudah aku menangkan dalam karierku. Masa lalu tetap ada, sejarah tak bisa dihapus. Aku hanya ingin selalu melihat ke masa depan, itulah filosofiku. Jadi, final ini adalah final baru bagiku,’’ beber Mourinho di laman resmi klub.

Memenangi Liga Europa dini hari nanti sekaligus penegasan motivasi Mourinho untuk mengejar juara selalu menyala. “Mungkin mereka melihat rambut putihku dan mengira aku sudah terlalu tua. Tenang, Anda masih bisa melihatku sebagai pelatih pemenang dalam bertahun-tahun ke depan,’’ kata pelatih terbaik dunia FIFA pada 2010 itu. (ren/dns)

Final Liga Europa musim ini mempertemukan dua pelatih bernama depan sama: Jose. Yaitu Jose Luis Mendilibar sebagai entrenador Sevilla FC dan Jose Mourinho, allenatore AS Roma. Venue final pun di Budapest, kota yang disebut penuh keberuntungan.

Mendilibar mungkin tidak seberuntung Mourinho yang memiliki rekor sempurna dalam final ajang antarklub Eropa. Dua kali final Liga Chanmpions, sekali final Liga Europa, sekali final Piala UEFA, dan sekali final Liga Konferensi Europa disapu bersih oleh The Special One –julukan Mourinho.

Bagi Mendilibar, final Liga Europa bersama Sevilla di Puskas Arena, Budapest, dini hari nanti adalah final ajang antarklub Eropa perdana (siaran langsung SCTV/Champions TV 1/Vidio pukul 02.00 WIB). Meski begitu, Mendilibar beruntung berada di sisi Sevilla. Klub berjuluk Los Nervionenses itu selalu menjuarai final Liga Europa (4 kali) plus dua kali final Piala UEFA (nama lama Liga Europa).

Bisikan dari Carlo Ancelotti, pelatih beruntung lainnya dalam ajang Eropa jadi motivasi Mendilibar. Sejak final Liga Champions 2006—2007, Ancelotti selalu menuntaskan final sebagai pemenang. “Dia memberiku ucapan selamat kepada kami atas pencapaian kami dalam ajang Liga Europa musim ini. Dia berharap saya beruntung di sana (final Liga Europa, Red),’’ tutur Mendilibar menceritakan dukungan yang diberikan Carletto (sapaan akrab Ancelotti) setelah kekalahan 1-2 Sevilla atas Real Madrid dalam jornada ke-37 La Liga akhir pekan lalu (28/5) seperti dilansir Marca.

Mendilibar yang baru musim ini menangani Sevilla, bahkan belum genap tiga bulan atau per 21 Maret lalu, juga berharap menyamai keberuntungan Unai Emery dan Julen Lopetegui. Mereka sama-sama memenangi Liga Europa pada musim pertama di Ramon Cisneros Palacios (kamp latihan Sevilla).

Kepada DAZN, Mendilibar konfiden bakal menjadi The Lucky Man di Budapest dini hari nanti. “Ini adalah laga tersisa di hadapan kami, puncak dari musim ini. Saya merasa keberuntungan akan jadi milik kami,” tutur pelatih 62 tahun tersebut.

Di sisi lain, Mourinho di ambang rekor sebagai pelatih yang dua kali memenangi ajang Eropa secara beruntun. The Special One pernah membawa FC Porto memenangi Piala UEFA dan Liga Champions dalam dua musim beruntun (2002—2003 dan 2003—2004). Musim lalu, Mourinho mengangkat piala Liga Konferensi Europa. “Aku tidak terlalu memikirkan apa yang sudah aku menangkan dalam karierku. Masa lalu tetap ada, sejarah tak bisa dihapus. Aku hanya ingin selalu melihat ke masa depan, itulah filosofiku. Jadi, final ini adalah final baru bagiku,’’ beber Mourinho di laman resmi klub.

Memenangi Liga Europa dini hari nanti sekaligus penegasan motivasi Mourinho untuk mengejar juara selalu menyala. “Mungkin mereka melihat rambut putihku dan mengira aku sudah terlalu tua. Tenang, Anda masih bisa melihatku sebagai pelatih pemenang dalam bertahun-tahun ke depan,’’ kata pelatih terbaik dunia FIFA pada 2010 itu. (ren/dns)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/