25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Duel USU-Medan Utama Ricuh

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Pelatih Medan Utama, Edi Junaidi coba ditenangkan.

SUMUTPOS.CO – Duel PS Keluarga USU kontra Medan Utama pada laga pembuka babak 12 besar Liga 3 Indonesia Zona Sumatera Utara di Stadion Mini USU, Senin (14/8) berakhir ricuh. Duel berakhir sebelum waktunya saat menyisakan tujuh menit lagi pertandingan.

Kericuhan terjadi dikarenakan protes terhadap kepemimpinan wasit Eka Prasetya. Ceritanya, saat itu USU unggul 2-1 saat laga memasuki menit ke-83. Medan Utama yang baru memperkecil ketertinggalan lewat penalti Romy semenit sebelumnya bersemangat melancarkan tekanan dan pressure.

Hasilnya salah seorang pemain USU diduga melakukan hands ball di kotak terlarang. Para pemain dan official kubu Medan Utama pun berteriak melancarkan protes karena mereka jelas melihat bola disentuh dengan tangan. Namun wasit berpendapat lain dan tidak menunjuk titik putih untuk kedua kali.

Tak terkecuali para pendukung yang ikut mempertanyakan keputusan wasit. Wasit Eka Prasetya bersama asistennya pun berlari ke ruang ganti dibantu pihak keamanan. Laga pun dihentikan. Ketua Medan Utama, Ahmad Untung Lubis, mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit, yang terkesan merugikan timnya. Sehingga wajar jika akhirnya kericuhan terjadi karena ulah wasit.

“Bagaimana sepakbola di negeri ini mau maju, kalau wasitnya seperti ini. Selalu saja menunjukkan kinerja yang buruk, harusnya ini menjadi perhatian PSSI,” tegasnya.

Terkait dihentikannya pertandingan, Untung mengaku heran karena timnya masih ingin bermain. Namun pengawas pertandingan beralasan pertandingan tidak bisa dilanjutkan karena masalah keamanan.

“Kalau wasit kerjanya bagus kan tidak begini, sehingga penonton marah dan meminta wasit memberikan penjelasan. Lagipula kan ada tim pengamanan, kenapa harus takut. Kami masih ingin bermain,” tegasnya.

Dirinya juga belum mengetahui jika masih main di laga kedua. “Karena memang hal ini harus dimusyawarahkan dengan tim. Dan saya pastikan juga tidak ada protes, karena sama saja, pasti tidak akan ada hasilnya kalau protes mereka anggap angin lalu saja,” tukasnya.

Sementara Pelatih Medan Utama, Edi Junaidi juga merasa pihaknya dirugikan dan wasit berat sebelah. “Gol pertama mereka offside kami protes tapi tidak digubris. Gol kedua mereka kami diam karena memang bagus. Tapi kami harusnya dapat tiga kali kesempatan penalti. Termasuk yang terakhir itu jelas mereka hands ball. Tapi wasit malah diam saja. Jelas dia menguntungkan pihak lawan. Bukan cari kambing hitam, tapi memang ada yang diuntungkan. Mereka kan wasit yang sudah punya lisensi dan sekolah kalau kesilapan sekali dua kali masih wajar,” beber Edi.

Sementara itu, Pelatih PSK USU, Sabda Lumbantoruan, mengaku jika para pemainnya sudah maksimal di pertandingan ini. Hanya saja, pemain terpancing emosi di menit-menit terakhir. “Kalau untuk wasit tidak ada masalah, karena mereka sudah memimpin dengan baik. Dan intinya kami sudah menang 2-1,” katanya.

Pertandingan ini berakhir 2-1 untuk PSK USU. Dua gol PSK USU diciptakan Ardi Putra menit 26 dan Safrizal menit 67, sementara gol balasan didapat lewat titik putih oleh Romy menit 82. (don)

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Pelatih Medan Utama, Edi Junaidi coba ditenangkan.

SUMUTPOS.CO – Duel PS Keluarga USU kontra Medan Utama pada laga pembuka babak 12 besar Liga 3 Indonesia Zona Sumatera Utara di Stadion Mini USU, Senin (14/8) berakhir ricuh. Duel berakhir sebelum waktunya saat menyisakan tujuh menit lagi pertandingan.

Kericuhan terjadi dikarenakan protes terhadap kepemimpinan wasit Eka Prasetya. Ceritanya, saat itu USU unggul 2-1 saat laga memasuki menit ke-83. Medan Utama yang baru memperkecil ketertinggalan lewat penalti Romy semenit sebelumnya bersemangat melancarkan tekanan dan pressure.

Hasilnya salah seorang pemain USU diduga melakukan hands ball di kotak terlarang. Para pemain dan official kubu Medan Utama pun berteriak melancarkan protes karena mereka jelas melihat bola disentuh dengan tangan. Namun wasit berpendapat lain dan tidak menunjuk titik putih untuk kedua kali.

Tak terkecuali para pendukung yang ikut mempertanyakan keputusan wasit. Wasit Eka Prasetya bersama asistennya pun berlari ke ruang ganti dibantu pihak keamanan. Laga pun dihentikan. Ketua Medan Utama, Ahmad Untung Lubis, mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit, yang terkesan merugikan timnya. Sehingga wajar jika akhirnya kericuhan terjadi karena ulah wasit.

“Bagaimana sepakbola di negeri ini mau maju, kalau wasitnya seperti ini. Selalu saja menunjukkan kinerja yang buruk, harusnya ini menjadi perhatian PSSI,” tegasnya.

Terkait dihentikannya pertandingan, Untung mengaku heran karena timnya masih ingin bermain. Namun pengawas pertandingan beralasan pertandingan tidak bisa dilanjutkan karena masalah keamanan.

“Kalau wasit kerjanya bagus kan tidak begini, sehingga penonton marah dan meminta wasit memberikan penjelasan. Lagipula kan ada tim pengamanan, kenapa harus takut. Kami masih ingin bermain,” tegasnya.

Dirinya juga belum mengetahui jika masih main di laga kedua. “Karena memang hal ini harus dimusyawarahkan dengan tim. Dan saya pastikan juga tidak ada protes, karena sama saja, pasti tidak akan ada hasilnya kalau protes mereka anggap angin lalu saja,” tukasnya.

Sementara Pelatih Medan Utama, Edi Junaidi juga merasa pihaknya dirugikan dan wasit berat sebelah. “Gol pertama mereka offside kami protes tapi tidak digubris. Gol kedua mereka kami diam karena memang bagus. Tapi kami harusnya dapat tiga kali kesempatan penalti. Termasuk yang terakhir itu jelas mereka hands ball. Tapi wasit malah diam saja. Jelas dia menguntungkan pihak lawan. Bukan cari kambing hitam, tapi memang ada yang diuntungkan. Mereka kan wasit yang sudah punya lisensi dan sekolah kalau kesilapan sekali dua kali masih wajar,” beber Edi.

Sementara itu, Pelatih PSK USU, Sabda Lumbantoruan, mengaku jika para pemainnya sudah maksimal di pertandingan ini. Hanya saja, pemain terpancing emosi di menit-menit terakhir. “Kalau untuk wasit tidak ada masalah, karena mereka sudah memimpin dengan baik. Dan intinya kami sudah menang 2-1,” katanya.

Pertandingan ini berakhir 2-1 untuk PSK USU. Dua gol PSK USU diciptakan Ardi Putra menit 26 dan Safrizal menit 67, sementara gol balasan didapat lewat titik putih oleh Romy menit 82. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/